Mengenang "Shutdown" Siaran Analog di Jepang: Ucapan Selamat Tinggal dan Kenangan Puluhan Tahun

Media 29 Sep 2018

Hai, MedForians!
24 Juli 2011 adalah masa berakhirnya tayangan analog di Jepang untuk beberapa wilayah, dilanjutkan pada 31 Maret 2012 untuk wilayah yang terdampak gempa besar Kanto pada 11 Maret 2011. Meskipun tayangan analog sudah dihentikan, namun ada beberapa kenangan yang mungkin takkan bisa terlupakan begitu saja. Dimulai dari sejarah penayangan beberapa stasiun, beberapa grafik identitas dari stasiun, hingga test card dan kode panggil beberapa stasiun yang jadi ciri khas. Sebelum tayangan analog dimatikan, ada beberapa stasiun yang membuat acara khusus. Berikut beberapa video penonaktifan tayangan analog yang “memorable” dari berbagai stasiun televisi di Jepang!

Lalu, bagaimana dengan Indonesia kedepannya? Apakah Analog Switchoff nya juga akan se-memorable video diatas? Atau justru hanya menghilang dan berganti dengan tayangan kosong bersemut? Kita tunggu saatnya karena saat ini pemerintah masih berupaya untuk mewujudkan digitalisasi siaran televisi agar dapat merata ke seluruh Indonesia, serta memiliki konten yang lebih baik. Karena, hingga saat ini masih terjadi tarik ulur antara Kemenkominfo dan beberapa stasiun TV swasta dalam hal penggunaan multiplexer. Dikutip dari Tribunnews, DPR bersama Kemenkominfo menyetujui penggunaan sistem Hybrid Multiplexing, yang menggabungkan antara sistem single mux dan multi mux. Menanggapi hal itu, pihak ATSDI yang menaungi stasiun televisi swasta mengharapkan agar pemerintah menyegerakan penonaktifan tayangan analog agar kerugian negara tidak semakin besar diakibatkan penundaan yang berlarut-larut, serta dapat membuka lapangan kerja yang lebih luas kedepannya.

Tag

Agung Suhendro

Semper Fidelis, Semper Paratus.