[Review] Spider-Man: Far From Home, Sebuah Penutup Fase Yang Memukau!

Pop Kultur 11 Jul 2019

Hai MedForians!

Dalam review kali ini, redaksi akan mengulas sebuah film yang memang menjadi sebuah penutup fase 3 untuk Marvel Cinematic Universe.

SPOILER ALERT! untuk kalian yang sampai saat ini masih belum menonton filmnya, karena yang redaksi akan review disini adalah sebagian cerita dari film tersebut.

Dunia Setelah Endgame

Spider-Man: Far From Home, melanjutkan kisah dari peristiwa perang besar pada Avengers: End Game. Peter Parker menjalani hidup dalam kesedihan karena kehilangan sang mentor, Tony Stark alias Iron Man. 

Peter tidak bisa menjadi pahlawan super sepenuhnya lantaran masih harus melanjutkan masa-masa sekolahnya. Sampai akhirnya ia sempat tak ingin menjadi Spider-Man untuk sementara waktu. Hal ini dikarenakan sedang melakukan liburan musim panas bersama teman-teman sekelasnya. Selain itu, ia juga berencana untuk mengungkapkan perasaan hatinya kepada MJ (Michelle Jones).

Namun liburan Peter tak berjalan sesuai rencana karena ia didatangi oleh Nick Fury. Pria “bermata satu” ini datang untuk menjalankan sebuah misi membasmi monster-monster yang misterius. Akhirnya, Peter Parker dan Quentin Beck alias Mysterio akhirnya bekerjasama untuk membasmi ancaman tersebut.

Chris McKenna dan Erik Sommers selaku penulis skrip berhasil menyusun sebuah cerita yang begitu intens. Alhasil, semua peristiwa yang menjadi pertanyaan setelah Avengers: End Game sebagian terjawab pada film ini.

Jon Watts yang kembali menyutradarai Spider-Man versi Tom Holland ini pun juga berhasil membungkusnya dengan sangat tertata.

Awal yang Mengalihkan Perhatian

Pada awal film pun penonton sudah disuntikkan dengan berbagai bumbu humor yang membuat semua seisi bioskop tertawa. Terlebih Jacob Batalon yang memerankan “Ned Leeds” selalu berhasil membuat kita terhibur dengan aktingnya, walaupun ada sedikit humor yang meleset.

Aktor lainnya seperti Jon Favreau, Tony Revolori, J B Smoove dan Martin Starr dan masih banyak lagi juga tidak luput diberikan porsi humor yang sangat cukup. Bukannya tertidur, malah terhibur.

Sepertiga durasi film juga tidak mengalihkan fokus para penonton, dimana sebuah konflik serius mulai terjadi disini. Berlatar tempat Venesia, Italia. Kita dibuat sedikit kagum dengan latar tempat yang dikenal dengan kanal-kanal cantik dan romantis tersebut.

Namun yang menjadi fokus penonton disini bukanlah objek indah tersebut tetapi sebuah aksi dari peristiwa dimana adanya monster yang muncul dari dalam air.

Gambar terkait

Dengan backsound pengiring yang sangat khas serta masuknya sebuah aksi dari karakter yang muncul secara misterius, yaitu Mysterio membuat kita kagum dimana puncaknya. Hal ini terjadi saat bagian Mysterio mengalihkan dan mencoba mengendalikan monster tersebut dengan kekuatan yang juga misterius.

Namun disini Peter Parker juga tidak kalah keren dengan aksinya mencoba mempertahankan sebagian bangunan dan objek bangunan besar agar tidak jatuh. Tentunya ini membuat fokus para penonton menjadi lebih kagum pada sepertiga durasi film ini.

Spider-Man: Far From Home, selain berhasil menyuntikkan humor rupanya juga telah berhasil menyuntikkan sebuah aksi yang sangat epik. Hal ini dibungkus secara konsisten dan tertata rapih sedemikian rupa agar fokus mood penonton tetap terjaga.

Menuju pertengahan durasi film dan menjelang akhir durasi film, lagi dan lagi para penonton dibuat kagum dengan berbagai aspek dan elemen penting yang disuntikkan ke dalam film ini.

Yang benar-benar menjadi hal kagum para penonton adalah ketika penonton dimanjakan oleh berbagai panorama yang indah dengan berbagai latar tempat yang berbeda mulai dari Venesia di Italia yang penuh dengan kanal-kanal cantiknya sampai dengan keindahan bukit alami yang berada di Austria.

Semua Hanya Ilusi

Serta Jake Gyllenhaal yang memerankan sosok “Mysterio” berhasil menipu para penonton. Semua mengira bahwa sosok yang mempunyai identitas asli “Quentin Beck” tersebut adalah tokoh protagonis tetapi justru dia lah yang dibalik semua tipu muslihat yang menyebabkan ancaman-ancaman tersebut.

Namun yang menjadi nilai ekstra pada film ini adalah dimana saat Spider-Man terkena tipuan ilusi yang diberikan oleh sang karakter antagonis tersebut juga berhasil membuat kita seakan ikut terkena ilusi tersebut.

Aksi demi aksi disuntikkan dengan sangat klimaks dan bertubi-tubi sampai saya pribadi mengira bahwa ilusi tersebut sepertinya sudah berakhir, namun nyatanya masih berlanjut.

Padat dengan Keseruan

Secara keseluruhan durasi 129 menit yang disajikan Spider-Man: Far From Home, berhasil membungkus berbagai aspek dan elemen penting kedalamnya.

Sebuah plot yang konsisten dan tertata sehingga bisa memainkan suasana hati para penonton menjadi lebih seimbang dengan tonasi yang juga pas dan tidak ada bagian yang menurut saya pribadi terasa membosankan atau percuma dalam film ini.

Film ini terdapat 2 post-credit scene dan film ini sudah tayang di Indonesia sejak tanggal 3 Juli 2019, dan juga kemungkinan masih ditayangkan hingga akhir Juli nanti.

Bagi kalian yang sudah menonton bagaimana MedForians! tentang film ini? Yuk berikan tanggapannya!

Tag

Muhammad Luthfi

Something Inspirational