Tinder Ogah Bayar Pajak ke Google

Teknologi 22 Jul 2019

Hai, MedForians!

Match Group, Perusahaan induk Tinder, dikabarkan sengaja ingin menghindari biaya pajak ke Google dengan trik tak lagi mengandalkannya dalam penjualan aplikasi Tinder.

Match Group membuat para penggunannya langsung memasukkan informasi kartu kredit yang pembayarannya langsung ke sistem Tinder tanpa melewati Google terlebih dahulu.

Tinder diketahui merupakan salah satu aset yang paling banyak mendatangkan keuntungan bagi Match Group sehingga membuat Match Group berusaha untuk memperoleh pendapatan secara penuh dari aplikasi Tinder tanpa ada pungutan pajak dari Google.

Dilansir pada laman The Verge melalui DetikINET dan Tek.id, Minggu (21/7), pada aplikasi Tinder, biasanya pengguna yang berlangganan akan membayar untuk dapat menikmati fitur-fitur khusus, sehingga aplikasi ini menjadi salah satu yang paling banyak diunduh di Android dan iOS.

Google mematok biaya sekitar 30% dari setiap kali adanya transaksi di aplikasi tersebut. Hal inilah yang ingin dihindari oleh Match Group untuk aplikasinya di Tinder. Belum diketahui respons Google atas langkah yang diambil Match Group ini. 

Hal serupa juga pernah dilakukan oleh Epic Games pada perilisan game Fornite versi Android dengan cara mereka tak memasarkan aplikasi mereka di google play store, Mereka menggunakan website mereka sendiri sebagai media perilisannya.

Belum diketahui apakah Google akan mengambil tindakan terkait langkah yang diambil Match Group ini. Untuk diketahui, Apple pernah melarang update aplikasi Spotify di iOS karena hal serupa. Google tidak mengambil tindakan untuk Epic Games. Namun, lain cerita dengan Tinder. Aplikasi ini sebelumnya sudah terdaftar di katalog Google Play Store dan secara teknis masih terikat dengan kebijakan yang diberlakukan Google. 

Tag

Daniel Dwi Adrian

You never change things by fighting the existing reality. To change something, build a new model that makes the existing model obsolete