Tim Kapal Robot ITS Kembali Raih Juara Dunia di AS

Teknologi 26 Jun 2019

Hai, MedForians!

Berita terbaru hadir dari dalam negeri. Mahasiswa asal Indonesia kembali meraih prestasi di kancah internasional.

Kali ini, Tim Barunastra dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dikabarkan kembali mempertahankan gelar juara di ajang International Roboboat Competition (IRC) 2019 di Florida, Amerika Serikat (AS). Ini menjadi yang kedua, setelah pada tahun sebelumnya meraih juara.

Dilansir dari Republika dan Detik.com, Selasa (25/6), Lead Official Tim Barunastra ITS, Sabillah Margirizki menjelaskan, sebelum bertanding di babak final, setiap tim kapal robot (roboboat) ini terlebih dahulu harus menjalani babak uji coba, dan babak kualifikasi.

“Dalam babak kualifikasi tersebut diikuti total peserta sebanyak 13 tim dari universitas dari berbagai negara,” kata Sabillah melalui pesan singkat.

Sabillah melanjutkan, di seluruh babak setiap kapal robot ini diharuskan menyelesaikan secara mandiri lima misi yang berbeda.

Misi pertama bernama Autonomous Navigation. Dalam misi ini, kapal robot diharuskan masuk dan keluar pintu yang sudah ditentukan secara otomatis, dalam danau yang dijadikan arena lomba.

Tim Barunastra (sumber: Detik.com)

Masih di danau yang sama, berikutnya kapal robot harus menyelesaikan misi Speed Challenge. Kapal robot ini memasuki rintangan dan berputar balik di titik tertentu.

“Kecepatan kapal perlu sangat diperhatikan dalam babak ini,” ujar Sabil.

Selanjutnya, misi yang ketiga yaitu Automated Docking. Pada misi ini, setiap kapal robot diharuskan menangkap frekuensi yang keluar dari tempat sandaran dan kapal robot. Selanjutnya kapal robot harus mampu bersandar pada tempat yang memancarkan frekuensi itu.

Misi berikutnya bernama Raise the Flag. Dalam misi ini terdapat semacam tujuh segmen yang menghadap ke langit dan menampilkan angka satu, dua, tiga, atau empat.

Kapal robot ITS (sumber: Humas ITS)

Drone yang ada di atas kapal harus terbang secara otomatis untuk membaca angkanya. Kemudian, data dikirim ke kapal dan kapal harus bersandar di nomor satu, dua, tiga, atau empat, sesuai info yang diperoleh dari drone.

“Misi terakhir bernama Find the Path yang mengharuskan kapal robot untuk masuk ke rintangan dari banyak bola dan memutari balik suatu titik yang kemudian keluar lagi dari rintangan berbagai bola itu,” ujar Sabil.

Mahasiswi Departemen Statistika ITS tersebut mengungkapkan, pada babak kualifikasi, Tim Barunastra berada di posisi pertama dengan poin 4.000 lebih. Poin tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan tim yang berada di urutan kedua, yang hanya mengoleksi 1.034 poin.

Setelah melewati babak kualifikasi, Tim Barunastra ITS lolos ke babak final dan bertanding dengan empat tim lainnya.

Secara berturut-turut peringkat dalam kompetisi dunia ini adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember di peringkat 1, Embry Riddle Aeronautical University asal AS di peringkat 2, Universitas Indonesia di peringkat 3, Hagerty High School asal AS di peringkat 4, dan VTEC asal Meksiko di peringkat 5.

Sabil menambahkan, kompetisi ini juga mensyaratkan seluruh tim untuk membuat paper, website, media sosial, mengunggah video tim untuk media branding tim, dan lain sebagainya. Dari penilaian semua itu, lanjut Sabil, Tim Barunastra berhasil menduduki posisi ketiga.

Tag

Visio

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.