Facebook Simpan Jutaan Kata Sandi Instagram dalam Bentuk Text

Teknologi 21 Apr 2019

Hai, MedForians!

Permasalahan dalam bidang keamanan kembali melanda ke perusahaan media sosial ini!

Ceroboh?

Lagi-lagi permasalahan muncul dari perusahaan media sosial terbesar di dunia ini.

Setelah sebelumnya pernah terkena “skandal” penyimpanan password atau kata sandi akun Facebook dalam bentuk plain text atau text biasa, kini giliran untuk salah satu media sosial yang terdampak yang dimiliki Facebook, yaitu Instagram.

Pada awalnya, pihak mereka mengatakan bahwa pengguna yang terdampak mencapai angka “puluhan ribu”. Namun, saat ini angka tersebut sudah bertambah hingga menyentuh “jutaan” pengguna terdampak.

Dikutip dari The Verge dan The Jakarta Post, dikatakan juga bahwa kasus ini juga mempengaruhi “ratusan juta” pengguna Facebook Lite dan “puluhan juta” pengguna Facebook lainnya.

Kasus ini tentunya telah membuat ratusan juga pengguna media sosial tersebut terdampak atas permasalahan yang sebenarnya memiliki solusi mudah.

“Kami menemukan beberapa catatan mengenai kata sandi Instagram yang disimpan dalam format yang dapat dibaca. Kami memperkirakan isu ini mempengaruhi jutaan pengguna Instagram,” ungkap Facebook.

“Kami akan memberi tahu pengguna (yang terdampak) sama seperti pengguna yang lain. Investigasi kami menentukan bahwa kata sandi yang disimpan tidak digunakan atau dimanfaatkan,” lanjut mereka.

Pernah Terjadi

Sebelumnya, sistem Facebook dikatakan telah menyimpan beberapa password pengguna dalam bentuk text terhitung sejak tahun 2012.

Mekanisme penyimpanan ini, menurut laporan Krebs on Security, disebabkan oleh berbagai macam error mengenai catatan kata sandi internal.

Pada bulan Januari 2019, Facebook akhirnya menyadari permasalahan ini dan pada bulan Maret, mereka telah memperbaiki semua permasalahan ini.

Kasus ini menambah deretan permasalahan dan skandal yang dialami oleh raksasa media sosial ini, terutama dalam bidang privasi dan keamanan pengguna.

Bermula dari skandal Cambridge Analytica, semakin hari pihak Facebook dituduh dan dilaporkan telah menggunakan data pengguna tanpa izin.

Walaupun begitu, raksasa media sosial ini secara terus menerus mulai berusahan untuk mengamankan platform media sosial mereka.

Salah satunya adalah dengan menetapkan algoritma anti-hoax dan anti-pornografi.

Kemudian, akun hingga laman pada media sosial ini apabila menyebarkan konten yang tidak sesuai akan segera ditindaklanjuti oleh Facebook.

Terkadang, algoritma ini dinilai terlalu agresif dan apabila pengguna yang “tidak bersalah” telah “ditindaklanjuti” oleh algoritma, muncul lah istilah “Zucc” dan istilah semacamnya.

Tag

Yehezkiel Frederik Ruru

Photography, Technology and Videography Enthusiast