Ini Pengalaman Pertama Redaksi di Studio Motion Capture Polibatam!

Pop Kultur 29 Jun 2019

Hai, MedForians!

Animasi, sebuah cabang dari budaya pop kultur yang kini semakin menjamur. Berawal dari sekumpulan kertas yang bergerak membuat gambar yang tercetak padanya seakan bergerak. Ilusi optik inilah yang memulai perkembangan animasi dari masa ke masa. Awalnya baru sekadar 2 dimensi, kemudian berkembang menjadi 3 dimensi. Proses produksinya pun juga semakin berkembang. Dan kini, sudah ada yang namanya motion capture. Lalu, Apa itu motion capture?

Motion capture, motion tracking, atau biasa disingkat mocap adalah terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan proses dari perekaman gerakan dan pengartian gerakan tersebut menjadi model digital.

Cara kerjanya adalah seseorang model yang menggunakan kostum bersensor melakukan pergerakan. Gerakan inilah yang selanjutnya ditangkap oleh kamera yang berada di sekeliling ruangan. Kemudian, gerakan tersebut diterjemahkan ke dalam komputer untuk selanjutnya diproses menjadi sebuah obyek 3 dimensi yang bergerak.

Teknik ini sudah digunakan di beberapa studio animasi. Dari studio film Hollywood hingga di balik layar YouTuber maya populer, teknik ini bukan hal yang baru di dunia animasi. Redaksi juga sebelumnya menulis artikel dimana BBC melalui program BBC Click membahas bagaimana di balik layar YouTuber maya yang sedang jadi perbincangan hangat saat ini. MedForians dapat melihat artikel tersebut melalui tautan berikut.

Cukup sekian dulu teorinya, redaksi akan langsung ke pembahasan utama. Dalam rangka apa redaksi bisa masuk ke dalam ruangan mocap? Apa yang dikerjakan disana selama seminggu ini? Berikut laporan redaksi dari laboratorium mocap Politeknik Negeri Batam.

Baru Saja Terpasang Bulan Ini

Politeknik Negeri Batam pada tahun lalu membuka program studi baru di bawah naungan jurusan Teknik Informatika. Ya, prodi animasi. Mereka akan mempelajari seluk beluk animasi, baik 2 dimensi atau 3 dimensi. Sebenarnya, kehadiran laboratorium mocap ini baru ada sejak sebelum bulan puasa lalu, dimana awalnya berlokasi di ruangan yang cukup sempit. Barulah pada pertengahan bulan ini berpindah ke lokasinya yang baru, yang lebih luas.

Pintu masuk laboratorium motion capture.
Pintu masuk laboratorium motion capture.

Disana telah terinstal 8 unit kamera penangkap gerakan yang terpasang di 8 penjuru mata angin. Disana juga terpasang sebuah komputer berspesifikasi tinggi yang khusus digunakan untuk memproses gerakan menjadi sebuah animasi. Kehadiran laboratorium ini adalah untuk memberi pengalaman pada mahasiswa mengenai cara profesional membuat animasi 3D.

Keadaan di dalam laboratorium motion capture Polibatam
Keadaan di dalam laboratorium motion capture Polibatam

Menurut banyak sumber, baik sumber dari mulut ke mulut atau riset dari berbagai kampus lainnya, menggunakan mocap ini sangat membantu dalam proses produksi animasi.

Gerakan tokoh tidak perlu dibuat secara manual melalui perangkat lunak, namun cukup memasukkan hasil perekaman gerakan ke dalam karakter yang diinginkan. Namun, tidak semudah itu, Ferguso! Ada banyak hal yang harus dilakukan sebelum bergerak di bawah sensor.

Perangkat lunak motion capture.
Perangkat lunak motion capture.

Butuh Persiapan Ekstra

Yang harus dilakukan pertama adalah memastikan semua perangkat dalam keadaan baik. Seluruh perangkat lunak yang dibutuhkan, yakni OptiTrack Motive dan Maya dipastikan sudah terinstal, dan kamera telah terpasang dengan baik dan tidak berubah posisi. Selanjutnya adalah melakukan kalibrasi untuk memastikan apakah semua kamera dapat bekerja dengan baik. Setelah ini apakah sudah siap? Belum!

Redaksi harus berjibaku untuk menggunakan kostum bersensor yang berukuran sangat lebar. Setelah kostum tersebut dikenakan, redaksi harus melakukan kalibrasi pada titik-titik sensor untuk menyesuaikan dengan tulang dari si karakter sebelum direkam.

Adakalanya redaksi harus menghadapi permasalahan dimana pergerakan karakter hancur lebur akibat kesalahan pemasangan sensor tersebut. Hingga pada akhirnya, redaksi berhasil merekam karakter dan mengekspornya menjadi tulang yang akan jadi pondasi dari pergerakan karakter.

Nantinya, redaksi akan mencoba untuk menyambungkan aplikasi mocap dengan Maya agar gerakan dapat secara langsung terekam pada saat yang sama.

Sebuah hal yang memuaskan saat karakter dapat bergerak setelah perjuangan panjang.
Sebuah hal yang memuaskan saat karakter dapat bergerak setelah perjuangan panjang.

Sebenarnya, keberadaan salah satu anggota redaksi di laboratorium mocap adalah dalam rangka magang untuk melakukan riset yang membantu Polibatam dalam pengembangan laboratorium hibah ini, agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa penerus. Terutama, bagi mereka yang berminat terjun di dunia animasi, atau bahkan ingin membuat karakter YouTuber maya sendiri.

Harapan redaksi, bersama rekan magang dan para dosen pembimbing, Polibatam dapat memiliki VTuber juga yang semoga bisa dapat seeksis Maya Putri, Clarra Charlone, Mintchan, bahkan AZKi atau Kizuna Ai.

Alasan lainnya adalah kemungkinan adanya sosok dosen virtual yang dapat membantu kinerja dosen untuk menyampaikan materinya agar dapat diserap oleh mahasiswa tentunya.

Cukup sekian laporan mengenai pengalaman redaksi selama seminggu berada di laboratorium motion capture.

Tag

Agung Suhendro

Semper Fidelis, Semper Paratus.