KaryaKarsa, Platform Patreon Rasa Lokal

Media 18 Jun 2019

Hai, MedForians!

Berita terbaru hadir untuk kreator-kreator lokal. Kali ini, telah hadir situs kreator dari dalam negeri bernama KaryaKarsa.

KaryaKarsa sendiri diketahui meluncurkan situs resmi karyakarsa.com dan akun Twitter-nya beberapa waktu lalu. Situs ini didirikan oleh Ario Tamat, orang yang juga berada di balik Ohdio dan Wooz.in. ia dibantu oleh komedian ternama, Pandji Pragiwaksono dan Aria Rajasa (pendiri tees.co.id) sebagai advisor.

Dalam sebuah tulisannya berjudul “Memperkenalkan KaryaKarsa” via Kumparan, Ario berpendapat KaryaKarsa berusaha mendekatkan fans dengan kreator, dan membudayakan ekspresi apresiasi terhadap kegiatan dan karya kreator.

Ia merasa bahwa idealnya, kreator terus berkarya mengikuti idealisme dan energinya, dan fans akan terus mendukung sesuai kemampuan dan minat. Karena kreator juga bekerja untuk fansnya, sudah selayaknya fans pun dapat mengimbangi dengan mendukung secara finansial.

Ia berharap Karyakarsa dapat menjadi alternatif pembiayaan bagi kreator, yang selama ini harus mencari uang dari sponsor, menjual atau menyewakan karya melalui berbagai layanan digital, atau menjual merchandise.

Sementara itu, dilansir dari Social.id, KaryaKarsa memiliki konsep yang serupa dengan Patreon. Hingga saat ini, Patreon diketahui sudah berhasil membantu 70 ribu kreator terhubung dengan para penggemarnya.

Esensi mereka adalah memudahkan penikmat karya berkontribusi dalam bentuk uang sehingga bisa membantu penghasilan kreator yang mereka gemari.

“Ide mengenai KaryaKarsa sendiri sudah berputar-putar dalam kepala sejak 2 tahun lalu, salah satu ide yang menurut saya perlu dicoba untuk industri musik. Titik awalnya memang mencari cara supaya musisi indie bisa mendapatkan pemasukan tambahan yang bukan sponsor endorsement, manggung atau jual merchandise,” jelas Ario.

KaryaKarsa akan memfasilitasi kreativitas di bidang musik, video, audio, ilustrasi, animasi, hingga pakar di bidang tertentu. Ke depannya Ario berharap bisa mendukung sebanyak mungkin karya, yang terpenting konsisten berproduksi dan memiliki basis penggemar.

“Target penggunanya tentunya adalah kreator dengan basis fans, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk kreator yang baru akan membangun basis fans. Kami ingin memberikan cara alternatif untuk kreator untuk menghasilkan uang. Pain points yang ingin kami sasar: kemudahan transaksi yang tidak bergantung pada ‘produksi’ sebuah karya, tapi lebih kepada mendukung hidup yang berkarya. Membentuk sebuah aliran penghasilan yang lebih mudah diprediksi untuk kreator,” jelas Ario.

KaryaKarsa sendiri diketahui memberikan kemudahan dalam proses pendanaan. KaryaKarsa memanfaatkan akses yang ditawarkan oleh e-money, seperti Go-Pay dan Ovo.

“Dengan kontribusi melalui tingkatan-tingkatan pendanaan yang diatur oleh kreator, fans dapat menikmati apa pun yang sudah diatur oleh kreator untuk tiap tingkatan tersebut. Menimbang bahwa interaksi antara fans dan kreator itu rentang, jenis dan dinamikanya luas sekali, kami memilih untuk memfokuskan untuk memudahkan transaksi antara fans dan kreator dulu.”

Saat ini, platform tersebut masih dalam tahap riset dan pengembangan. Ario masih menantikan masukan dan usulan dari banyak pihak.

“Untuk saat ini kami ingin fokus riset data dan membangun sistemnya, untuk dapat meluncur di tahun 2019 dengan beberapa kreator. Kami ingin memastikan dengan benar bahwa konsep ini akan sehat, berkembang dan berkesinambungan,” tutupnya.

Dari situs resminya, mereka membuka dukungan dana mulai Rp 1.000 melalui Go-Pay. Untuk dukungan dana Rp 25.000 akan mendapatkan undian untuk memenangkan kaos resminya. Jika ingin membeli secara langsung, fans bisa membayar seharga Rp 100.000.

Tag

Rizuki

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.