[#MedForiansJournalism] Seputar Podcast Sebagai Media Bercengkrama

MedForians Journalism 28 Des 2019

Dalam keadaan sendiri, masyarakat muda biasanya merasakan kesunyian yang membuat tidak betah dalam keadaan tersebut. Sering kali mereka mencari pelarian kepada televisi, radio, ataupun musik sebagai sarana untuk kembali merasakan suasana ramai.

Selain media-media tersebut, ada satu media lain yang dapat mengisi kekosongan dalam keadaan sendiri tersebut. Media ini dapat membuat orang seperti berada di dalam situasi yang ramai dan kita berpartisipasi dalam komunikasi tersebut. Media yang dimaksud adalah Podcast.

Apa itu Podcast?

Podcast adalah sebuah media komunikasi yang berbentuk rekaman suara atau video. Berbeda dengan radio, podcast disiarkan secara tidak langsung, karena podcast biasanya dimuat dalam bentuk rekaman suara dan dipublikasikan pada platform musik seperti Spotify atau SoundCloud.

Podcast juga memuat rekaman suara atau video asli dari pengisi atau bahkan rekaman dari suatu acara tertentu. Podcast seringkali dimuat dalam bentuk episode dan di setiap episode nya memiliki tema-tema yang berbeda mengenai apa yang dibicarakan dalam podcast tersebut. Podcast bisa berbentuk talkshow, dialog, bahkan monolog.

Bentuk-bentuk podcast seperti itu dapat dijadikan sebagai pengisi kekosongan dalam situasi sendiri. Talkshow, dapat dijadikan sebagai penghibur, apalagi jika narasumbernya diisi oleh idola favorit dan terkenal. Dialog dapat membawa kita kedalam susana keramaian, seperti kita terbawa dalam susana pembicaraan tersebut dan menjadi partisipan dalam podcast tersebut.

Monolog dapat menjadi sarana edukasi yang informatif bagi pengetahuan umum, baik hal-hal yang ilmiah maupun general. Hingga saat ini, podcast telah menjadi media yang digandrungi banyak muda-mudi ibu kota yang sudah bosan dengan media seperti radio atau mendengarkan musik sebagai alternatif dalam mengisi kekosongan suasana.

Menurut mereka, podcast dapat menimbulkan rasa keakraban dengan pembicara, walaupun tidak dapat bertatap muka langsung dengan pembicara dalam podcast tersebut. Selain dalam waktu sendiri, podcast juga bersifat fleksibel, sama seperti musik yang dapat di dengarkan kapan saja, dimana saja, dan tanpa takut ketinggalan pembicaraan.

Hal ini tentu berbeda dengan radio yang harus didengarkan pada waktu yang tepat jika ingin mendengarkan segmen tertentu dalam siaran radio tersebut. Walaupun sedang naik daun, tidak semua anak muda ibukota mendengarkan podcast.

Beragam Podcast dan Contohnya

Podcast biasanya hanya dapat dinikmati mereka yang menyukai obrolan panjang tanpa adanya visualisasi yang tinggi. Ada beberapa anak muda di luar sana yang kurang tertarik dengan obrolan panjang mengenai tema tertentu, biasanya mereka mencari alternatif lain untuk mengisi kekosongan dengan memutar film atau video blog. Podcast pun telah menjamur di berbagai platform musik ibu kota yang diisi oleh pengisi suara yang sudah dikenal banyak khalayak.

Tidak jarang juga, pengisi podcast adalah mereka yang telah membuat konten sebelumnya dalam bentuk lain seperti video blog. Mereka menuangkan konsep video blog mereka ke dalam bentuk podcast yang lebih ringkas, tapi masih memiliki makna dan tujuan yang sama.

Contoh podcast yang telah ramai di kalangan pemuda adalah Makna Talks oleh Makna Creative, Rapot oleh Reza Anka Radhini dan Abigail, Podkesmas oleh Darto Ngggok Omesh dan Surya, dan Menjadi Manusia oleh akun YouTube Menjadi Manusia.


Artikel ini adalah hasil kiriman dari Fairuz I. Mauliddin, Mahasiswa Semester 1 Program Pendidikan Vokasi Hubungan Masyarakat Universitas Indonesia.

Artikel ini merupakan kiriman pembaca Media Formasi, isi konten yang dimuat pada artikel ini adalah tanggung jawab pengirim.

Ingin artikelmu dimuat juga? Kirimkan langsung ke alamat surel [email protected] dengan subjek: #MedForiansJournalism [spasi] Judul artikel

Tag

MedForians

Ayo kirimkan artikelmu ke Media Formasi sekarang juga, dan berkesempatan untuk dimuat di sini!