ARM Putus dengan Huawei, Solusi "Kirin" Pengganti Snapdragon Musnah

Teknologi 25 Mei 2019

Hai, MedForians!

Masa depan chip buatan sendiri sepertinya terancam untuk Huawei!

Lagi-lagi, Pemutusan Hubungan

Perusahaan desainer chipset ARM menghentikan hubungan bisnisnya dengan Huawei. Hal ini pun diprediksi bakal mengancam masa depan chipset besutan Huawei, yakni Kirin.

Dilansir dari BBC News dan Liputan6, karyawan ARM telah mendapat instruksi atau memo dari perusahaan untuk berhenti bekerja sama dengan Huawei.

“Seluruh kontrak aktif, dukungan, dan segala keterlibatan yang tertunda dengan Huawei dan anak perusahaannya, demi mematuhi larangan perdagangan AS belum lama ini,” demikian intruksi perusahaan.

Sekadar informasi, pelarangan perdagangan dipatuhi oleh perusahaan-perusahaan AS dalam hal menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi terbesar di Tiongkok itu.

ARM sendiri merupakan perusahaan berbasis di Inggris namun dimiliki oleh grup SoftBank asal Jepang.

Pematuhan Kebijakan Pemerintah

Dikutip dari The Verge melalui Liputan6 pada Kamis (23/5/2019), ARM mengungkap, teknologi chip-nya merupakan teknologi asal Amerika Serikat.

Perusahaan selama ini mengembangkan beberapa desain prosesor di Austin, Texas, dan San Jose, California, yang masuk ke wilayah dan kewenangan Amerika Serikat.

Sehingga, menanggapi “blacklist” Huawei oleh pemerintah AS, mau tidak mau mereka harus mengikuti kebijakan tersebut.

Sekadar informasi, penghentian kerja sama ini bisa menjadi kabar buruk bagi Huawei. Pasalnya, Huawei mengandalkan ARM untuk arsitektur desain chip Kirin mereka.

Tanpa adanya lisensi dari ARM, Huawei tidak akan dapat melanjutkan pembuatan prosesornya sendiri dengan memakai desain milik ARM dan perusahaan semikonduktor HiSilicon (pembesut chipset Huawei).

“ARM mematuhi aturan terbaru yang dikeluarkan pemerintah AS dan terus melakukan komunikasi dengan badan pemerintah AS untuk memastikan kami tetap patuh,” kata juru bicara ARM dalam pernyataannya.

Tidak hanya itu, “ARM menghargai hubungannya dengan mitra lama kami, HiSilicon, kami berharap untuk penyelesaian cepat dalam hal ini.”

Lebih lanjut, pihak Huawei menyebutkan mereka sebenarnya sangat menghargai hubungan dengan para mitranya. Namun, kami juga sadar dengan adanya tekanan-tekanan politik.

“Kami percaya diri, situasi ini dapat diselesaikan. Prioritas kami adalah memberikan teknologi dan produk kelas dunia kepada pelanggan kami di seluruh dunia,” tutur Huawei.

Bagaimana, MedForians? Yuk berikan tanggapannya!

Tag

Yehezkiel Frederik Ruru

Photography, Technology and Videography Enthusiast