Kelebihan Beban Kerja, Banyak Penggiat Industri Anime Jarang Pulang

Pop Kultur 10 Apr 2019

Hai, MedForians!

Setelah sebelumnya redaksi memberitakan sisi gelap dari Studio Madhouse, sepertinya para penggiat industri anime banyak mengalami hal seperti ini.

Dimulai dari kisah sutradara musim pertama anime Kemono Friends, sutradara TATSUKI menjadi sangat sibuk. Kemurikusa mendapat rating yang bagus, dan bersama karya independennya yaitu Keifuku-san memiliki performa yang bagus di tangga penjualan Amazon.

TATSUKI adalah anggota dari grup animasi independen irodori, yang berisikan sutradara seni Kemono Friends, Yuko Shiromizu, dan sutradara animasi Kemono Friends, Yoshihisa Isa. Ketiganya terus bekerja bersama setelah Kemono Friends musim kedua dikerjakan staf baru. Sebagai gantinya, TATSUKI, Shiromizu, dan Isa memproduksi Kemurikusa di Yaoyorozu pada bulan Januari.

Menurut TATSUKI, jadwalnya yang tanpa henti membuat dia belum sempat tidur di rumah selama beberapa waktu. Hal ini sempat ia ungkap melalui cuitannya di Twitter.

Ia khawatir tentang situasinya, karena dia membayar sewa tetapi belum pernah ke apartemennya setelah hampir satu tahun. Dia akhirnya tidur di futon untuk pertama kalinya dalam setengah tahun dan menulis bahwa akhirnya bisa tidur enak karena bisa tidur di kasur itu “menakutkan.”

Cuitan dari TATSUKI sendiri memicu percakapan sendiri dari seluruh penggiat seni di industri anime. Sutradara Kemono Friends 2 Ryuichi Kimura mengaku miris dan memberikan tanggapannya sendiri.

“Melihat berita kematian para kreator muda mengingatkan saya pada kenalan saya yang telah meninggal.”

Kimura juga sempat me-retweet cuitan seorang pekerja lepas, yang memperkuat argumennya. Berikut terjemahan cuitan tersebut:

https://twitter.com/athlonz/status/1115077432866824192

“Saya tidak tahu gaya hidup seperti apa yang mereka miliki, tetapi saya ingin sangat berhati-hati karena lingkungan stres yang tinggi dan kurang tidur cenderung menyebabkan gagal jantung akut.”

Selain itu, ia juga membuat sebuah cuitan, dimana menjadi orang tidak boleh menyombongkan diri karena tidak bisa pulang ke rumah karena bekerja di industri manapun.

“Jika kamu harus bekerja terlalu keras sampai kamu menghancurkan tubuhmu, kamu tidak harus membuat anime,” kata Kimura.

“Ada kalanya bekerja terlalu keras akan terjadi. Namun jika kamu merusak tubuhmu lagi dan lagi, kamu akan kehilangan segalanya.”

Sutrada anime Gundam 00, Seiji Mizushima, juga berbagi pengalamannya ketika mengerjakan proyek tersebut di studio Sunrise sambil merencanakan seri dan jarang pulang.

“Selama kamu punya futon hangat, dimanapun kamu bekerja juga bisa menjadi tempat tidurmu,” tulis Mizushima.

Vokalis milktub, bamboo, menuturkan bahwa awalnya ia merasa baik-baik saja tanpa tidur, dan hanya memikirkan pekerjaan 24 jam sehari ketika ia masih muda. Tetapi sekarang ia memastikan untuk tidur.

“Karya kalian akan diprotes terlepas dari apakah kalian tidur atau tidak. Lebih baik pergi tidur, mengalihkan kekuatan ke arah untuk meningkatkan kualitas produkdan menghasilkan lebih banyak uang, daripada mati,” tulisnya.

“Lebih baik dinyatakan bodoh dan hidup daripada dinyatakan mati dan bersama Tuhan,” lanjut bamboo.

Melihat cuitan pengalaman dari para penggiat industri anime tersebut, sepertinya beban kerja yang berlebih ini membuat satu per satu dari mereka tumbang, atau bahkan harus merenggang nyawa.

Apakah beban kerja berlebih juga menjadi penyebab kematian produser vocaloid muda Wowaka, yang meninggal akibat serangan jantung? Berikan tanggapanmu juga ya, MedForians!

Sumber: Anime News Network, Jurnal Otaku Indonesia

Tag

Agung Suhendro

Semper Fidelis, Semper Paratus.