Akibat Gacha, Pria Jepang Ditangkap Karena Mengancam Square Enix

Pop Kultur 4 Apr 2019

Hai, MedForians!

“Gacha, menjanjikan kekuatan.” Kata-kata ini seakan cocok dengan kondisi saat ini dimana banyak yang terjerumus ke dalam lembah hitam ini. Apapun akan diberikan, asal SSR bisa didapat.

Pada 29 Maret lalu, seorang pria berusia 25 tahun ditangkap pihak kepolisian kota Yoshinogawa di prefektur Tokushima. Pria yang kesehariannya bekerja di panti jompo ini ditangkap akibat melayangkan surat ancaman terhadap Square Enix. Ia mengaku menghabiskan uang 200 ribu Yen (sekitar 25 juta Rupiah) namun tidak mendapat item yang diinginkan.

Menurut pihak berwenang, tersangka meninggalkan pesan untuk Square Enix dalam kuesioner untuk permainan RPG pada 5 Februari. Dia dilaporkan menulis surat sebagai berikut,

“Staf [Square Enix], aku datang untuk membunuhmu besok. Bersihkan kepalamu [untuk dipenggal].”

Pesan itu memaksa Square Enix untuk meningkatkan keamanan. Pelaku menganggap surat ancaman tersebut sebagai balas dendam atas kegagalannya mendapat item yang ia inginkan.

Square Enix juga menerima sekitar 30 pesan dengan kata “bunuh” September lalu, dan polisi sedang menyelidiki kemungkinan tersangka lain.

Sebagai informasi tambahan, banyak permainan di Jepang yang menggunakan sistem gacha untuk sistem pembayaran in-game mereka. Sistem ini memungkinkan pemain untuk menggunakan mata uang in-game (baik itu Star Jewel atau apapun itu), yang sering dibeli dengan uang sungguhan, untuk menerima barang acak sesuai dengan peluang yang telah ditentukan. Sistem peluang inilah yang sempat diselidiki oleh Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat akibat dianggap sebagai perjudian.

Apakah MedForians salah satu dari budak gacha? Semoga anda tidak seperti pria tersebut, dan semoga anda terbebas dari jeratan maut gacha.

Sumber: Anime News Network

Tag

Agung Suhendro

Semper Fidelis, Semper Paratus.