Perusahaan China Gunakan Artificial Intelligence Untuk Produksi Film

Teknologi 9 Apr 2019

Hai, MedForians!

Berita terbaru hadir dari penerapan artificial intelligence di China. Setelah sebelumnya Xinhua menggunakan virtual penyiar, kali ini Rct studio tak mau ketinggalan.

Dilansir dari Detik.com dan Katadata, Selasa (9/4), Rct Studio mampu membuat film yang naskahnya dibuat oleh AI. Mereka menggunakan mesin berbasis AI bernama Morpheus, yang diklaim dapat melakukan render dari teks menjadi gambar tiga dimensi.

Sebagai contoh, ketika misalnya, seseorang mengetik “seorang pria duduk di sofa”, maka komputer akan langsung membuat animasi terkait hanya dalam hitungan detik.

https://giphy.com/gifs/1AjCnKr0v4wB4Y3clJ

Kumpulan data berdasarkan alur cerita yang telah ditulis oleh manusia, nantinya dapat diproses oleh teknologi AI. Hasilnya, karakter dalam dapat beradaptasi dengan situasi secara real time hingga menghasilkan visual film.

Untuk membuat hal tersebut menjadi kenyataan mereka memberikan Morpheus beberapa tulisan naskah yang dibuat oleh manusia. Jika kode yang diberikan cukup, Rct Studio berharap mesin buatannya bisa mempelajarinya sendiri sekaligus mengejewantahkan idenya.

“Butuh waktu dan usaha yang lebih bagi manusia untuk bisa menghadirkan sebuah cerita yang logis. Dengan mesin, kita bisa cepat membuat narasi yang jumlahnya tak terhitung,” ujar Xinjie Ma, Head of Marketing Rct Studio.

Tak cuma proses pembuatannya filmnya yang kental akan teknologi. Hal yang sama pun juga tampak pada cara menikmatinya.

Rct Studio menyebut tiap penonton harus menggunakan perangkat virtual reality (VR) dan mengontrol alam simulasi itu dengan suaranya. Lebih lanjut, mereka turut berencana untuk membuat perangkat khusus agar ‘perjalanan’ di dalam dunia virtual itu lebih hidup.

“Ini seperti bagaimana film Ready Player One membuat gadget-nya sendiri untuk dunia virtual,” kata Ma.

Rct Studio mengatakan masih perlu banyak waktu untuk mengembangkan teknis dan melatih Morpheus dengan data skenarionya. Sebab, belum ada orang di timnya yang memiliki pengalaman dalam pembuatan film.

Perusahaan yang berbasis di Beijing dan Los Angeles ini tak hanya menghadirkan teknologi saja, melainkan ke depannya akan merilis film mereka sendiri.

Rct Studio dilaporkan telah menandatangani kemitraan jangka panjang dengan penerbit fiksi ilmiah (science fiction/ sci-fi) asal Tiongkok Future Affairs Administration yang mewakili sekitar 200 penulis, termasuk Cixin Liu, pemenang penghargaan Hugo. Keduanya diperkirakan akan mulai memproduksi film di tahun ini.

Studio Rct mengatakan, perusahaannya juga memiliki kemiripan dengan Pixar Animation Studio, yang juga berawal sebagai perusahaan teknologi dan kemudian meluncurkan filmnya sendiri melalui teknologi buatannya.

“Banyak studio menanyakan seberapa besar kami menghargai mesin kami, tetapi kami menargetkan kepuasan konsumen. Membuat film sendiri memberikan tanggung jawab yang lebih daripada sekedar menjual software (perangkat lunak),” kata Studio Rct.

Tag

Rizuki

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.