Perusahaan Induk TikTok Berencana Buat Mesin Pencari Baru

Teknologi 3 Agt 2019

Hai, MedForians!

Seperti yang MedForians tahu bahwa search engine Google dilarang beroperasi di China. Satu-satunya mesin pencari di China dikuasai oleh Baidu. Namun ke depan, mereka akan mendapat rival baru, yaitu TikTok. 

Dilansir dari Bloomberg via detikINET, Jumat (2/8), ByteDance (Perusahaan induk TikTok) berencana akan merambah bisnis ke mesin pencari di China demi mengeruk pemasukan dari segi periklanan. 

“Dari 0 sampai 1, kami akan membangun mesin pencari umum yang bisa memberikan pengalaman pengguna lebih ideal,” tulis ByteDance dalam pernyataannya di postingan WeChat. 

Namun ByteDance nampaknya tak akan membuat mesin pencari biasa yang standalone, seperti Baidu atau Google. Pasalnya saat ini di China, kebanyakan orang tak menggunakan mesin pencari yang seperti itu.

ByteDance akan membuat mesin pencari yang dibenamkan di semua layanan aplikasinya, dimulai dari layanan berita Jinri Toutiao. Dengan begitu, pengguna bisa dengan cepat mencari berita terkait, informasi, ataupun produk, dan ByteDance pun bisa mendapat keuntungan dari pencarian tersebut karena menampilkan iklan.

Layanan mesin pencari itu pun bakal bisa berfungsi dengan Douyin, TikTok versi China, termasuk platform populer video streaming milik ByteDance. Saat ini mereka sudah mulai merekrut pegawai dari Baidu, Google, dan Microsoft Bing.

Pembuatan mesin pencari ini menunjukkan ambisi Zhang Yiming, pendiri ByteDance, yang ingin menciptakan perusahaan teknologi raksasa baru. Hal itu terlihat dari sejumlah kreasinya yang terbilang selalu sukses.

Setelah menciptakan Toutiao di China, ia mengubah TikTok menjadi aplikasi yang sangat populer secara global, dengan pengguna tersebar dari Beijing, Boston, dan bahkan di Bangalore, India.

Valuasi dari startupnya yang baru berusia 7 tahun itu sudah mencapai USD 75 miliar, lebih tinggi dari startup mana pun di dunia. Dan kini ia masih ingin berekspansi dengan lebih banyak aplikasi dan ponsel buatannya sendiri.

Sementara di sisi lain, Baidu masih berusaha bertahan menghadapi gempuran dari rivalnya seperti Alibaba dan Tencent. Valuasi Baidu pun merosot menjadi cuma USD 38 miliar, setengah dari valuasi mereka dua tahun lalu. 

Tag

Daniel Dwi Adrian

You never change things by fighting the existing reality. To change something, build a new model that makes the existing model obsolete