Kunjungi Riyadh, Menkominfo Jalin Kerja Sama Digital dengan Arab Saudi

Teknologi 4 Jul 2019

Hai, MedForians!

Kerjasama Indonesia-Arab Saudi semakin meningkat!

Kolaborasi Ekonomi

Indonesia bersedia berkolaborasi dengan pemerintah Arab Saudi dalam mewujudkan visi 2030 negara itu dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding) kolaborasi digital. MoU ini akan ditandatangani kedua belah pihak Kamis besok di Riyadh.

Dilansir dari detikINET, “Kerja sama ini akan turut mendorong visi yang Indonesia untuk menjadi Energi Digital Asia tahun depan. Sekaligus menguatkan dukungan Indonesia pada pencapaian Visi 2030 Arab Saudi yang terus memperkuat pengembangan sektor industri non-minyak,” ujar Rudiantara.

Lalu, apa untungnya buat Indonesia? 

Menurut presentasi Ministry of Communication and Information Technology Kerajaan Arab Saudi, sebagai negara yang masih fokus pada ekonomi di sektor minyak, visi 2030 Arab Saudi ingin memberikan perhatian pada tumbuhnya wirausaha berbasis ekonomi digital sehingga mampu berkontribusi pada ekonomi non-minyak dan mendorong terciptanya lapangan kerja baru.

Banyak potensi besar yang dimiliki negara Timur Tengah tersebut. Potensi anak muda Arab Saudi yang berpendidikan, serta penetrasi internet yang mencapai 76% dan penetrasi mobile mencapai 137%.

Kerjasama dengan Indonesia bisa melesatkan kemajuan digital di Arab Saudi. Alasan memilih berkolaborasi dengan Indonesia juga dilatarbelakangi keberhasilan pemerintah Indonesia yang mampu menumbuhkan empat perusahaan unicorn dalam waktu relatif singkat.

Pencapaian tersebut dinilai sungguh membuat kesan mendalam pada negara tersebut.

Indonesia juga tercatat sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan menempati urutan ke-16 di dunia (berdasarkan nominal GDP). Sehingga, Arab Saudi ingin belajar dari pengalaman Indonesia untuk memanfaatkan potensi digital melalui kolaborasi dua negara.

Dilansir lagi dari detikINET, Indonesia juga akan mendapatkan keuntungan dalam kerja sama ini. Manfaat jangka pendek nya terdapat pada pengembangan startup umrah, yaituterciptanya transparansi tata kelola umrah. Hal ini nantinya dapat menguntungkan jamaah Indonesia yang besar jumlahnya.

Pada tahun 2017, jamaah umrah di Indonesia mencapai 875.958 atau terbesar ketiga dari jumlah total jamaah umrah di dunia.

Fokus Utama Kedua Negara

Pengembangan startup umroh menjadi salah satu fokus pertama kolaborasi Indonesia dengan Arab Saudi. Startup umroh digital enterprise ini diyakini bisa menyelesaikan permasalahan penyelenggaraan umrah.

Ada beberapa permasalah yang muncul selama ini, bermula dari munculnya penyelewengan dana umrah oleh First Travel yang diduga menipu 58.000 jamaah umroh. Setelahnya, kasus serupa bermunculan di bisnis ibadah haji dan umrah.

Umrah Digital Enterprise atau Startup Umrah ini dirancang untuk membantu para jamaah asal Indonesia dalam mendapatkan harga terbaik. Selain itu, hal ini akan memberikan kesempatan besar kepada seluruh masyarakat Indonesia yang ingin menunaikan ibadah Umrah. k

Lagipula, program ini juga mencakup aspek financing. Hal ini diharapkan akan menekan angka jamaah Indonesia yang gagal berangkat ke Tanah Suci.

Lahirnya Kompetisi Sehat

Startup yang dirancang bersama Indonesia dan Arab Saudi ini bisa melahirkan terjadinya kompetisi yang sehat antar-biro-umrah yang dapat menyediakan layanan maksimal pada jamaah umrah Indonesia.

Adanya startup umrah digital juga akan mendukung kebijakan Arab Saudi untuk menambah kuota umrah dari 8 juta di 2015 menjadi 15 juta jamaah per tahun, mempermudah aplikasi visa dan memperbaiki fasilitas dan akomodasi untuk para jamah.

Manfaat dari kolaborasi digital dalam pertukaran informasi, pengalaman, dan pengetahuan oleh ahli, Indonesia dapat melakukan penetrasi terhadap produk atau teknologi digital ke Arab Saudi. Selain itu kolaborasi ini juga pasti mendorong terjadinya investasi Arab Saudi pada sektor digital, untuk pengembangan unicorn baru di Indonesia.

Mendorong Terjadinya Investasi Dibidang Digital

Rudiantara meyakini kerjasama dua negara akan mendorong terjadinya investasi Arab Saudi pada sektor digital. Sehingga memungkinkan terciptanya unicorn baru di Indonesia.

Selain itu, kolaborasi digital ini terjalin pertukaran informasi, pengalaman, dan pengetahuan oleh ahli. Bagi Indonesia sendiri dapat melakukan penetrasi terhadap produk atau teknologi digital ke Arab Saudi.

“Kominfo akan menggandeng sebanyak mungkin wirausahawan muda, pelaku industri startup dan UKM terpilih untuk berpartisipasi dalam kerja sama selama 5 tahun ke depan,” tutur Rudiantara.

Bagaimana, MedForians? Apakah kalian antusias dengan kerja sama bilateral ini? Yuk berikan tanggapanya!

Tag

Andhika Rizky Reihansyah

Broadcasting, Tech and Design Geek