Marketplace Bridestory Resmi Diakuisisi Tokopedia

Teknologi 20 Jun 2019

Hai, MedForians!

Berita terbaru hadir dari startup digital e-commerce dalam negeri, Tokopedia. Mereka akhinya mengonfirmasi telah mengakuisisi Bridestory, yang merupakan startup marketplace online untuk pernikahan di Indonesia.

Dilansir dari Kumparan dan detikINET, Rabu (19/6), akuisisi ini sudah termasuk dengan layanan aktivitas anak Parentstory, yang merupakan cabang dari Bridestory. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO Tokopedia, William Tanuwijaya melalui jumpa pers yang digelar hari ini.

William menjelaskan bagaimana Tokopedia mengambil alih Bridestory yang juga memiliki lini produk bernama Parentstory.

CEO Tokopedia, William Tanuwijaya (sumber: Kumparan)

“Bridestory dan Parentstory telah diakuisisi oleh Tokopedia. Perusahaan Bridestory akan terus independen mengembangkan bisnisnya dan akan terus menjadi wedding portal terdepan di Indonesia,” ungkapnya.

William sendiri tidak mengungkap berapa nilai dari akuisisi yang dilakukan Tokopedia terhadap Bridestory.

“Nilai akuisisi tidak bisa kita disclose, tapi pastinya sama-sama senang,” kata William.

Setelah akuisisi ini pendiri dan CEO Bridestory Kevin Mintaraga akan bergabung dengan manajemen Tokopedia sebagai salah satu wakil presiden. Namun, William memastikan Bridestory masih akan tetap menjadi perusahaan independen yang bisa terus mengembangkan bisnisnya dan memanfaatkan ekosistem yang ada di Tokopedia.

“Bridestory telah berkembang, mereka memiliki Parentstory ini untuk aktivitas anak. Parentstory dan Bridestory akan bergabung menjadi ekosistem di Tokopedia,” ucapnya.

Salah satu faktor yang membuat Tokopedia mengakuisisi Bridestory adalah kesamaan misi kedua perusahaan. Menurut dirinnya, akuisisi ini juga bisa menguatkan langkah strategi Tokopedia untuk membantu mengembangkan bisnis offline di Indonesia. Selain itu, langkah akuisisi ini akan membuat ekosistem Tokopedia menjadi semakin kaya.

“Mengapa ini sangat strategis buat Tokopedia, karena kalau kita melakukan perencanaan pernikahan fotografer, booking tempat, makan itu kan bukan bisnis online, tetapi offline. Kalau toko bisa menjadi transisi perusahaan teknologi yang bisa membantu bisnis Indonesia menjadi e-commerce, maka kita juga bisa membantu bisnis offline di Indonesia menjadi perusahaan teknologi,” papar William.

“Bayangkan mereka make-up artist, fotografer, hotel, restoran mereka ini bisa menjadi perusahaan teknologi. Nah, inilah yang akan kita lakukan.”

William belum menjelaskan lebih lanjut bagaimana bentuk integrasi kedua perusahaan setelah akuisisi ini. Tapi ia mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari pendekatan terbaik baik untuk vendor, calon pengantin, maupun calon orang tua.

“Kita akan terus berkolaborasi, tidak tertutup kemungkinan nanti akan ada integrasi yang sangat seamless. Tapi in the time being aplikasi Tokopedia tetap Tokopedia, aplikasi Bridestory tetap Bridestory,” jelasnya.

Selain Bridestory, Tokopedia dirumorkan sedang melakukan penjajakan dengan beberapa startup lokal lainnya termasuk Sayurbox, Laku6, dan AnterAja. Tapi, William belum memberikan komentar lebih lanjut.

Bridestory merupakan startup yang didirikan oleh Kevin Mintaraga dan Doni Hanafi pada 2014 lalu. Bridestory menyediakan layanan marketplace bagi vendor pernikahan di mana pengguna bisa mencari berbagai kebutuhan pernikahan mereka, seperti katering, fotografi, venue, dekorasi, dan lainnya.

Startup ini juga memiliki lini produk Parentstory yang merupakan marketplace yang menyediakan kebutuhan anak dan memudahkan orang tua dalam mengakses beragam aktivitas anak.

Bridestory kini telah berkembang dan berekspansi ke beberapa negara di luar Indonesia, seperti Singapura, Australia, dan Filipina.

Tag

Visio

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.