Solusi Kolonisasi Bulan, Ilmuwan Kembangkan Konsep Hidup Bawah Tanah

Teknologi 12 Mei 2019

Hai, MedForians!

Rencana untuk hidup diluar bumi semakin dekat dengan kenyataan!

Ekspansi Manusia

Badan antariksa seperti NASA telah mengumumkan ambisi untuk membawa manusia menuju Bulan dan menetap di sana. Perusahaan seperti SpaceX dan Blue Origin juga telah lama bermimpi untuk membangun koloni manusia di Bulan.

Akan tetapi, ada satu masalah yang mungkin menghalangi ambisi ini menjadi kenyataan. Secara teori, kondisi di Bulan yang sangat ekstrem bisa mengharuskan manusia untuk tinggal di struktur khusus yang bisa menjaga tekanan atmosfer di ruang vakum. Selain itu manusia di objek luar bumi yang tidak memiliki atmosfer juga butuh perlindungan dari serangan meteor. 

Sehubungan dengan itu, salah satu yang bisa menjadi solusi adalah dengan membangun koloni di bawah permukaan Bulan. Para teknisi pun ikut tertarik dengan misi kolonisasi Bulan ini dan ingin mengembangkan mesin bor terowongan khusus untuk digunakan di luar bumi. 

Dilansir dari Detik INET, “Jadi setiap rencana untuk memiliki habitat di Bulan meliputi membuat parit, membuat struktur dan menutupinya dengan semacam regolith, yang merupakan tanah di Bulan,” kata Director of the Earth Mechanics Institute Jamal Rostami.

“Ide kami adalah untuk benar-benar mulai di bawah tanah, menggunakan mekanisme yang sudah kami gunakan di Bumi, mesin bor terowongan, untuk membuat bukaan untuk membuat habitat atau mengubungkan koloni,” sambungnya. 

Rostami mengatakan bahwa hasil analisis dari gambar permukaan Bulan menunjukkan tabung lava yang mampu menampung kota-kota besar di bawah tanah. 

Masih Terkendala

Namun demikian, untuk mewujudkan koloni bawah tanah ini bukan perkara gampang. Untuk membawa bor terowongan raksasa tersebut menjadi masalah utama yang harus dihadapi oleh ilmuwan, karena biaya mengantarkan kargo menuju Bulan masih sangat mahal dan mesin bor yang ada memiliki bobot hingga ratusan ton. 

Belum lagi masalah bagaimana cara mentenagai bor ini. Karena mesin bor dengan diameter empat meter saja membutuhkan energi sebesar 2.000 kilowatt.

“Kami harus mengubah desainnya, di mana semua komponennya sudah dioptimalkan, bobotnya lebih ringan dan bisa bekerja dengan lebih baik,” pungkasnya.

Bagaimana, MedForians? Apakah kalian punya keinginan untuk hidup di luar bumi? Yuk berikan tanggapannya!

Tag

Yehezkiel Frederik Ruru

Photography, Technology and Videography Enthusiast