Hari-Hari Jelang "Shutdown" Tayangan Analog di Singapura

Media 19 Sep 2018

Hai, MedForians!

Tepat pada 1 Januari tahun depan, tayangan televisi analog di Singapura akan dihentikan, dan akan beralih total ke tayangan digital berbasis DVB-T2. Berbagai cara dilakukan agar masyarakat di Singapura bersiap untuk transisi ke tayangan digital. Dimulai dari 2012, IMDA selaku badan yang megurusi hal media di Singapura mengumumkan bahwa seluruh siaran televisi akan ditayangkan pada siaran digital berbasis DVB-T2 menggantikan tayangan analog karena siaran digital menyajikan gambar dan suara yang lebih tajam, serta subtitel multi-bahasa dan juga informasi siaran, termasuk juga jadwal acara. Kemudian pada Desember 2013, seluruh jaringan MediaCorp sudah bersiaran dalam format digital. Untuk membedakan antara siaran analog dan digital, siaran analog akan diberikan keterangan berupa teks “analogue” di bawah logo yang berada di pojok kanan atas.

Selain itu, seluruh siaran juga turut giat dalam melakukan penyuluhan melalui iklan mengenai transisi siaran ini. Iklan ini ditayangkan dalam bahasa Inggris, Melayu, Tamil, dan Mandarin disesuaikan untuk saluran yang menayangkan.

Selain itu juga, akan ditampilkan peringatan dengan menampilkan running text dibawah siaran, hingga memperkecil ukuran siaran analog.

This slideshow requires JavaScript.

Ada beberapa skenario yang ditawarkan agar dapat menikmati tayangan digital, yakni: berlangganan PayTV, menggunakan set top box, atau mengganti perangkat televisi dengan perangkat yang dapat menerima tayangan digital.

Beginilah label yang dipasang oleh distributor elektronik di Singapura untuk perangkat televisi yang sudah siap untuk menerima tayangan digital.

Sebelum Singapura, Jepang sudah menonaktifkan tayangan analog pada 2011 lalu. Nah, bagaimana dengan Indonesia? Apakah bersiap untuk beralih ke tayangan digital?

Tag

Agung Suhendro

Semper Fidelis, Semper Paratus.