Developer Indonesia Umumkan Proyek Game MOBA Buatan Dalam Negeri

Teknologi 9 Nov 2018

Hai, MedForians!
Berita terbaru hadir untuk MedForians yang mengikuti perkembangan game MOBA dan dunia e-Sport dalam negeri. Kali ini, pengembang game asal Indonesia, yakni Anantarupa mengumumkan proyek game terbarunya, yakni Game MOBA bernama Lokapala. Game ini didaulat sebagai game MOBA pertama yang dibuat oleh developer dari Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

Dilansir dari Game Reactor, CO-Founder dan COO Anantarupa, Diana Paskaruna, menuturkan bahwa tujuan dari Anantarupa untuk membuat proyek game MOBA Lokapala adalah untuk memeriahkan dunia e-sport, terutama dengan berkembangnya e-sport di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

“Alasan kami mengembangkan game bergenre MOBA adalah karena kami ingin supaya Indonesia bukan hanya menjadi target-market dari game buatan luar negeri, tetapi mampu mengembangkan game yang mampu menembus pasar internasional dan sekaligus mengenalkan budaya Indonesia,” kata Diana Paskarina.

Lokapala
Game MOBA Indonesia, Lokapala

Terkait banyaknya MOBA di pasaran, Diana juga menceritakan bahwa sebenarnya game bergenre MOBA masih sangat diminati, dan punya peluang pasar yang besar di masa depan. Hal tersebut yang membuat Anantarupa Studio tak gentar untuk membuat game MOBA dan turut bersaing dengan para pengembang-pengembang besar.

“Dari data yang kami kumpulkan, 67% e-sport game bergenre MOBA masih memiliki demand yang tinggi, sementara CAGR berkembang lebih dari 28% per-tahun. Indonesia sendiri, market-nya berkembang lebih dari 37% per-tahun, sehingga peluang untuk mendapatkan market baru sangat besar,” lanjutnya.

Untuk pengerjaannya, Anantarupa dibantu oleh beberapa developer game asal Korea yang sudah berpengalaman selama lebih dari 20 dalam mengembangkan game online.

“Untuk bisa bersaing dengan international-level game-developer, kami melakukan transfer teknologi dan knowledge dari tim developer Korea yang sudah sangat berpengalaman,” lanjut Diana.

“Untuk membuat game serupa di China, dana yang diperlukan minimal adalah mulai dari USD $8 juta.”

Ia juga mengharapkan adanya perhatian maupun bantuan dari pemerintah untuk bisa mengembangkan industri game lokal. Ia melihat bahwa ada potensi besar yang bisa diraih untuk membantu mendatangkan devisa negara.

“Dukungan pemerintah dan berbagai pihak tentunya, karena industri game berpotensi mendatangkan devisa negara. Sebagai contoh, satu judul e-sport game yang sekarang populer di Indonesia dapat menghasilkan 15 triliun rupiah hingga 90 triliun rupiah dalam satu tahun,” tutup Diana tentang apa harapan ia ke depannya.

Anantarupa sendiri merupakan developer yang berspesialisasi dalam membuat game AR dan VR. Beberapa contoh game yang dibuatnya seperti untuk produk makanan Choki-Choki dan Boboiboy, lalu pada tahun ini membuat Petualangan Nabati Doraemon. Selain itu, mereka juga membuat game resmi dari Asian Games 2018.

Sumer : Game Reactor, Dunia Games

Tag

Visio

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.