[Opini] Inilah 10 Alasan Mengembangkan Gim Untuk PC Lebih Baik daripada Untuk Android

Gaming 21 Mei 2018

Hai, MedForians!
Indonesia kini sedang mengalami tren perkembangan di dalam industri gaming. Banyak judul gim yang diciptakan oleh banyak developer baik indie (perseorangan) maupun team startup.
Namun, Rata-rata judul gim yang diproduksi oleh pengembang gim di Indonesia ditujukan ke platform mobile, Android dan iOS misalnya.
Bagaimana dengan platform PC dan konsol, atau teknologi baru seperti VR misalnya?
Nampaknya, masih sedikit pengembang gim di Indonesia yang tertarik mengembangkan game untuk platform-platform di atas.
Padahal, ada beberapa kelebihan bagi mereka yang mau mengembangkan gim bagi platform PC dan Konsol.
Rama Alifiandy, seorang developer game Indie asal Yogyakarta mengungkapkan beberapa poin ia lebih memilih mengembangkan gim untuk PC dan Konsol daripada Game Mobile, Android khususnya.
Inilah 10 alasannya.

1. Coding untuk PC dan Konsol jauh lebih mudah daripada di Android.


Obvious.
Untuk Konsol, berdasarkan beberapa sumber, karena arsitektur hardware yang menyerupai PC, mem-port ke Console seharusnya juga lebih mudah.

2. Tidak perlu repot-repot untuk mengecek kompatibilitas hardware di PC dan Console


Karena semua PC Windows basis hardware nya sama, apapun vendornya. Semua PC Mac basis hardware nya sama. Begitu juga dengan console, basis hardware hanya berbeda tiap vendor, dipermudah dengan architecture yang semakin nggak jauh beda, dan tidak banyak vendor yang produksi console.
Contoh, jutaan orang yang memiliki PS4 dijamin basis hardware nya sama. Berbeda dengan hape Android yang mana, tidak usah vendor, tiap seri handphone bisa punya basis hardware yang berbeda-beda, dan variasi basis hardware nya terlalu banyak, jadi tidak menjamin kompatibilitas penuh.

3. Penggunaan hardware di PC dan Console jauh lebih optimal daripada di hape Android


Walaupun hardware-nya setara PC pun, di Android bottleneck-nya membuat performa dan grafik memburuk dan tidak bisa memakai hardware secara penuh.

4. Microtransaction


Di industri mobile game, yang menang adalah yang paling ganas microtransaction-nya. Berbeda dengan industri game PC dan Console, ada ruang untuk game single-player menang di industri. God of War 2018 adalah bukti nyata untuk hal ini. (Walau eksklusif PS4)

5. Fitur penunjang gaming di PC dan Console lebih baik daripada di Android.


Ini memungkinkan developer bebas bermain-main dengan fitur penunjang seperti Anti-aliasing, HDR, Complex Shader, Ambient Occlusion, dsb.

6. Lebih banyak yang membeli game secara legal di PC dan Console daripada di Android.


Let’s face it: pembajakan tetep ada di PC, Console, dan Android, tapi lebih banyak mayoritas pengguna Android ogah membeli game/versi full, bahkan kalau ada demo-nya sekalipun.

7. Sebagian besar hape Android punya input latency yang lebih besar daripada PC dan Console


Cukup jelas, ini bisa cukup mengesalkan. Sehingga mengganggu game yang memprioritaskan pace yang cepat.

8. Performa PC dan Console lebih superior daripada Android, bahkan dengan spek yang setara.


Bandingkan saja PC dengan Spek Quad-core 2GB RAM dengan Android dengan spek setara.

9. Khusus region Indonesia, banyak pengguna Android yang kurang cerdas


Ini yang cukup krusial, banyak pengguna yang semaunya sendiri, sehingga memberi rating rendah dengan alasan yang tidak masuk akal.
Ditambah Google Translate bisa menusuk dari belakang. Contoh infamous adalah “Memerangi Allah of Kung Fu” yang mana judul aslinya bukan itu, karena mistranslate yang tidak bisa diubah, akhirnya dapet rating jelek.

10. Physical input yang digunakan pada PC dan Console


Keyboard, mouse, dan gamepad) memungkinkan gameplay yang lebih kaya dan kompleks.


Itulah beberapa alasan mengapa kamu juga harus mempertimbangkan coding game untuk PC.
Special Thanks to Rama Alifiandy. Best wishes untuk project game-nya!

Tag

Muhammad Ferdiansyah

Write. Design. Learn. Media/Tech/J-Pop Enthusiast.