Film Dua Garis Biru Diramaikan 2 Petisi Saling Berlawanan

Pop Kultur 2 Mei 2019

Hai, MedForians!

Berita terbaru hadir dari film Dua Garis Biru. Film yang dibintangi oleh Zara JKT48 ini menuai pro dan kontra.

Dilansir dari Detik.com, satu petisi hadir untuk menentang penayangan film Dua Garis Biru. Petisi digagas oleh Gerakan Profesionalisme Mahasiswa Keguruan Indonesia (Garagaraguru) di Change.org. Mereka menilai ada beberapa scene di trailer yang menunjukkan situasi pacaran remaja yang melampaui batas.

Menurut mereka, tontonan tersebut dapat memengaruhi masyarakat, khususnya remaja untuk meniru apa yang dilakukan di film.

Berikut isi petisi tersebut:

“Beberapa scene di trailer menunjukkan proses pacaran sepasang remaja yang melampaui batas, terlebih ketika menunjukkan adegan berduaan di dalam kamar yang menjadi rutinitas mereka. Scene tersebut tentu tidak layak dipertontonkan pada generasi muda, penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa tontonan dapat mempengaruhi manusia untuk meniru dari apa yang telah ditonton”.

Meski tak melihat ada adegan yang melanggar undang-undang, mereka menyebut ada pesan implisit yang ingin disampaikan lewat ‘Dua Garis Biru’. Pesan tersebut dikhawatirkan dapat merusak generasi muda Indonesia.

“Segala tontonan yang menjerumuskan generasi kepada perilaku amoral sudah sepatutnya dilawan (bukan tentang film Dua Garis Biru, melainkan film secara umum), karena kunci pembangunan negara ada pada manusianya. Mustahil apabila kita ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045, namun generasi muda masih sering disuguhkan tontonan yang menjerumuskan kepada perilaku amoral,” tulis mereka.

Petisi tersebut telah ditandatangani sebanyak 180 pengguna. Namun, kabar terbaru menyebutkan bahwa petisi ini akan dihapus akibat adanya kesalahpahaman.

Di sisi lain, sebuah petisi justru mendukung penayangan film Dua Garis Biru. Petisi berjudul “ambil positifnya bukan negatifnya. loloskan film dua garis biru” dibuat oleh seorang pengguna bernama Riva Rasjid, dan sudah menyentuh 50 orang hingga berita ini diturunkan.

Berikut isi cuplikan petisinya

“Satu lagi film Indonesia yang menjadi korban petisi dari netizen sementara filmnya sendiri belum ditayangkan di bioskop manapun. Padahal #DuaGarisBiru diniatkan untuk mengedukasi generasi muda perihal bahaya seks diluar nikah. Ada apa dengan manusia-manusia di negeri ini?

tolong untuk semua masyarakat indonesia, bebaskan seseorang berkarya. ambil positifnya jangan negatifnya.”

Tanggapan Sang Produser

Sementara itu, dilansir dari KapanLagi.com, sang produser film Chand Parwez mengatakan bahwa ia menghormati petisi yang ditujukan untuk filmnya. Ke depan ia berniat mengajak pihak terkait untuk melakukan dialog.

“Sebaiknya memberikan komentar setelah melihat materi filmnya, tapi saya menghormati perbedaan pendapat, ya silahkan saja berpendapat, tapi kan ada prosedurnya juga. Dan kita juga akan jadikan pertimbangkan untuk ajak mereka berdialog,” kata Parwez.

Menurut beliau, ketakutan yang termuat dalam petisi itu masih terlalu dini disimpulkan. Ia pun enggan menanggapi terlalu berlebih karena takut malah akan memberi citra buruk untuk film yang naskahnya ditulis dan disutradarai oleh Gina S Noer tersebut.

“Film Indonesia sedang tumbuh sehat dan baik, saya menghindari hal-hal yang jadi pencitraan buruk untuk film saya. Tentang tema film saya dijadikan kekhawatiran-kekhawatiran semacam itu menurut saya disimpulkan terlalu dini. Saya nggak bisa ngomong apa-apa, orang menyampaikan pendapat silakan saja,” sambung Parwez.

Bagaimana tanggapan kalian, MedForians? Apakah kalian mendukung atau menentang?

Tag

Visio

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.