Yutaka Yamamoto Ungkapkan Alasannya Keluar dari Industri Anime

Pop Kultur 30 Mei 2019

Hai, MedForians!

Sutradara anime Yutaka Yamamoto, atau yang biasa dipanggil Yamakan, mengumumkan di blognya bahwa ia tidak akan bekerja di industri anime lagi setelah menyelesaikan film Hakubo (Twilight).

Hal ini diungkapkannya minggu lalu. Selang beberapa hari kemudian, sebuah postingan barunya mengungkapkan detail tentang alasan di balik keputusannya.

Pertama, Yamakan membuka postingannya dengan video dari talkshow yang ia selenggarakan pada tahun 2016, dimana ia membahas seberapa besar ketidaksukaannya terhadal anime modern. Video itu berjudul “Anime Telah Mati”.

Yamakan berbicara tentang bagaimana K-ON! (2009) memberi hal yang ‘dingin’ dan membuatnya sadar bahwa ia telah kehilangan tempatnya di industri tersebut.

Namun, ia juga merasa bahwa ia benar-benar harus kembali ke industri anime, yang membuat dia dapat menyutradarai film animasi Fractale (2011).

Pada tahun 2010, Yamakan menulis di situs web resmi Fractale bahwa ia siap untuk melanjutkan karirnya demi Fractale, dan akan berhenti jika anime itu tidak berhasil.

Tapi setelah anime itu dirilis, mulai banyak pihak yang menyerangnya untuk memenuhi janjinya, Yamakan juga menyabut pernyataan di Twitternya yang menyatakan bahwa meskipun tekadnya benar, ia merasa tak perlu menuruti perkataan orang-orang yang telah mengubahnya menjadi bahan bercandaan.

Dalam postingan terbaru di blognya, Yamakan menulis:

“Apa yang saya rasakan saat itu bukanlah kesalahan. Tetapi di perusahaan saya terdapat teman-teman dari Kyoto Animation. Saya tidak punya pilihan selain kembali. Tapi saat itu.. rasanya saya tidak bisa menjelaskannya secara rinci, tetapi untuk mempersingkat cerita, kembali dalam industri anime adalah sebuah kesalahan.”

Yamakan sebelumnya pernah bekerja di Kyoto Animation dan menyutradarai beberapa episode dari serial The Melancholy of Haruhi Suzumiya.

Ia juga merupakan sutradara dari serial Lucky Star, hingga ia digantikan oleh Yasuhiro Takemoto dari episode 5 dan seterusnya. Alasannya disebutkan oleh website official dari Kyoto Animation yang menyatakan bahwa Yamakan “belum memiliki keterampilan untuk menjadi sutradara.”

Yamakan menulis bahwa setelah kembali ke industri anime, ia aktif di sosial media dan menggunakannya untuk mengkritik industri anime.

“Namun, saya merasa naif untuk percaya bahwa setelah 10 tahun, sesuatu akan berubah,” katanya. “Industri ini tidak berubah sama sekali. Saya pikir satu hal yang akhirnya bisa membalikkan ini semua adalah kemauan masyarakat, tetapi sekarang layanan sosial media pun seperti ikut campur, berada di sosial media sama sekali tidak berpengaruh. Saya merasa terkhianati.”

Yamakan mungkin merujuk ketika akun Twitter dan LINE pribadinya pernah ditangguhkan.

Sebagai penutup, ia menulis:

“Itu semua tidak membuahkan hasil, tetapi saya melakukan semua yang saya bisa dalam 10 tahun ini. Bagaimanapun juga, saya tidak dapat mengubah berbagai hal dengan tangan saya sendiri. Setelah melihat dan memahami semua keadaan ini, aku frustrasi dan merasa sangat tidak berdaya. Tapi, terserahlah. Aku menyerah. Inilah akhirnya.”

Yamakan sebelumnya mengumumkan pada tahun 2016 bahwa ia akan mengambil cuti yang tidak menentu dari anime.

Hal ini ia lakukan untuk memulihkan diri dari rasa penatnya, meskipun ia kembali beberapa bulan kemudian dan menyatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan sebuah projek baru.

Projek tersebut merupakan film animasi Hakubo. Film ini merupakan hal terakhir dari ‘Trilogi Tōhoku’ yang mencakup wilayah Tōhoku di Jepang.

Pada bulan Januari lalu, Yamakan mengancam sekali lagi untuk keluar dari industri anime. Pos itu merupakan kelima kalinya Yamakan membuat pengumuman tentang hal tersebut.

Sumber : Anime News Network, Blog Yutaka Yamamoto

Tag