EPYC 7H12, Prosesor 64 Core 128 Thread Terbaru dari AMD

Teknologi 24 Sep 2019

Hai, MedForians!

Setelah beberapa waktu lalu meluncurkan lini prosesor mainstream mereka, Ryzen gen 3. AMD kini meluncurkan prosesor terbaru untuk kelas server mereka, EPYC 7H12. Prosesor terbaru ini juga menggunakan teknologi yang sama dari prosesor kelas konsumer terbaru mereka lainnya, yaitu fabrikasi 7nm dan arsitektur Zen2.

Prosesor EPYC 7H12

Dilansir melalui Tek.id, Senin (23/9), prosesor EPYC 7H12 ini diklaim memiliki performa yang lebih tinggi daripada pendahulunya, yaitu EPYC 7742. Untuk mencapai performa maksimum, prosesor tersebut harus dijalankan dengan pendinginan melalui cairan/liquid/coolant.

Prosesor ini memiliki jumlah core sebanyak 64 dengan teknologi hyperthread yang memiliki thread sebanyak 128. Prosesor ini juga didukung memory cache L3 sebesar 256MB dan dukungan 128 Lane PCle gen 4.0, yang memberikan kebebasan untuk penggunanya dalam menambahkan perangkat PCle tambahan.

Sebagai prosesor untuk server, clockspeed bukan suatu keunggulan dari prosesor ini. Prosesor ini memiliki clockspeed dengan baseclock sebesar 2,60 GHz dengan boostclock hingga 3,30 GHz. Clockspeed prosesor ini lebih rendah 100 MHz dari pendahulunya, EPYC 7742.

Walaupun memiliki clock rendah, TDP dari prosesor ini memiliki nilai yang tinggi, sekitar 280 Watt, 55 Watt lebih tinggi dari pendahulunya, EPYC 7742. Namun, tingginya TDP yang dihasilkan akan memiliki efek kinerja yang lebih baik hingga 11 persen dari prosesor pendahulunya dan memiliki durasi boostclock yang lebih lama.

AMD berencana untuk menjual EPYC 7H12 secara umum. Oleh karena itu, AMD sangat merekomendasikan para penggunanya untuk menggunakan pendingin berbasis cairan/liquid/coolant, seperti dilaporkan WCCFtech (23/9). Prosesor ini pun masih menggunakan socket TR3, yang sama seperti pendahulunya.

Dari segi harga, calon pengguna diharuskan merogoh kocek yang cukup dalam, karena EPYC 7H12 akan dijual seharga USD10 ribu atau Rp140 juta. Harga tersebut merupakan peningkatan yang cukup drastis jika dibandingkan dengan harga jual prosesor pendahulunya.

Tag

Dimas Febrianto Pratama

Tech Enthusiast, Kuli Jawa