Kesedihan Terbesar Kreator Gundam: Gagal Kalahkan Hayao Miyazaki

Pop Kultur 7 Mei 2019

Hai, MedForians!

Yoshiyuki Tomino, “bapak” dari seni mecha realistik sudah berkarya selama 56 tahun. Ia dikenal sebagai kreator anime Mobile Suit Gundam.

Meskipun seri yang ia buat tetap dikenal oleh penggemar hingga sekarang, ia masih memiliki penyesalan yang cukup besar. Ia masih belum bisa mengalahkan Hayao Miyazaki, “nahkoda” dari Studio Ghibli.

Pada Minggu (5/5) lalu saat memberikan kuliah umum di Sekolah Seni Tokyo milik Universitas Takarazuka, ia memberi saran kepada peserta kuliah umum yang suatu hari berharap untuk bekerja di bidang animasi.

“Produksi anime itu tempat dimana orang-orang dengan berbagai peran bekerja bersama” paparnya.

“Jadi kamu tidak harus menjadi orang yang kasar seperti saya. Menjadi tipe orang yang bisa menjadi bagian dari ansambel yang harmonis adalah apa yang akan menuntun Anda menuju kebahagiaan,” tambahnya.

Sebuah keinginan yang belum tercapai: Mengalahkan Hayao Miyazaki

Dikutip dari Soranews24, penyesalan terbesarnya adalah ia berpikir ia dapat mengalahkan Hayao Miyazaki, dan ia akui ia tidak sanggup mengalahkannya. Meskipun begitu, jiwa kompetitif yang profesional membuatnya terus berusaha membuat karya epik seperti Gundam.

Ia tersenyum ketika ia berbicara tentang keinginannya untuk “menghancurkan” Miyazaki, melanjutkan dengan mengatakan “Setelah kamu bergabung dengan industri anime, kamu dikelilingi oleh orang-orang yang sangat berbakat … Jika ada seseorang yang ingin kamu hancurkan di dekatnya, itu menginspirasi kamu untuk mengejar impianmu sampai pada tingkat yang konyol … Saya bisa membuat sesuatu seperti Gundam karena saya bertemu Miyazaki dan Takahata.”

Ya, kreator Gundam itu menyebut dua “orang berpengaruh” studio Ghibli, Hayao Miyazaki dan Isao Takahata.

Visual bagus tak selalu bagus

Ia kemudian melanjutkan dengan berkomentar kepada Hajime Isayama, kreator dari Shingeki no Kyojin.

“Sebagus apapun sebuah visual anime, tidak akan sebaik anime dengan cerita yang bagus.”

Tomino menambahkan bahwa banyak kisah sukses berasal dari pemikiran dan pengalaman kreator saat remaja. Ia secara khusus menyebutkan bagaimana Isayama mengambil inspirasi untuk Shingeki no Kyojin, dimana Titan yang tak dapat berbicara itu berasal dari pengalamannya saat kerja paruh waktu di warung internet.

Saat itu seorang pelanggan mabuk dan gelisah tidak sanggup untuk berkomunikasi. Insiden itulah yang jadi inspirasi terciptanya Titan, pemangsa umat manusia.

Tag

Agung Suhendro

Semper Fidelis, Semper Paratus.