Minecraft, Game yang Mengubah Dunia - Bagian 1

Gaming 25 Jun 2018

Hai, MedForians!

Kalian pasti sudah tidak asing dengan game Minecraft, kan? Game sandbox cross-platform besutan Mojang yang kini penjualannya melebihi 144 juta terhitungh sejak Januari 2018 ini memang ramai digandrungi pemain berbagai kalangan.

Dibalik itu semua, adalah kerja keras dari seorang game developer asal Swedia bernama Markus Persson, atau yang dikenal sebagai ‘Notch’. Inilah perjuangan seorang ‘Notch’ membuat game ini hingga menjadi sukses seperti sekarang, yuk ikuti!

Permulaan

Game Infiniminer besutan Zachary Barth ini menjadi inspirasi Markus Persson untuk membuat Minecraft

Perjalanan ini bermula dari 2009, dimana Markus ‘Notch’ Persson mulai mengerjakan sebuah game experimental sandbox dimana pemain dapat mebangun atau menjelajah dunia dengan kubus bertekstur.

Dibalik kepopulerannya, konsep ini sudah terkenal sebelum terciptanya Minecraft, dan ‘Notch’ sendiri memuji game indie ‘Infiniminer’ buatan Zachary Barth untuk ide ini. ‘Notch’ sendiri pernah membuat game bergenre Dungeon Keeper/Dwarf Fortress/Rollercoaster Tycoon combo bernama RubyDung dan ‘Notch’ ingin membuat sebuah game serupa seperti Infiniminer tetapi dengan konsep infinity, membebaskan pemain untuk melakukan apapun, tidak terkait quest dan tujuan apapun.

“Ya Tuhan, aku sadar bahwa itu adalah game yang aku inginkan… Aku mencoba untuk mengimplementasikan sebuah engine first person simpel dalam gaya itu, mendaur-ulang beberapa karya dan kode (mungkin tidak sebanyak yang kau pikirkan) dari RubyDung.” tulis ‘Notch’ dalam post Tumblr-nya. Bahkan versi paling pertama dari game yang ditulis di bahasa pemrograman Java ini, dapat dengan mudah diidentifikasikan hari ini, meskipun belum dinamai secara resmi, ini adalah Minecraft.

“Responsnya sangat positif, dan aku tercengang dengan framerate-nya, dan bagaimana itu berjalan lancar dari Browser, dan aku memilih untuk melanjutkannya.” tulis ‘Notch’ beberapa bulan kemudian.

Meminjam model karakter dari ide permainan sebelumya Zombie Town, dia menetapkan versi alpha pertama, sekarang dengan nama ikonik tersebut, siap untuk dites.

Game ini mendapatkan respons positif yang sangat cepat, pemain terpesona oleh kebebasan Minecraft dan sifat kreatifnya, jadi ‘Notch’ dengan cepat mulai bekerja dalam menambahkan fitur baru.

Dalam sebulan, Minecraft memiliki pasir, air, lava, pencahayaan dinamis yang belum sempurna. Dalam dua bulan, tes multiplauer paling awal sedang berjalan, dam kecepatan pengerjaan lebih meningkat lagi.

Menuju Alpha

Creepers, mob paling ikonik dalam permainan Minecraft

Pengembangannya dengan cepat bergerak menuju versi Alpha berbayar, yang membutuhkan akun premium untuk mengaksesnya.

“Aku pikir jika aku tidak pernah mengenakan biaya, aku tidak akan pernah dibayar” jelas ‘Notch’ pada wawancara PC Gamer 2012. “Apabila aku menunggu sampai gamenya selesai, itu tidak akan selesai karena aku tidak akan dapat uang untuk menopang pengembangannya”.

Penjualan versi alpha dari Minecraft ini dimulai pada 13 Juni 2009. Kurang dari sebulan kemudian, game ini sudah terjual lebih dari 1000 kopi dan meraih lebih dari 20000 pemain teregistrasi. Ini adalah angka yang cukup untuk ‘Notch’ untuk menganjar pekerjaan hariannya dan mendedikasikan lebih banyak waktu untuk pengembangan Minecraft di bawah naungan Mojang Specifications.

Kemudian pada tahun 2009, mode bertahan hidup / survival Minecraft mulai diuji, menjadikan Minecraft yang tadinya “belum matang” menjadi “lebih matang” yang juga menghasilkan penjualan yang cukup untuk mengakhiri pekerjaan sebelumya pada game sandbox MMO Wurm Online pada Mei 2010, satu tahun setelah pertama kali diluncurkan tes.

Sebuah gebrakan dalam pengembangan, dengan pembaruan terjadwal setiap hari Jumat menambahkan beberapa fitur seperti redstone, minecart, dungeon, dan Nether yang sangat menyeramkan dan sangat sukses, mengarahkannnya ke ledakan penjualan kembali, dan ini membuat ‘Notch” mengekspansi pengembangan Minecraft menjadi lebih banyak otak disana.

Mojang Specifications merubah dirinya menjadi Mojang AB, ditemukan bersama coders Swedia lainnya, bagian dari grupm beserta ‘Notch’ sendiri, yang dimana telah “dirayu” Valve – sebuah perusahaan yang dimana pada waktu itu masih tertarik dalam memproduksi gamenya sendiri.

Jakob Porser (co-founder dari Mojang dan Markus ‘Notch’ Persson (founder Mojang), pada tahun 2010

Masih panjang cerita perjuangan para developer Minecraft saat ini sehingga saya harus membagi artikel ini ke dalam dua bagian. Untuk bagian kedua akan ditulis seminggu setelah artikel ini terbit. Penasaran kan? Bagikan yuk ke teman atau saudara kamu!

Tag

Muhammad Fadly Saripudin

Tech & J-Pop Enthusiast | Graphic Design and Videography