Buruknya YouTube Rewind 2018

Media 14 Des 2018

Hai, MedForians!

Ya, 2018 sudah hampir berakhir. Banyak kejadian dan trend yang terjadi di tahun ini. Dan tentunya, YouTube Rewind 2018 dirilis. Namun siapa sangka, siapa nyana? Banyak yang tidak menyukainya.

Bagi kamu yang belum menontonnya, inilah videonya.

Sebenarnya apa yang salah dari ini semua?

Resmi Jadi Video dengan Jumlah Dislike Terbanyak di YouTube

Kini gelar video dengan jumlah dislike terbanyak di YouTube telah resmi berpindah tangan. Sebelumnya, Video klip dari lagu “Baby” yang dinyanyikan oleh Justin Bieber inilah yang paling tidak disukai penonton. Dan di akhir tahun 2018 ini, justru video buatan YouTube sendiri yang menjadi video dengan jumlah ‘dislike’ terbanyak.

Sebuah kanal YouTube bernama FlareTV, kanal yang juga membuat Live stream PewDiePie versus T-Series ini membuat live streaming jumlah dislike kedua Video tersebut. Itu semua karena video YouTube Rewind 2018 langsung dapat ribuan dislike selang beberapa jam diunggah pada kanal YouTube Spotlight.

Kok Bisa?

“K-Pop!!!”

Menurut banyak orang, YouTube Rewind tahun ini terlalu menggelikan (cringe). Beberapa orang berpendapat jika video YouTube Rewind ini memiliki konsep yang acak-acakan.

Selain itu, ada yang berpendapat bahwa topik yang coba diangkat dalam video ini terlalu menjerumus ke arah politik.

Ninja, Streamer Fortnite di Twitch yang diundang ke YouTube Rewind

Sedangkan bagi komunitas pegiat meme, YouTube Rewind terlalu banyak menggunakan referensi Fortnite yang menurut mereka terlalu ‘cancer’. Mereka juga kecewa karena YouTube tidak menyertakan referensi PewDiePie vs. T-Series dan tidak pula memberi penghormatan pada tokoh-tokoh terkenal, seperti Stefan Karl, Stephen Hawking, dan Stephen Hillenburg.

“Yaaas, it’s rewind time!”

Tak hanya itu, kreator yang diundang dalam YouTube Rewind pun bukan ‘benar-benar kreator’. Sebut saja Will Smith yang muncul di awal dan akhir video. Ia adalah seorang selebriti, bukannya kreator yang lahir dari YouTube. Atau beberapa host dari acara televisi di AS dan seorang streamer Twitch, Ninja, juga diundang. Mereka tak bisa disebut sebagai kreator konten YouTube.

Jangankan itu, banyak YouTuber yang kurang dikenal banyak orang yang malah diundang. Banyak juga yang tak tau siapa mereka. Begitupun saya sendiri.

Marques Brownlee Angkat Bicara

“Is that what you wanted?”

Marques Brownlee yang disebut langsung oleh Will Smith di video ini pun angkat bicara. Ia mengungkapkan apa saja yang salah di dalam pembuatan video ini.

Dikutip dari Tweetnya pada 10 Desember lalu, “Masalah” di YouTube Rewind sebenarnya cukup sederhana. Delta antara apa yang diharapkan para pembuat konten / penonton dan apa yang ingin ditampilkan oleh YouTube belum jelas.

Kreator ingin YouTube Rewind menjadi perayaan YouTuber dan hal terbesar / terbaik di platform tahun itu. Pihak YouTube ingin Rewind menjadi video beberapa menit yang dapat mereka tunjukkan kepada pengiklan dan mengatakan “lihat semua hal hebat di sini, yang pasti membuat Anda ingin membelanjakan uang Anda disini!”.

YouTube mencoba memadukan dua ide tersebut, yang menghasilkan video yang super kacau, kacau, dan kacau ini, yang menyisihkan banyak hal yang disukai kreator dan hal yang tidak disukai pengiklan.

Ia pun membuat video mengenai hal ini.

Mari Me-rewind YouTube Rewind

Mari kita ‘me-rewind’ YouTube Rewind dari tahun ke tahun. YouTube Rewind adalah Tradisi YouTube tahunan sejak 2011. Layaknya kaleidoskop, video YouTube Rewind berisi tentang video, tren, dan kejadian apa saja yang terjadi selama setahun penuh. Puluhan kreator dan bintang populer juga dilibatkan dalam pembuatan YouTube Rewind setiap tahunnya.

Diawali dari tahun 2011, konsep awal YouTube Rewind pada saat itu agak berbeda dari tahun-tahun selanjutnya. Hanya dibawakan oleh seorang presenter dan menampilkan video paling menarik dan banyak ditonton selama 2011.

Mulai tahun 2012, konsep YouTube Rewind mulai (kurang lebih) sama dengan saat ini. Dimana semakin banyak kreator konten di YouTube saat itu diundang menjadi bintang tamu di video ini, lengkap dengan mashup lagu terpopuler dan tren-tren di tahun itu.

YouTube yang Tak Lagi Untuk “You”

Banyak video yang diunggah ke YouTube setiap harinya. Dahulu, memanglah situs ini menjadi “sosmed khusus video”. Video pertama YouTube pun hanya berisi tentang perjalanan sang Founder di Kebun Binatang sekadar untuk menunjukkan gajah saja disana. Kini YouTube telah berubah menjadi layanan video serba ada, jutaan like dan views pun jadi incaran para konten kreator.

Bahkan kini perusahaan besar pun tak ingin kalah dengan kreator independen. Maka wajar jika YouTube bisa dibilang mulai kehilangan slogan “Broadcast Yourself” miliknya. Kasus “Balapan” antara PewDiePie dan T-Series dapat menjadi contohnya.

Bayangkan saja, bagaimana sulitnya satu orang yang mengerjakan produksi video hingga mencapai angka subscriber sebanyak itu. Tentu akan lebih mudah jika pekerjaan tersebut dilakukan oleh perusahaan sebesar T-Series, atau perusahaan lain. Ini semua tentu bukan YouTube yang seharusnya, karena esensi yang sesungguhnya dari YouTube itu adalah “Broadcast Yourself”, bukannya “Broadcast Your Company”.

Semua kembali lagi ke satu sebab, demi pendapatan dari iklan. Karena fokus YouTube bukan lagi sekedar menjadi situs berbagi video. Hubungan antara pihak YouTube dan kreator yang semakin renggang, ditambah lagi demonetisasi yang besar-besaran dan berbagai kebijakan lainnya juga cukup membuat kreator “kesakitan”.

Inilah sesuatu yang salah dari YouTube dan harus segera diperbaiki agar YouTube menjadi komunitas yang lebih baik lagi, dan kembali mendapatkan loyalitasnya baik dari kreator ataupun penonton.

Tag

Muhammad Ferdiansyah

Write. Design. Learn. Media/Tech/J-Pop Enthusiast.