Sehari Setelah Google Stadia Rilis, Berbagai Masalah Bermunculan

Gaming 21 Nov 2019

Google Stadia telah menawarkan konsep cloud gaming via konsol yang cukup menjanjikan. Namun Stadia harus mengalami cobaan berat mengenai berbagai masalah yang harus dihadapi baik bagi perusahaan maupun penggunanya.

[20/20] TD telah mengungkapkan sindirannya lewat twitter bagaimana Google Stadia memberinya kesempatan untuk memainkan game favoritnya dimana saja. Dia juga mengungkapkan bahwa “masa depan gaming” adalah saat ini.

Sindiran TD bagaimana Google Stadia memudahkan aktivitas gamingnya dengan resolusi super rendah

Selain masalah gambar tidak jernih di Stadia ternyata ada masalah potensi kebocoran privasi melalui kontrolernya.

Nash Across the 8th Dimension juga menyatakan bahwa kontroler baru Stadia mempunyai mikrofon bawaan yang juga berkerja dengan Google Assistant layaknya perangkat Google Home.

Nash juga memberi peringatan bahwa kontroler tersebut juga selalu mendengar kalian walaupun kalian tidak niat memakai mikrofon pada kontroler itu. Bisa dibilang ini adalah pelanggaran hak privasi pengguna lewat mikrofon dalam kontroler Stadia.

Salah satu alasan utama yang membuat Google Stadia bermasalah adalah tidak semua ISP mampu memiliki kecepatan transfer data yang cukup untuk memainkan game lewat Stadia. Sekalipun bisa, ISP-nya akan membatasi kecepatan transfer datanya dengan kebijakan FUP-nya (Fair Use Policy) masing masing. Hal ini telah dijelaskan dalam 2 menit oleh Channel Youtube MDC TV melalui Short Scoop

Dampak bagi perusahaan itu sendiri adalah penurunan nilai saham yang mengindikasikan penurunan penghasilan yang disebabkan oleh biaya untuk proyek Stadia yang besar.

Saham Google mulai menurun sejak Stadia rilis

Cloud Gaming memang memberi kesempatan bagi yang memiliki “hardware gaming kentang” tapi internet lancar untuk memainkan berbagai game terbaru via streaming. Namun penerapan cloud gaming oleh Google Stadia adalah contoh buruk dalam industri cloud gaming

Tag

Apta Ghany Irsyad

Dikenal sebagai miekuah, dia memulai merintis pengembangan pengalamannya sebagai penulis artikel. Sebuah pengalaman bisa lebih berharga daripada harta itu sendiri