Iklan HAGO Dianggap Lecehkan Guru, KPI Beri Teguran Keras

Media 15 Mei 2019

Hai, MedForians!

Iklan terbaru ini membuat heboh masyarakat Indonesia!

Iklan Meresahkan

Protes berdatangan atas munculnya iklan dari perusahaan game HAGO.

Dilansir dari Detikcom, salah satunya dari Ikatan Alumni UNJ (IKA Alumni UNJ), yang menganggap iklan tersebut melecehkan profesi guru.

Iklan tersebut awalnya memperlihatkan sosok seorang guru yang menghukum salah satu siswa dan ditakuti siswa lain. Kemudian datang seorang siswa yang terlambat.

Bukannya marah, guru ini justru mempersilakan siswa yang telat untuk duduk, bahkan membawakan tasnya.

Belakangan, ada adegan guru itu bermain game bersama siswa yang telat. 

Dalam pernyataannya, IKA UNJ menegaskan guru adalah sosok yang menjadi teladan bagi peserta didik sehingga kerap disebut sebagai sosok yang patut untuk ‘digugu dan ditiru’.

Guru dianggap memiliki kewajiban dapat berperilaku baik yang dapat menjadi teladan dan diikuti para peserta didiknya.

“Melihat iklan Hago yang viral di media sosial, Ikatan Alumni UNJ (IKA UNJ) menganggap dan patut menduga iklan tersebut sudah melecehkan profesi guru. Karena sosok guru di video tersebut menunjukkan bukan sosok guru yang dapat digugu dan ditiru,” kata Ketua Umum IKA UNJ, Juri Ardiantoro, seperti dikutip dari situsnya, Selasa (14/5/2019). 

Diskriminatif dan Tidak Mendidik

Menurut IKA UNJ, ada dua indikasi iklan tersebut melecehkan profesi guru.

Pertama, guru di iklan menunjukkan sikap diskriminatif yang sangat bertentangan dengan prinsip dasar pendidikan.

Kedua, guru di iklan tidak menunjukkan sikap yang membangun sikap rajin belajar para siswa, bahkan sebaliknya, mengajarkan untuk asyik bermain game.

“Berdasarkan dua hal pokok di atas, kami pengurus IKA UNJ menyatakan keberatan adanya iklan Hago di media sosial karena dapat merusak citra guru dan membuat peserta didik malas belajar. Kami meminta manajemen Hago atau siapa pun pembuat iklan Hago untuk segera menarik dan menghapus iklan Hago tersebut serta manajemen Hago meminta maaf kepada publik melalui media cetak dan daring,” paparnya. 

Ada pula beberapa petisi online yang memprotes iklan Hago ini. Salah satunya adalah petisi yang dibuat Muhammad Habibie telah diteken lebih dari 9.000 kali. 

Tangkapan layar dari penulis Media Formasi mengenai petisi protes iklan Hago.

Tanggapan Resmi

Menanggapi iklan yang membuat resah ini, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta lembaga penyiaran yang menayangkan iklan komersil “HAGO” untuk segera menghentikan siaran iklan itu mulai Selasa ini.

Dilansir dari laman resmi Komisi Penyiaran Indonesia, Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, menegaskan bahwa iklan tersebut dinilai tidak sesuai dengan adab dan kesopanan yang berlaku di masyarakat (Selasa, 14/05/19).

Menurut Nuning, iklan tersebut telah melanggar Standar Program Siaran (SPS) KPI Pasal 58 ayat 4 Huruf H yang di dalamnya menyatakan bahwa program siaran iklan dilarang menayangkan hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai-nilai agama. 

“Dalam iklan tersebut ditampilkan adegan guru di sebuah lembaga pendidikan yang memperlakukan murid yang terlambat masuk kelas  secara spesial, hal tersebut dikarenakan murid menang dalam permainan game dengan guru,” kata Nuning menjelaskan bentuk pelanggaran dalam iklan tersebut.

Selain meminta berhenti, lanjut Nuning, KPI juga memberikan sanksi teguran tertulis ke Lembaga penyiaran yang menayangkan Iklan HAGO.  Lembaga penyiaran yang mendapatkan sanksi teguran antara lain MNC TV, RCTI, Net TV, SCTV, Trans TV dan Trans 7.

Nuning juga menegaskan setiap iklan meskipun sudah memenuhi syarat admistratif tayang iklan berupa surat tanda lulus sensor (STLS), secara substansi iklan harus menghormati etika yang berlaku di masyarakat.

“Apalagi setting cerita iklan terebut ada di Lembaga Pendidikan,” ujarnya.

Permohonan Maaf

Kemudian, di platform media sosial Facebook, salah satu netizen yang memprotes iklan Hago ini mengaku telah dikontak oleh manajemen.

Manajemen Hago memberi pernyataan berisi permintaan maaf dan penarikan iklan tersebut. 

Dilansir dari Detikcom, berikut ini pernyataan dari Hago:

PERNYATAAN RESMI BERKAITAN DENGAN KONTEN IKLAN HAGO

Pelajaran Berharga Untuk Melangkah ke Depan

13 Mei 2019, Kami mendengar Anda, terima kasih untuk masukannya, dan kami meminta maaf. Tidak ada niat dari kami beserta tim untuk menggambarkan suatu profesi dengan tidak sepantasnya. Konten terkait sudah kami hapus dari seluruh kanal resmi kami dan kami akan melakukan evaluasi proses internal sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Ide dari iklan ini adalah menggambarkan bahwa bermain game dapat membantu semua orang, dari berbagai latar belakang untuk membangun hubungan dan interaksi sosial yang menyenangkan. Kami sadar, pesan ini tidak tersampaikan secara baik.

Seiring dengan berkembangnya perusahaan, ada kalanya kami melakukan kesalahan dan kami akan belajar dari pengalaman tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait, terutama masukan dari publik, yang membantu kami untuk terus belajar menjadi lebih baik guna mampu memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna

Cyra Capanzana, Hago Business Development Director for SEA

Bagi kalian yang penasaran dengan konten iklan tersebut, berikut adalah videonya:

Bagaimana, MedForians? Apakah kalian sempat melihat iklan ini? Yuk berikan tanggapannya!

Tag

Yehezkiel Frederik Ruru

Photography, Technology and Videography Enthusiast