Kini, Ganti Kartunya Ke GPN!

Teknologi 6 Sep 2018

Hai MedForians!

Selama ini, kebanyakan dari kita menggunakan kartu bank dari prinsipal asing (terutama Visa & Mastercard). Kebanyakan dari kita pula memakainya hanya untuk sekedar bertransaksi di mesin ATM (kebanyakan pasti di bank milik sendiri karena biayanya besar jika di mesin bank lain) ataupun merchant lokal melalui EDC (Electronic Data Capture). Tentu hal tersebut sangat tak efisien, ditambah proses routing di luar negeri yang menimbulkan potensi kerugian cukup besar bagi negara.

Karena itulah, Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) hadir untuk menghapus keterbatasan itu. Dengan GPN, biaya transaksi di ATM lama kelamaan akan murah & biaya merchant discount rate hanya 1% jika bank mesin & kartu berbeda (jika ada pedagang yang masih mengenakan biaya, bisa melapor ke Bank Indonesia atau bank pemilik mesin EDC dengan menyertakan nama, foto, serta lokasi toko).

GPN juga membuat transaksi lebih aman karena diproses di dalam negeri serta cip berstandar NSICCS (National Standard Indonesian Chip Card Specification).

Pada akhir Agustus lalu, penulis menyempatkan diri ke kantor Bank Mandiri dekat rumah untuk memesan penggantian kartu debit dari Visa ke GPN.

Sebenarnya, untuk kartu instan (tanpa nama) sudah disiapkan, tetapi saya meminta dengan nama. Otomatis, kita perlu menunggu maksimal 2 pekan (tetapi dalam waktu kurang dari seminggu sudah tersedia). Akan tetapi, karena waktu itu saya tak membawa kartu lama & identitas maka baru bisa mengambilnya hari ini (5/9, saat tulisan ini diunggah).

Tentu ada alasan mengapa saya pindah ke GPN. Selain untuk membantu pemerintah dalam kedaulatan pemrosesan transaksi, juga karena saya lebih sering bertransaksi melalui internet banking, serta diĀ ATM untuk penyetoran tunai. Apalagi, jaringan EDC Bank Mandiri yang sudah tersebar luas (maaf, bukan promosi) sehingga dirasa cukup jikalau ingin berbelanja tanpa khawatir.

Selanjutnya GPN akan menjadi kartu bawaan (entah dikarenakan alasan penggantian/rusak/tertelan/dll.) dengan biaya yang lebih murah (berbeda sekitar Rp. 500-2500, bahkan gratis ketimbang versi asing), walau ada juga yang mengenakan biaya yang sama seperti HSBC. Serta, setiap nasabah wajib memiliki setidaknya 1 kartu pada 1 bank per 2023.

Sejumlah bank juga bisa mengakomodasi penggunaan 2 kartu GPN & asing dengan konsekuensi biaya administrasi akan bertambah tapi sepadan jika kalian lebih sering keluar negeri ataupun bertransaksi online. Akan tetapi, jika kalian sering bertransaksi online seperti beli produk digital di iTunes/Google Play, Spotify Premium, hingga Paypal. Maka, saya sarankan kalian untuk membuat rekening di bank lain & di bank itulah kalian bisa mengisi surat pernyataan bahwa telah memiliki kartu GPN di bank lain.

Ada beberapa rekomendasi dari penulis, diantaranya: BTN, BTPN Jenius, Bank Permata, DBS Digibank (sebenarnya BNI & CIMB termasuk, tetapi karena nomor kartu debit online-nya saat ini berupa nomor virtual, maka belum disarankan terlebih untuk Paypal).

Jadi, apakah kalian tertarik menukar kartumu ke GPN?

Tag

Muhammad Ferdiansyah

Write. Design. Learn. Media/Tech/J-Pop Enthusiast.