Super Smash Bros Borong Penghargaan di TGS 2019!

Gaming 14 Sep 2019

Hai, MedForians!

Kementerian Ekonomi Jepang kembali menggelar acara pemberian penghargaan mereka, Japan Game Awards. Acara ini memberi penghargaan kepada beragam video game yang dirilis di Jepang, baik yang dibuat di dalam maupun luar negeri. Di tahun ini, acara tersebut diadakan sebagai bagian dari Tokyo Game Show.

Yang menarik di Japan Game Show tahun ini adalah Super Smash Bros. Ultimate, game buatan Nintendo yang dirilis untuk konsol Nintendo Switch, berhasil memborong banyak penghargaan dalam divisi Game of the Year. Penghargaan yang diraih game tersebut adalah Global Japanese Product Award, Best Sales Award, Award for excellence, dan tentunya Grand Award.

Masahiro Sakurai, kreator serial Super Smash Bros., mendapat kesempatan untuk menerima trofinya di atas panggung dan dia memberi beberapa komentar menarik. Komentar tersebut telah diterjemahkan oleh pengguna Twitter @PushDustIn.

IWATA’S LAST WILL

“Saya mohon maaf karena membawa cerita peribadi saya dalam acara ini. Membuat sebuah game Smash Bros untuk konsol Switch merupakan pesan terakhir Almarhum Satoru Iwata berikan kepada saya sebelum beliau meninggal. Saya berusaha sekuat tenaga untuk membuat game ini menjadi kenyataan, dan dengan bertambahnya DLC, saya akan terus berjuang.”

Satoru Iwata (lahir di Sapporo, 6 Desember 1959 – meninggal di Kyoto, 11 Juli 2015) adalah sahabat dekat sekaligus mentor Sakurai. Beliau menjabat sebagai Presiden Nintendo dari tahun 2002 hingga 2015. Iwata membantu Sakurai dalam pengembangan game Smash Bros. Pertama (1999) dan Melee (2001).

GOKU FOR SMASH? NEVER!

“Saya sering mendapat pertanyaan seperti ini dari gamer luar Jepang: ‘Iron Man mana? Son Goku mana?’ Maaf saja, tapi hanya karakter video game yang bisa muncul di Smash.”

Super Smash Bros. mendapat reputasi sebagai salah satu game crossover terbesar di dunia gaming. Semenjak dirilisnya versi 3DS dan Wii U di tahun 2013 silam, banyak karakter di luar dunia Nintendo yang ikut berpartisipasi di gamenya. Sebut saja Pac Man, Mega Man, Bayonetta, Ryu dari Street Fighter, dan Cloud Strife dari Final Fantasy VII. Mereka tidak mungkin bisa masuk di gamenya tanpa Sonic si landak dan Solid Snake dari Metal Gear Solid yang memulai debut mereka di Smash melalui Brawl (2008).

Smash Ultimate menambah lebih banyak karakter non-Nintendo. Dengan jumlah karakter jenis ini yang makin bertambah, para fans suka membuat lelucon atau meme mengenai karakter yang mereka ingin mainkan di Smash, seperti Son Goku dari Dragon Ball, Iron Man dari Marvel, bahkan Shrek dari Dreamworks. Komentar Sakurai yang satu ini benar-benar menekankan bahwa karakter yang tidak berasal dari video game tidak bisa dimainkan di Smash Bros.

Sumber: @PushDustIn, Japan Game Awards

Tag

Aulia Raihan Hakim

Fan dubber, otaku, wrestling mark, casual gamer, movie goer, amateur writer.