[Opini] Tidak Belajar dari Tahun Lalu, YouTube Rewind 2019 Makin Ironis

Media 6 Des 2019

Hai, MedForians!

It’s that time of the year, again. Akhir tahun telah tiba, bahkan bisa dibilang akhir dekade. Itu semua justru “dirusak” oleh kehadiran YouTube Rewind 2019. Sebuah budaya tahunan situs berbagi video milik Google ini kini tidak lagi menarik sepertii dahulu.

Tahun lalu, YouTube Rewind menuai kekecewaan dan reaksi yang sangat negatif dari penontonnya, bahkan dari para YouTubers yang terlibat di dalam pembuatannya.

Video yang mencoba mengilas kembali trend dan kejadian di tahun 2018 tersebut malah mendapatkan jumlah dislike luar biasa. Saking buruknya, video buatan YouTube tersebut malah menjadi video terburuk di YouTube. 16 Juta lebih pengguna YouTube tidak menyukai video buatan YouTube, ironis.

Ironi YouTube Rewind 2018 Kembali Terulang

Dan ironi tersebut nampaknya kembali terulang lagi di tahun ini. YouTube kembali merilis video Rewind 2019. Ekspektasi penonton sendiri sebenarnya sudah sangat rendah, bahkan saat platform video tersebut mengumumkan Rewind masih dalam tahap pembuatan.

Banyak yang sudah memiliki perkiraan bahwa Rewind 2019 akan sama atau lebih buruk dari tahun 2018. Hingga ada yang berkelakar jika Will Smith akan kembali lagi dan berkata “yaaaaaaaaaaaaaaas, it’s rewind time” dan diikuti berbagai aksi cringe para YouTuber.

Namun kelakar tersebut untungnya tidak terjadi di Rewind tahun ini, hanya saja jauh lebih buruk dari dugaan banyak orang.

Tanpa Sesuatu yang Wah, Serasa Nonton On The Spot

YouTube Rewind kini bagaikan kembali ke masa masa awal tradisi ini dimulai, tepatnya di tahun 2011. Tanpa koreografi, tanpa mengundang YouTuber, tanpa effort. Ya, video Rewind tahun ini hanya menampilkan berbagai daftar 5 terbaik di situs dengan ikon play button tersebut.

Bagi kamu yang belum menontonnya, ini videonya.

Hingga artikel ini ditulis, video ini telah menduduki tangga trending nomor 6. Namun, rasio jumlah dislike video ini sudah lebih banyak daripada jumlah likes. Saat ini, sebanyak 2 juta pengguna men-dislike video ini.

Video ini diawali dengan YouTube yang secara ironis mengakui buruknya Rewind tahun 2018, dengan menampilkan berbagai potongan video reaksi YouTuber yang terlihat cringe saat menontonnya.

Kemudian YouTube menulis jika mereka mencoba ingin melihat sesuatu yang akan disukai penontonnya. Mereka menganggap bahwa para penontonnya lebih ahli dalam hal ini daripada YouTube sendiri.

Jika boleh jujur, kalimat bernada pasif-agresif ini menambah ironi video ini.

Saat menonton video yang berdurasi 5 menit 36 detik tersebut, benar-benar terasa seperti sedang menonton acara “Courtesy of YouTube” yang ditayangkan di TV Nasional kita. Sama sekali tidak ada konten yang tidak diambil dari channel milik orang lain.

Di menit pertama, menampilkan berbagai video dengan jumlah like yang terus bertambah. Saya sendiri tidak tahu jika itu menunjukkan angka likes yang sesungguhnya dari video yang ditampilkan tersebut. Tapi anggap saja demikian.

Selamat datang di On The Spot Rewind 2019

Menit berikutnya, mulai terasa hawa On the Spot Trans 7-nya. Daftar urut 10 video kreator dengan like terbanyak ditampilkan. Dengan caption tambahan yang cukup cringe. Diikuti oleh daftar-daftar lain seperti: 10 Video Musik dengan like terbanyak, 5 video tarian dengan like terbanyak, 5 video games dengan penonton terbanyak, dan 5 video kecantikan dengan like terbanyak.

Tidak berhenti sampai disitu, 2 menit tersisa, daftar top chart a la channel WatchMojo makin bertambah. 10 YouTuber baru dengan subscriber terbanyak, 10 kreator dengan penonton terbanyak, dan diakhiri oleh rekor-rekor baru di 2019 (dan spoiler: Atta Halilintar masuk disini).

Dua Kata untuk Youtube Rewind 2019: Miskin Makna

YouTube Rewind kali ini sangat kurang akan makna, banyak hal-hal menarik dan berarti yang luput dari video tahunan ini.

Bukan berarti semua daftar-daftar yang diangkat di video ini tidak berarti sama sekali, saya tidak bilang seperti itu. Namun, eksekusi dari YouTube Rewind tahun ini benar benar sangat mengecewakan. Seperti mencoba untuk main aman tapi berakhir di lubang yang sama.

Satu dekade abad 20 sama sekali tidak diangkat dalam video ini. Tahun depan menandai dekade ke-2 dari abad milenium, dan YouTube sama sekali tidak menyinggung hal ini.

Gambar mungkin berisi: 1 orang, teks
Berbeda dengan YouTube, Spotify Wrapped malah lebih bermakna.

Berbanding terbalik dengan Spotify misalnya, yang membuat Spotify Wrapped (seperti YouTube Rewind namun untuk musik yang penggunanya dengar) terasa spesial, menandai penghujung dekade.

Selain itu, gerakan besar yang dilakukan Mr. Beast, #TeamTrees, hanya disinggung beberapa detik dalam video, dan baru disebut secara gamblang di situs web YouTube Rewind. Padahal, hal ini sangat bermakna dan diabaikan begitu saja.

“The Internet’s Never Happy”

Bayangkan, pendapat dari netizen di seluruh dunia bisa membuat Sony Pictures merubah desain karakter Sonic the Hedgehog di adaptasi film terbarunya. Jumlah dislike YouTube Rewind 2018 bisa membuat perusahaan sekelas YouTube terkena PTSD, sampai harus main aman seperti ini.

Para netizen pun berbondong-bondong melakukan spamming di kolom komentar untuk melakukan troll kepada tim YouTube. Mereka melakukan aksi copypasta sebagai unjuk rasa kekecewaan dan tanggapan terhadap pernyataan pasif-agresif YouTube di video tersebut.

bruh moment
bruh moment

Bahkan YouTube juga ikut menanggapinya dengan melakukan aksi yang sama. What a time to be alive. Seakan-akan YouTube telah menyerah dan berkata “Ya, semua orang membenci kami”, lagi-lagi dengan nada pasif-agresif.

bruh moment (2)

Banyak orang yang berusaha membuat Rewind yang lebih baik dari YouTube, bahkan PewDiePie berhasil membuatnya tahun lalu. Tahun ini, kejadian ini pasti akan terulang.

Sejujurnya, saya sendiri menghargai upaya YouTube untuk kembali ke jalurnya sebagai platform para kreator, namun pil pahit telah tertelan dan tidak dapat dikeluarkan kembali. YouTube telah menjadi situs komersial, bukan wadah berbagi video.

Wajar saja jika para netizen tidak akan pernah bahagia melihat semua perubahan ini, segala upaya yang telah YouTube coba perlihatkan selama ini malah dibuat gagal dengan video gagal ini. Ironis.

Semoga saja dengan pengalaman buruk selama dua tahun ini, YouTube bisa jadi wadah para kreator yang murni, tanpa adanya masalah serupa.

Bagaimana denganmu? Apa tanggapanmu mengenai YouTube Rewind Tahun Ini? Apa konsep yang seharusnya muncul di Rewind tahun ini? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!

Tag

Muhammad Ferdiansyah

Write. Design. Learn. Media/Tech/J-Pop Enthusiast.