[Liputan] Mangafest 2019, Festival Jejepangan Terbesar dan Meriah di Yogyakarta

Pop Kultur 5 Nov 2019

Pada kali ini, redaksi berkesempatan untuk mengunjungi salah satu event jejepangan terbesar di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Mangafest yang digelar pada tanggal 26 – 27 Oktober lalu. Yuk, intip liputannya melalui artikel ini!

Mangafest? Apa itu?

Beberapa MedForians mungkin masih asing dengan nama event yang satu ini, tetapi bagi penggemar jejepangan khususnya yang berdomisil di Yogyakarta dan sekitarnya rasanya mustahil tidak mengenal event yang satu ini.

Mangafest adalah event tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang (HIMAJE) Universitas Gajah Mada (UGM) dengan mengusung konsep comic market ala comiket dan comifuro (Comic Frontier) yang dipadukan dengan event jejepangan pada umumnya. Pada 2019, Mangafest telah berumur sembilan tahun dan pengunjung yang tiap tahunnya semakin membeludak memenuhi area event.

Mangafest tak hanya berfokus pada comic market-nya saja, tetapi di sisi hiburan sudah banyak nama-nama besar yang hadir di event ini, salah satunya Punipun dan Larissa. Pada umurnya yang kesembilan tahun, Mangafest mengambil tema “Culturenation” yang juga turut menghadirkan kebudayaan lokal, sebut saja wayang dan jathilan.

Mari redaksi bahas Mangafest satu per satu, mulai dari gerbang masuk hingga pintu keluar. Setelah memasuki area event, pengunjung akan melewati area pameran komik, di sana pengunjung dapat membaca manga hasil buatan para peserta lomba dan memberi vote/suara agar bisa menjadi pemenang. Kompetisi komik ini sendiri terbagi menjadi dua kategori, yaitu manga competition dan silent comic competition.

Salah satu pengunjung yang sedang membaca karya silent comic

Setelah melewati area pameran manga, area kedua yang merupakan jantung dari Mangafest itu sendiri adalah Comiket. Pada tahun ini, area comiket diisi oleh kurang lebih 90 circle yang berasal dari Yogyakarta dan sekitarnya, walau ada beberapa circle yang rela jauh-jauh datang dari Jakarta hanya untuk berjualan di event Mangafest.

Hal ini terbukti dengan banyaknya Circle yang sudah mulai datang dan mempersiapkan diri ketika bongkar muat barang yang dilakukan H-1. Tak hanya penjual yang antusias, tetapi banyak juga pengunjung yang menikmati area comiket ini.

Di ujung area comiket terdapat sebuah panggung kecil bernama Panggung Karya yang digunakan untuk talkshow dengan tamu-tamu yang sudah diundang, ada Swetika Kartika, Forum Komik Jogja, Jagat Bumi Langit, dan masih banyak lagi.

Talkshow bersama Lingkarya Moesia, dari kiri ke kanan; Bekti Pras, Excel Coananda

Lapar atau haus? Di sebelah area comiket terdapat banyak stand makanan dan minuman yang siap menghilangkan lapar dan dahaga pengunjung.

Area “Foodventure” yang terletak di sebelah comiket

Bergeser sedikit ke area terluas di Mangafest, yaitu Panggung utama atau yang disebut dengan Panggung Ekspresi. Terletak di ujung area Mangafest tetapi menjadi pusat keramaian pengunjung setelah Comiket. Banyak performer yang memiliki nama cukup besar tampil disini, sebut saja 2N2 Project, Shojo Complex dan cosplayer Larissa Rochefort.

Larissa Rochefort memberikan penampilan spesial dengan mengcover lagu pembuka anime Kimetsu no Yaiba, Gurenge yang dinyanyikan oleh penyanyi J-Pop ternama, LiSA.

Beranjak dari panggung utama, di belakang terdapat stand merchandise yang menjual berbagai atribut perwibuan, mulai dari gantungan kunci, poster, masker dan lainnya.

Di dekat pintu keluar, terdapat area komunitas yang diisi oleh berbagai komunitas local, sebut saja Honkai Impact 3 Yogyakarta, Bang Dream Yogyakarta, OREN (Osu! Regional Ngayogyakarta), NKC48 x ALIC (Nusantara Kancolle Community 1948 x Azur Lane Indonesia Community), AMV Indonesia, dan masih banyak lagi.

Kegiatan mereka di sini adalah untuk mengenalkan komunitas dan merangkul sesama yang mempunyai hobi atau kegemaran yang sama. Beberapa komunitas juga menggelar lomba dan gacha bersama yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Terlihat mereka semua bersenang-senang dan berbahagia karena bisa berkumpul dengan komunitasnya masing-masing.

Begitulah perjalanan redaksi selama dua hari di Mangafest, apalagi dengan titel event jejepangan terbesar se Yogyakarta-Jawa Tengah, pasti banyak cerita terukir disini. Mulai dari pertemuan antar teman yang jarang berkumpul, hingga bahagianya kreator yang dagangannya laku di comic market.

Terima kasih redaksi ucapkan kepada panitia atas suksesnya Mangafest ke-9 ini, sampai jumpa di tahun depan!

Tag

Muhammad Ferdyan Syahputra

Seorang anak Madrasah Aliyah yang nontonnya motorsport dan anime slice of life.