Amazon Bantah Tudingan Soal Data Penumpang Lion Air Bocor

Teknologi 22 Sep 2019

Hai, MedForians!

Amazon Web Services (AWS) angkat bicara sekaligus membantah tudingan yang menyebut jaringannya dibobol dalam kasus kebocoran data pelanggan Lion Air.

Dilansir dari detik INET dan Kompas Tekno, Sabtu (21/9), menurut juru bicara AWS, pihaknya memang tak bisa menjelaskan secara detil mengenai masalah yang dialami pelanggannya.

Namun, mereka memastikan layanan dan infrastruktur AWS sudah berjalan dengan semestinya dan tak mendapat gangguan dalam bentuk apapun.

“Meskipun kami tidak bisa memberikan detil masalah yang dihadapi pelanggan, sangatlah penting bagi kami untuk memberikan klarifikasi bahwa layanan dan infrastruktur AWS berjalan sesuai dengan desain dan tidak mendapatkan gangguan dalam bentuk apapun,” ujar Juru Bicara AWS.

“Baik penggunaan layanan cloud computing maupun lokasi geografis data tidak akan terpengaruh dalam hal ini,” tambahnya.

Bocor di Malaysia

Sebelumnya diberitakan, Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani menjelaskan Lion Group sudah melapor soal kasus kebocoran data ini ke pihak berwajib di Malaysia. Pasalnya peristiwa kebocoran ini terjadi di Malaysia.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Lion Group, mereka bilang hal ini sudah dilaporkan ke pihak berwajib. Kejadiannya itu adalah di Malindo yang beroperasi di Malaysia,” kata Semuel, di kantor Kominfo, Kamis (19/9).

Menurut Semuel, usai dilaporkan ke pihak berwajib Malaysia, kasus ini mulai diselidiki.

“Pihak berwajib di Malaysia sedang melakukan investigasi. Kita akan menunggu hasil investigasi pihak Malaysia, berapa jumlah pasti datanya dan pelakunya kita kan belum tahu,” kata Semuel.

Sementara menurut Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adhi, usai mengalami kebocoran data, pihaknya langsung menghubungi administrator cloud untuk mengamankan data-data penumpang.

“Begitu informasi ini viral, semua administrator (cloud) kami, kami minta untuk langsung mengamankan data-data. Bisa dipastikan semua data aman,” kata Daniel di Kantor Kominfo.

Daniel menyatakan pihak administrator data sudah menambah keamanan dan menjamin data tidak lagi bocor.

“Kemudian kami bisa pastikan data penumpang tak lagi bocor. Jadi begitu kejadian viral ini, kami hubungi administrator kami minta bikin pengamanan, semua sudah dijamin mereka tidak ada kebocoran lagi,” ucap Daniel.

Diketahui bahw puluhan juta data penumpang Malindo Air, beserta sejumlah maskapai penerbangan yang bernaung di bawah Lion Air Group, dilaporkan bocor ke publik. Informasi pribadi penumpang Lion Air Group, seperti detail lengkap paspor, alamat rumah, hingga tanggal lahir, dilaporkan bocor ke publik.

Data tersebut diunggah dan tersimpan di server Amazon Web Service (AWS), tepatnya di server cloud publik Amazon Simple Storage Service (Amazon S3). Ada rumor menyebutkan bahwa server AWS rentan bocor dan mudah dihack.

Adapun database pertama menampung sekitar 21 juta data penumpang, sementara database kedua menampung sekitar 14 juta data penumpang.

Tag

Visio

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.