WhatsApp Uji Coba Fitur Pencari Gambar untuk Lawan Berita Hoax

Teknologi 19 Mar 2019

Hai, MedForians!

Kali ini WhatsApp sedang mencoba fitur baru untuk mengurangi penyebaran berita hoax

Tahap Uji Coba

Dikutip dari KompasTekno dan Okezone, dikabarkan bahwa WhatsApp sedang mencoba fitur baru ini untuk menangkal berita palsu.

Berita palsu yang disertai gambar kini dapat dipastikan keasliannya melalui fitur yang bernama “reverse image search.”

Fitur ini akan memberi pilihan kepada pengguna untuk melakukan pencarian gambar yang serupa dengan yang terdapat di obrolan aplikasi tersebut.

Fitur ini bertujuan untuk mendeteksi apakah gambar yang terdapat dalam obrolan adalah gambar asli atau tidak.

Mekanisme

Sebelumnya, fitur “reverse image search” sudah tersedia pada berbagai layanan pencarian internet, seperti Google, Bing, dan Yandex.

WhatsApp kemudian menggunakan fitur tersebut dari Google dan memanfaatkan fitur tersebut pada platform mereka sendiri.

Fitur ini dapat digunakan oleh pengguna dengan beberapa langkah mudah. Hal ini terutama akan menjadi fitur penting pada pengguna di wilayah atau negara yang rentan terhadap informasi palsu.

Untuk menggunakannya, pengguna hanya perlu menyentuh dan menahan gambar yang terdapat dalam obrolan. Setelah itu, akan muncul menu dengan beberapa opsi.

Langkah-langkah untuk menggunakan fitur pencarian gambar (WABetainfo)

Pengguna kemudian dapat memilih opsi “search image” dan gambar tersebut akan dicari secara otomatis melalui laman Google Search.

Saat ini fitur tersebut hanya tersedia pada WhatsApp Beta 2.19.73 untuk Android.

Bagi yang ingin mencoba fitur tersebut, kalian dapat mengunduh aplikasi tersebut melalui Google Play Beta Program.

Anti-Hoax

Sebelumnya, WhatsApp sudah pernah merilis suatu fitur yang digunakan untuk mengurangi arus penyebaran informasi palsu atau hoax.

Hal ini dicapai melalui pembatasan pesan terusan (forward message) untuk para pengguna platform tersebut. Sehingga, pengguna hanya dapat meneruskan pesan maksimal sebanyak 5 kontak dalam suatu waktu.

Hal ini diperlukan karena WhatsApp merupakan platform komunikasi pesan instan paling populer di dunia. Terdapat kurang lebih 1,5 miliar pengguna aktif yang tersebar di berbagai negara.

Platform media sosial lain juga mulai mengimplementasikan fitur-fitur yang dapat mengurangi penyebaran berita palsu yang dapat meresahkan masyarakat.

Bagaimana, MedForians? Sudah mencoba fitur tersebut? Yuk berikan tanggapannya!

Tag

Yehezkiel Frederik Ruru

Photography, Technology and Videography Enthusiast