Piala Dunia 2018 Diacak: Tahun Yang Menyakitkan Bagi Pengguna DVBT2 & Parabola Jaring

Media 24 Jun 2018

Hai, MedForians!

Bulan Juni-Juli ini adalah bulan yang paling dinanti oleh penggemar sepak bola dunia, karena Piala Dunia kembali diadakan tahun ini, tepatnya di Rusia. Pecinta berat sepakbola pasti akan kegirangan, karena tim dari berbagai negara-negara dunia favorit mereka akan bertanding selama sebulan kedepan, sebanyak 64 pertandingan akan dipertandingkan dalam ajang sepakbola terbesar di dunia ini.

Logo Piala Dunia 2018.

Bagi penggemar berat sepakbola, meskipun mereka tidak bisa menyaksikan Piala Dunia 2018 secara langsung di Rusia, mereka tetap dapat menyaksikan siaran Piala Dunia melalui berbagai media komunikasi, seperti streaming, bahkan melalui siaran televisi.

Stasiun TV akan menyiarkan Piala Dunia jika stasiun tersebut telah membeli dan memiliki hak siar, tergantung kesiapan stasiun itu sendiri, baik itu dari kualitas gambar, kualitas siaran, bahkan dari kuatnya media tersebut untuk membeli hak siar Piala Dunia, yang digadang-gadang, harga hak siar per-pertandingan-nya dijual secara fantastis.

Namun, pihak stasiun TV memiliki peraturan tersendiri dalam menyiarkan suatu ajang olahraga, karena FIFA memiliki peraturan yakni melarang sinyal televisi suatu negara yang menyiarkan Piala Dunia sampai kepada negara lain.

Maka dari itu, setiap stasiun televisi melakukan berbagai cara agar dapat mentaati peraturan FIFA tersebut.

TRANSMEDIA DURJANA, DVBT2 DAN PARABOLA DINISTA

Ya, kata-kata tersebut mungkin pantas bagi Transmedia. Transmedia adalah salah satu dari beberapa platform media yang menyiarkan Piala Dunia 2018 selain Kompas Gramedia (melalui K-Vision); Telkom Indonesia (melalui Indihome); Telkomsel (melalui aplikasi MAXstream, sebagai provider streaming resmi Piala Dunia); siaran radio melalui RRI Pro 3; OTT/Over The Top Streaming melalui Klix TV; juga yang paling terbaru saat ini adalah MNC melalui MNC Vision. Piala Dunia 2018 di Transmedia sendiri dapat disaksikan di TV nasional FTA (analog), seperti TransTV, Trans7, dan TV berbayar melalui Transvision. Namun tidak disebutkan bahwa siaran itu dapat disaksikan oleh pengguna TV Digital dan Parabola Jaring.

Lalu bagaimanakah nasib pengguna parabola jaring dan pengguna TV Digital Terestial DVB-T2? Ya, seperti yang disebutkan di judul post ini, menyakitkan, sakit tapi tidak berdarah, yakni siaran Piala Dunia diacak di kedua platform TV digital tersebut.

ACAKANNYA ‘GANAS SEKALI’

Kejadian ini sebenarnya sama dengan kejadian pada saat Piala Dunia 2014 yang saat itu ditayangkan oleh ANTV dan tvOne. Bedanya, ada beberapa orang (sebut saja penggemar tracking parabola) yang menyebut bahwa acakan yang digunakan oleh VIVA (induk ANTV dan tvOne) jauh lebih gampang untuk ‘dijebol’, karena acakan-nya masih berbasis kode-kode acak rahasia (atau istilah dalam dunia parabola, disebut Biss), meskipun cara tersebut tidak lama digunakan, dan kemudian menggunakan acakan maut seperti Transmedia.

Sementara acakan yang dipakai oleh Transmedia menggunakan acakan yang sudah bisa dibilang ‘ganas’, karena tidak bisa dijebol dengan biss, atau dengan cara-cara lainnya.

DVB-T2? BEDANYA, PEMANCARNYA JUGA DIMATIKAN. LUAR BIASA.

Tidak hanya bagi pengguna parabola jaring saja, yang merasakan dampak acakan siaran Piala Dunia 2018 ini, pengguna TV Digital berbasis antena reguler (atau biasa disebut DVB-T2) juga terkena dampaknya. Mungkin karena Transmedia tidak memiliki hak siar untuk TV Digital Terestial, mungkin itu menjadi salah satu alasan hakiki dari Transmedia untuk juga mengacak siaran Piala Dunia 2018 di DVB-T2.

Acakan yang dipakai Transmedia adalah dengan cara mematikan pemancar siaran Trans TV/Trans 7. Sehingga tidak hanya siaran yang diacak, sinyal siaran pun juga ikut dimatikan/diacak.

Namun, dari beberapa sumber yang kami dapatkan, beberapa pemancar Transmedia digital masih menyala ketika Piala Dunia 2018 berlangsung.

INTINYA…

Meskipun banyak batasan bagi masyarakat untuk menyaksikan ajang sepakbola terbesar dunia ini, namun masih banyak cara agar kalian bisa menyaksikan siaran Piala Dunia 2018 dengan berbagai cara seperti yang penulis sebutkan diatas.

Tag

Andhika Rizky Reihansyah

Broadcasting, Tech and Design Geek