[Liputan] Gelar Jepang UI 25 - Kangen Dalam Memori

Pop Kultur 13 Agt 2019

Hai, MedForians!

Langganan setiap tahun, mahasiswa Program Studi Japanologi Universitas Indonesia menyelenggarakan festival “jejepangan” GJUI untuk ke-25 kalinya!

Selalu Ada Setiap Tahun

Gelar Jepang Universitas Indonesia, yang lebih dikenal sebagai Gelar Jepang UI atau GJUI, adalah festival Jepang yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Japanologi Universitas Indonesia.

Festival ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari hari Jumat hingga Minggu, 2-4 Agustus 2019. Untuk hari pertama dan kedua kalian dapat memasuki area festival tanpa biaya apapun (kecuali parkir). Untuk hari kedua, kalian harus membeli tiket seharga Rp40.000 OTS atau pre-sale dengan harga lebih murah.

Membawakan tema “Timeless Memories”, Gelar Jepang UI ke-25 ini diharapkan mampu membawa rasa nostalgia terhadap berbagai budaya dan musik Jepang yang sempat populer dari tahun 90-an hingga zaman modern ini.

Dalam kesempatan ini, Media Formasi sekaligus menjadi salah satu Media Partner Gelar Jepang UI 25 hadir dan meliput secara langsung kemeriahan festival Jepang ini selama dua hari, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu, 3-4 Agustus 2019.

Hari Kedua – Mengingatkan Kebersamaan

Hari pertama dan kedua Gelar Jepang UI 25 diselenggarakan di Pusat Studi Jepang UI. Lokasi yang disiapkan ini cukup memadai untuk banyaknya pengunjung yang datang.

Pada hari ini juga diselenggarakan sesi konferensi pers dan meet and greet guest star Gelar Jepang UI 25, yaitu Kei Takebuchi.

Melihat lokasi sekitar, memang banyak sekali pengunjung yang berdatangan. Mereka semua memiliki tujuan masing-masing, namun pada dasarnya mereka hadir untuk mencari kebahagiaan dalam budaya Jepang.

Mungkin dari foto ini terlihat tidak terlalu padat, namun ini hanyalah ilusi belaka. Sebenarnya masih banyak lagi “wibu” dan pengunjung lainnya yang tersebar di berbagai booth merchandise, taman, hingga tempat jualan makanan.

Semakin masuk ke dalam area hari kedua Gelar Jepang UI 25, terdapat sebuah halaman yang dikelilingi pepohonan, dekorasi, booth, dan tentunya manusia.

Disini kalian dapat menemukan berbagai macam kebutuhan khilaf kalian. Mau berwisata kuliner, membeli baju, pin, stiker, hingga bantal? Semua ada, asalkan kalian bawa uang ya!

Nah, pada hari pertama dan kedua ini, panitia acara juga menyiapkan suatu ruangan untuk kegiatan-kegiatan lainnya, seperti seminar, bedah film, hingga lomba dance cover!

Kembali lagi ke tengah-tengah area Gelar Jepang UI 25 hari kedua, disini juga ada kegiatan yang tidak kalah menarik. Ada ajang karaoke bersama, hingga demonstrasi Taiko.

Disini juga banyak tempat estetik yang bisa menjadi bahan feeds Instagram lho! Panitia menyediakan “jembatan sakura” yang berada di pinggir area acara ini.

Semua kegiatan ini berlangsung tanpa ada tanda-tanda berhenti hingga sore hari, yaitu sekitar pukul 17.00 WIB.

Hari ini mungkin sudah selesai, tapi masih ada acara puncak, yaitu pada esok hari!

Hari Ketiga – Kebahagiaan Tanpa Halangan

Hari ketiga Gelar Jepang UI 25 dilaksanakan di tempat yang jauh lebih luas, yaitu gabungan dari lapangan parkir Fakultas Psikologi dan FISIP Universitas Indonesia.

Saat kami datangi lokasi, ternyata sudah sangat banyak pengunjung yang berdatangan. Apalagi bagi yang baru datang, kalian harus mengantri terlebih dahulu untuk diperiksa barang bawaan kalian oleh panitia. Setelah itu, kalian baru dapat menukarkan tiket atau membeli tiket OTS.

Nah disini, semakin banyak booth yang menawarkan berbagai macam barang dan makanan. Jaga dompet kalian ya!

Namun, ada sesuatu yang sedikit berbeda dibandingkan acara bertemakan Jepang lainnya. Disini, ada satu booth yang menjual peralatan bela diri, seperti pedang, pisau, karambit, dan lain-lain.

Walaupun bertemakan “jejepangan”, ada juga merchandise dengan tema negara tetangganya Jepang lho!

Namanya juga acara Jepang, pasti juga banyak pengunjung yang antusias terhadap budaya Jepang. Jadinya, banyak sekali cosplayer yang mendatangi acara ini, baik untuk sekadar jalan-jalan hingga melakukan sesi photoshoot.

Cosplayer nya juga tidak hanya sekadar menyerupai karakter anime. Ada juga satu atau sekelompok orang yang melakukan cosplay karakter film, gim, atau figur dunia, seperti Joseph Stalin dan karakter gim Payday.

Nah, mungkin setelah foto dengan cosplayer menarik, kalian ingin upload momen tersebut di media sosial. Tapi kok, tidak ada sinyal ya?

Sesaat penulis berpikir bahwa mungkin menara sinyal operator tidak sanggup handle banyaknya pengunjung, atau mungkin ada jammer? Ya biasalah, suka berkhayal.

Ada sesuatu yang unik pada hari ketiga GJUI 25 ini. Ada yang bilang ini menarik, ada yang tidak merasa, ada juga yang bilang ini bencana.

Lagi Ngevent, Tapi Listrik Padam

Bukan karena jammer atau invasi alien luar angkasa, hari ketiga Gelar Jepang UI 25 ini bersamaan dengan insiden yang mengganggu aliran listrik sebagian pulau Jawa.

Karena ini, area Jabodetabek, Jawa Barat, dan wilayah lain tidak mendapatkan pasokan listrik. Sinyal operator juga terdampak, sehingga membuat banyak masyarakat tidak mendapatkan sinyal untul internet, bahkan untuk telpon saja sulit.

Ya, walaupun begitu, disini panitia sudah bersiap untuk skenario terburuk. Sudah ada genset yang siap bekerja seharian hingga acara ini selesai. Ini terbukti dengan masih berjalannya acara GJUI 25 dari pagi hingga malam hari.

Malam hari telah tiba, semakin banyak yang berkumpul. Bukan karena makin banyak yang datang, tapi ada yang tidak bisa pulang. Pengguna transportasi umum seperti KRL harus menunggu sampai listrik kembali menyala untuk pulang.

Ya daripada pulang, mending nonton konser, ya kan?

Nah pada hari terakhir ini, banyak sekali performance yang menarik untuk kalian semua, mulai dari pemenang dance cover pada hari sebelumnya, Shojo Complex, HYDRA, The Heavenly Project, dan tentunya Kei Takebuchi.

Pada saat menjelang malam, Nanairo Symphony memeriahkan panggung utama dengan membawakan berbagai macam lagu, salah satunya lagu yang sempat mereka bawakan pada acara Ennichisai 2019 lalu.

Kemudian, ada penampilan tidak kalah menarik dari The Heavenly Project. Dengan nuansa multi-genre, acara ini semakin meriah saja!

Momen yang ditunggu-tunggu oleh pengunjung GJUI 25, seorang mantan anggota band Goose house yang sempat menyanyikan lagu “Hikaru Nara” untuk pembukaan anime Shigatsu wa Kimi no Uso.

Tentunya tidak lain sang penyanyi solo dari Jepang, Kei Takebuchi!

Suara dan pembawaan lagunya dapat membuat penonton merasa tenang dan benar-benar menikmati suasana hingga akhir.

https://www.youtube.com/watch?v=iH3-nv_lpio

Bahkan, Kei sempat menyanyikan lagu “Moshimo Mata Itsuka” yang sempat dinyanyikan oleh Ariel Noah pada April 2019 lalu.

Nostalgianya “Ngena” Banget

Begitulah kurang lebih keseruan berwisata “jejepangan” dengan memori nostalgia di area universitas ternama Indonesia.

Media Formasi mengucapkan terima kasih kepada panitia Gelar Jepang Universitas Indonesia 25 karena telah menjalankan acara dengan baik selama 3 hari berturut-turut.

Pengunjung juga pasti sungguh senang karena merasa terpuaskan, baik karena khilaf maupun bisa melihat artis dari Jepang.

Sampai jumpa di Gelar Jepang Universitas Indonesia tahun 2020!

Tag

Yehezkiel Frederik Ruru

Photography, Technology and Videography Enthusiast