Kim Kadarshian Luncurkan Brand Pakaian Dalam "Kimono", Tuai Kontroversi Hingga Diprotes Walikota Kyoto

Pop Kultur 30 Jun 2019

Hai, MedForians!

Berita mengejutkan hadir dari aktris Hollywood sekaligus pebisnis ternama Kim Kadarshian. Ia dikabarkan telah meluncurkan sebuah brand pakaian dalam terbarunya.

Namun yang mengejutkan, istri dari Kanye West memberikan nama brand pakaian dalam yang anti mainstream. Entah karena terlalu menyukai hal berbau Jepang, ia justru menamai brand tersebut “Kimono”. Brand tersebut juga telah meluncurkan jejaring media sosialnya pada beberapa hari lalu.

Lihat postingan ini di Instagram

Finally I can share with you guys this project that I have been developing for the last year. I’ve been passionate about this for 15 years. Kimono is my take on shapewear and solutions for women that actually work. I would always cut up my shapewear to make my own styles, and there have also been so many times I couldn’t find a shapeware color that blended with my skin tone so we needed a solution for all of this. The third pic is the solution short. I developed this style for all of those times I wanted to wear a dress or skirt with a slit and still needed the support. Introducing Kimono Solutionwear™ for every body. Coming Soon in sizes XXS – 4XL in 9 shades. I can’t wait for you to feel this fabric!#KimonoBody @kimono Photos by Vanessa Beecroft

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kim Kardashian West (@kimkardashian) pada

Sontak, banyak netizen Jepang yang marah dan tersinggung atas nama brand tersebut. Mereka mengganggap bahwa Kim Kadarshian telah mencoreng nama baik dan kebudayaan masyarakat. Para Netizen juga mengganggap bahwa Kim telah menodai Kimono dan mengganggap Kim tidak respek. Bahkan sebagian netizen mengganggap aktris berusia 39 tahun itu hendak mencuri sekaligus merampas salah satu kebudayaan mereka.

Istri Kanye West ini sempat berkilah bahwa penamaan brand tersebut disesuaikan dengan nama dirinya, Kim. Ia bahkan tetap tidak akan mengubah nama itu.

Sontak, netizen sudah semakin tersinggung. Mereka pun membanjiri Trending Topic Twitter dengan hashtag #KimOhNo,

Perlu diketahui bahwa Kimono sendiri dianggap “sakral” dan formal karena sering dipakai dalam event-event tertentu, bahkan dianggap sakral dalam upacara dan ritual tertentu. Seperti upacara kelahiran, upacara hari kedewasaan (bagi pemuda dan pemudi yang telah berusia 20 tahun), dan pernikahan.

Reaksi Walikota Kyoto

Kemarahan netizen Jepang ini juga ditanggapi oleh salah satu walikota Kyoto, Daisaku Kadokawa. Perlu diingat, bahwa Kyoto merupakan daerah modern sekaligus tradisional, dimana masih banyaknya geisha dan maiko yang berpakaian dengan kimono tradisional.

Beliau memberikan sebuah cuplikan surat untuk memberikan penjelasan terkait kimono, sekaligus menyindir secara halus sang artis.

Secara singkat, Walikota Kyoto ini menjelaskan bahwa Kimono sudah menjadi bagian dari sejarah dan nilai-nilai kehidupan luhur masyarakat Jepang. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini kimono telah didaftarkan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda agar bisa dilindungi. Ia mengajak Kim untuk datang ke Kyoto untuk lebih memahami esensi terkait kimono.

Melihat reaksi negatif dari para netizen Jepang, sepertinya Kim Kadarshian perlu lebih berhati-hati dalam mengambil nama untuk brand produknya. Bagaimana tanggapan kalian, MedForians?

Sumber: Sora News24 (1,2)

Tag

Visio

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.