Anak Usaha Telkom Resmi Akuisisi 2100 Menara Indosat

Teknologi 20 Okt 2019

Kabar terbaru dari dunia telekomunikasi dalam negeri. Telkom kembali memperkuat bisnis penyediaan menara setelah mengakuisisi 2.100 menara milik Indosat Ooredoo melalui anak usahanya, Mitratel (PT Dayamitra Telekomunikasi).

Melalui keterangan resmi Telkom yang dilansir dari detikINET dan CNBC, Sabtu (19/9), alasan kuat pengakuisisian menara tersebut untuk menghadapi teknologi 5G.

Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli (Sales Purchase Agreement/SPA) antara Mitratel dengan Indosat menyusul ditetapkannya Mitratel sebagai pemenang tender atas 2.100 menara milik operator Indosat Oredoo.

Dalam perjanjian tersebut, turut hadir Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, Direktur Strategic Portfolio Telkom, Achmad Sugiarto dan Direktur Wholesale & International Service Telkom, Edwin Aristiawan.

Tujuan pengambil alihan menara

Direktur Wholesale & International Service Telkom Edwin Aristiawan menjelaskan bahwa aksi korporasi yang dilakukan Telkom Group ini merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi, mengingat adanya potensi besar yang dimiliki oleh menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo tersebut.

“Menara telekomunikasi ini memiliki tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Ini menjadi potensi yang baik untuk bisnis menara Telkom ke depan. Kami memiliki peluang untuk meningkat tenancy ratio yang lebih tinggi melalui sinergi TelkomGroup bersama Telkomsel,” tutur Edwin.

Tak hanya itu, selanjutnya Edwin menambahkan bahwa bisnis menara telekomunikasi masih menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi masih terus ekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga pihaknya meyakini bisnis menara masih akan mencatatkan kinerja positif ke depannya.

“Bisnis menara telekomunikasi ke depan diprediksikan semakin baik, khususnya menyambut kedatangan teknologi 5G di Indonesia. Kehadiran teknologi 5G di Indonesia akan meningkatkan kebutuhan pasar terhadap tower provider,” kata Edwin.

“Hal ini telah terjadi di negara-negara maju dimana teknologi 5G telah berkembang. Selain itu, akuisisi ini dipandang lebih efektif dan efisien dalam memberikan added value bagi perusahaan dibandingkan dengan membangun menara telekomunikasi dari awal,” ucap Edwin melanjutkan.

Mitratel (PT Dayamitra Telekomunikasi) sendiri merupakan anak usaha Telkom yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan telah mengelola lebih dari 13.700 menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia.

Adapun pengambil alihan kepemilikan menara telekomunikasi Indosat Ooredoo ini menjadi salah satu langkah Telkom Group melalui Mitratel untuk menjadi pemain dominan di industri menara telekomunikasi di Indonesia.

Menghadirkan keuntungan besar

Dikutip dari Kompas, Mandiri Sekuritas dalam kajiannya memprediksi tambahan 2.100 menara dari Indosat menjadikan anak usaha Telkom itu memiliki total 16.000 menara.

Diprediksi 2.100 menara itu menghasilkan tambahan pendapatan tahunan sekitar Rp 540 miliar dan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) sebesar Rp 410 miliar.

Transaksi yang dilakukan Mitratel ini bisa membuat kenaikan bagi pendapatan dan EBITDA Telkom Group masing-masing 1 persen dan 3 persen dari bisnis non seluler pada 2020 mendatang.

Tag

Rizuki

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.