[Review] Spesialnya Movie Marathon Your Name & Tenki no Ko

Pop Kultur 18 Agt 2019

Hai, MedForians!

Redaksi akan memberikan review untuk film-film Makoto Shinkai!

Movie Marathon Makoto Shinkai

Review kali ini hadir untuk kalian para pecinta mahakarya film dari Makoto Shinkai. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, CGV maupun Cinemaxx menayangkan “Movie Marathon” dua film Makoto Shinkai sekaligus tepat saat perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74, Sabtu (17/8).

Kedua film tersebut adalah film terlaris Kimi no Na Wa (Your Name), dan Tenki no Ko (Weathering With You). Dengan durasi total hampir 4 jam untuk marathon kedia film dan mendapat bonus notebook serta poster spesial, penonton bakal disambut puas.

Redaksi berkesempatan untuk menyaksikan movie marathon, dan merasa puas sekaligus spesial. Tak hanya itu, dalam ruangan di CGV tersebut mayoritas tempat telah terisi.

Berikut ulasan singkat redaksi. Harap bagi MedForians untuk terlebih dahulu menyaksikan film Your Name ataupun Tenki no Ko terlebih dahulu, karena ulasan ini mengandung spoiler.

Kimi no Na Wa (Your Name)

Pertama yang ditayangkan adalah Kimi no Na Wa. Dibuka oleh iringan lagu dari band Radwimps, kisah tertukarnya tubuh Taki dan Mitsuha sendiri mengandung misteri. Dari awalnya mereka yang cukup sering tak akur karena perubahan sifat dan aktivitas masing-masing yang nyaris dibuat kacau, hingga akhirnya Taki mengetahui fakta bahwa Mitsuha telah mati karena jatuhnya nukleus komet yang menerjang kota tempat tinggalnya, Itomori tiga tahun lalu.

Taki berusaha memutar waktu dan bertukar tubuh kembali dengan meminum sebuah sake bekas air ludah dari Mitsuha sebelumnya. Cara tersebut berhasil, dan ia berusaha menyelamatkan Mitsuha dan kota Itomori dari serangan komet dengan caranya sendiri.

Film Kimi no Na Wa (Your Name) cocok untuk dijadikan sebagai film tersukses. Redaksi sangat menyukai pemandangan visual dari kota Itomori dan Tokyo. Efek suara dan alunan musik cocok untuk membawa penonton pelan-pelan masuk ke cerita. Plot cerita yang unik, dimana pertukaran tubuh menjadi kunci untuk menjadi awal konflik cerita sekaligus membawakan twist ending patut diacungi jempol, dan bisa mencampur adukkan emosi penonton.

Tenki no Ko (Weathering With You)

Ada bocoran sedikit untuk kalian, karena Taki dan Mitsuha sendiri ikut tampil di Film Tenki no Ko. Meski sebagai cameo, namun hal ini menjadi spesial dan penonton dibuat takjub. Tapi kali ini, redaksi akan fokus ke cerita protagonis utama Hodaka dan Hina.

Perjalanan awal dimulai dari Hodaka yang kabur dari rumah dan pergi ke Tokyo untuk mencari sinar cerah yang tidak ia temukan sebelumnya. Ia sempat terluntang-lantung, sebelum akhirnya sempat bertemu dengan Hina, yang ketika itu menjadi pegawai part time untuk menghidupi adik laki-lakinya, Nagi.

Alur cerita mulai berubah ketika Hina menunjukkan bakatnya dengan menjadi “gadis matahari” (atau “gadis cuaca”) yang bisa mengusir hujan. Hodaka melihat potensi Hina, dan membantunya untuk menghidupi Hina dan adiknya. Taki sendiri ditampilkan ketika bersama sang nenek menyaksikan kehebatan Hina untuk mengubah cuaca. Sedangkan Mitsuha tampil sebagai pegawai toko saat melayani Hodaka untuk membeli sebuah cincin bagi hadiah ulang tahun Hina.

Konflik mulai terjadi ketika fisik Hina mulai menghilang akibat takdir buruk dari “gadis cuaca”, ditambah dikejarnya Taki yang dianggap sebagai buronan polisi, ataupun Hina yang memalsukan identitasnya, membuat film ini sukses memancing sekaligus mencampur adukkan emosi.

Namun, Makoto Shinkai mampu menghadirkan sebuah twist ending menarik, dimana Hodaka bisa mengembalikan Hina dari langit berkat kuil kecil yang dahulu menjadi awal mula kemunculan Hina sebagai “gadis cuaca”.

Bagi redaksi, film Tenki no Ko bisa memenuhi ekspetasi penonton yang ada, bahkan sampai akhir film memberikan standing applause dan tepuk tangan meriah. Kualitas visual tak kalah dengan Kimi no Na Wa. Bahkan baik iringan musik dan lagu yang kembali dibawakan Radwimps sangat mendukung alur cerita.

Yang sangat menarik adalah pembawaan karakter kuat dan teguh dari Hodaka, bahkan mampu membuat satu atau dua orang dewasa ikut melihat dan membantunya secara langsung agar bisa membawa kembali Hina. Hodaka sempat menyesali keputusan awalnya yang ingin cuaca cerah, dan memilih untuk tidak kehilangan Hina. Ia bahkan tak peduli meski Hina tidak menjadi “gadis cuaca”, dan hal ini berdampak pada Tokyo yang mengalami hujan tiga tahun berturut, hingga sebagian lokasi tenggelam.

Beberapa kritikus luar banyak mengkritik keberadaan Taki dan Mitsuha di film Tenki no Ko, dan dianggap sebagai cross over dari Kimi no Na Wa karena mengandung unsur “benang takdir”. Mungkin hal inilah yang sangat ditunggu Makoto Shinkai, karena dalam sebuah wawancara dengan NHK, beliau berujar bahwa kritik, amarah, dan kekecewaan dari penggemar selalu menjadi sumber utama energinya dalam menggarap film baru.

Namun setelah redaksi menyaksikannya, keberadaan Taki dan Mitsuha sebagai cameo tidak terlalu berdampak banyak terhadap keseluruhan film terbaru dari Makoto Shinkai itu. Justru, film ini menghadirkan cukup banyak nilai dan filosofi yang bisa dianut, serta bisa menghapus anggapan ” cross over”.

Bagaimana, MedForians?

Tag

Visio

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.