Penggemar Kini Bisa Mengubah Wujudnya Jadi Karakter Anime dengan DeepAnime!

Pop Kultur 14 Agt 2019

Hai, MedForians!

Akhir-akhir ini, pengembangan A.I. sangat menggila di berbagai aspek, termasuk dalam dunia pop kultur Jepang. Penggemar dapat melihat program yang dapat menghasilkan secara otomatis animasi yang dapat berbicara berdasarkan pada suatu gambar dan rekaman suara.

Sebuah perusahaan bernama AlgoAge Co. Ltd. yang berlokasi di Minato, Tokyo memulai debut untuk programnya yang bernama DeepAnime pada 6 Agustus lalu. Siaran pers dari perusahaan itu menyatakan mesin tersebut dapat menghasilkan animasi yang natural, termasuk gerakan mulut, bibir, dan kedipan mata hanya dengan memberikan 2 file mentah saja, yakni gambar dan suara.

Penggemar bisa memetakan suaranya ke Hatsune Miku, atau memetakan suara Jotaro Kujo dari Jojo’s Bizzarre Adventure ke wajah Ruby dari Love Live! Sunshine!!.

AlgoAge menyatakan bahwa program ini dapat digunakan untuk tujuan hiburan, seperti menambahkan suara penggemar ke gambar apa pun untuk menyuarakan karakter ke kebutuhan profesional seperti pengurangan biaya untuk game dengan animasi yang sedikit.

Program ini bisa dibilang memiliki sistem yang mirip ataupun serupa dengan DeepFakes sebelumnya, sebuah program saraf AI di mana pengguna dapat memetakan wajah siapa pun ke wajah orang lain.

Sayangnya sampai saat ini, program yang ditampilkan dalam video di atas hanyalah prototipe dan tidak tersedia untuk umum. Situs web AlgoAge mencatat bahwa, pada saat ini, hanya satu gambar dengan satu wajah yang dapat digunakan dan masih ada beberapa bug yang harus dikerjakan dalam mencocokkan wajah dengan klip suara.

Sebagai contoh, gambar yang digunakan dalam video memiliki mulut dan mata yang terbuka, yang berarti program tersebut kemungkinan tidak dapat membuat bagian dalam mulut untuk berbicara, tetapi dapat menutup mulut.

Adanya DeepAnime kali ini menambah inovasi baru di industri teknologi, terutama untuk mengembangkan program kecerdasan buatan dalam membantu mengurangi beban kerja produksi anime.

Beberapa contoh diantaranya seperti Dwango Yuichi Yagi memulai debut program AI yang menciptakan animasi di tahun 2017. Dwango kemudian mengumumkan program itu digunakan untuk beberapa bagian FLCL Progressive.

Lalu, ada Imagica Group dan OLM Digital yang bergabung dengan Nara Institute of Science and Technology (NAIST) untuk mengembangkan teknik pewarnaan otomatis, serta semakin memperluas opsi AI.

Kemudia, peneliti perusahaan video game NCSoft (Guild Wars 2) Jun-Ho Kim, Minjae Kim, Hyeonwoo Kang, dan Kwanghee Lee memperkenalkan program yang menggunakan Generative Adversarial Networks (GANs) untuk mengubah orang-orang di kehidupan nyata menjadi karakter anime awal bulan ini.

Terakhir, ada penerbit manga Hakusensha yang telah mulai menggunakan program pewarnaan otomatis PaintsChainer untuk beberapa rilis manga online-nya.

Bagaimana, MedForians? Tertarik untuk menantikan perilisan Program DeepAnime?

Sumber: Anime News Network, Crunchyroll

Tag

Ikramullah

Tukang review game. Hobi saya sumpah-serapah dengan teknologi baru.