[Ulasan] Advan G3 Pro: Local Smartphone Gang Rise Up!

Teknologi 7 Des 2019

Ditengah gempuran brand global yang sedang giat-giatnya meluncurkan produk terbarunya dengan harga yang terjangkau, Advan masih tetap eksis di pasaran Indonesia dengan berbagai produk barunya. Setelah meluncurkan Advan G2 Pro yang diluncurkan pada Agustus lalu (yang dimana rivalnya Mito W1 diluncurkan pada bulan yang sama), Advan pun meluncurkan varian baru dari Advan G3, yaitu Advan G3 Pro yang dirilis pada akhir September lalu.

Berbekal RAM 4 GB dan Internal 64 GB, apakah mampu ponsel ini dipakai sebagai daily driver untuk kebutuhan sehari-hari? Salah satu dari #MedForSquad mencoba ponsel seharga Rp. 1,399,000 ini untuk dipakai di kehidupannya sehari-hari. Mari kita simak!

Paket Penjualan

Sebelum kita memulai membahas smartphone ini, kita bahas dulu apa yang bakal MedForians dapatkan jika MedForians membeli Advan G3 Pro.

Seperti smartphone pada umumnya, dalam paket penjualannya, ada unit smartphone itu sendiri, sim tray ejector, buku panduan, kartu garansi, kepala charger, kabel data, softcase dan yang paling epic untuk ponsel seharga sejutaan ialah earphone dari JBL (nanti kita bahas di bagian lain).

Desain dan Layar

Sekilas, Advan G3 Pro mempunyai desain yang mirip dengan smartphone yang sedang populer di tahun 2019 ini. Yup, desain Advan G3 Pro ini cukup mirip dengan Xiaomi Redmi Note 7, namun dengan dagu di bagian bawah layar yang ga setipis Redmi Note 7.

Ia hadir dengan layar 6,26 inch dengan aspek rasio 18:9 dan beresolusi HD+. Smartphone ini juga hadir dengan dewdrop notch yang membuat desainnya menjadi kekinian, sama seperti smartphone keluaran brand global lainnya seperti Xiaomi, OPPO atau Realme.

Mengingat dari harganya yang dibanderol cukup murah, ia tidak didatangkan dengan layar AMOLED, namun tenang saja, ia dibekali dengan layar IPS yang membuat pengalaman menonton konten menjadi enak.

Selain itu, ada satu fitur yang menurut kami penting yang absen di smartphone ini, yaitu sensor cahaya. Ketiadaan sensor itu membuat smartphone ini jadi tidak bisa menggunakan fitur auto brightness.

Beralih ke desain belakang dari smartphone ini, kesan ala Redmi Note 7 pun makin kuat di bagian belakang dari Advan G3 Pro. Mulai dari penempatan kamera, lampu flash, fingerprint yang sama dengan Redmi Note 7. Namun yang membedakan Advan G3 Pro dengan Redmi Note 7 ialah pemilihan warna dan juga tekstur kurvanya yang menurut kami cukup keren untuk harga sejutaan.

Sementara di samping, ada tombol volume dan tombol power di samping kanan, port USB dan jack audio 3,5 mm di samping atas, sim tray berjenis hybrid di samping kiri dan grill speaker dan mic di bawah.

Antarmuka dan Perangkat Lunak

Advan G3 Pro berjalan diatas Android 9 Pie dengan antarmuka IDOS 9S 12 yang bisa diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari. Cukup smooth dan enteng untuk menjalankan berbagai aplikasi dan ternyata kustomisasinya cukup banyak salah satunya tema, font, gesture navigasi dan banyak lagi.

Selain itu, ada berbagai fitur yang dihadirkan di IDOS 9S, yaitu app lock, lock screen magazine, face unlock, dan banyak lagi.

Namun, ada beberapa bloatware yang terpasang di dalam IDOS 9S semisal LIKE dan beberapa gim dari Gameloft yang tidak bisa di uninstall, namun bisa di disable jika MedForians tidak membutuhkannya.

Multimedia

Untuk kebutuhan Multimedia, Advan G3 Pro dibekali dengan speaker yang cukup nyaring untuk sekedar mendengarkan lagu lewat Youtube Music atau buat sekadar menonton video di Youtube. Selain speakernya, layar beresolusi HD+ ini juga memberikan pengalaman yang baik dalam menonton konten, mulai dari gambar ataupun Video.

Terlebih, di paket penjualannya ada earphone JBL yang membuat pengalaman mendengarkan lagu menjadi lebih asik. Noise Cancelling nya cukup terasa dan suaranya enak didengar.

Performa, dan Penyimpanan

Berbekal SoC Unisoc SC9863A yang bagi sebagian orang menjulukinya sebagai “prosesor kentang,” ternyata performa yang dihadirkan Advan G3 Pro ini tidak se “kentang” yang dipikirkan. Cukup lancar untuk menjalankan berbagai aplikasi sosmed, multimedia ataupun aplikasi basic seperti SMS dan Telepon. Dipakai multitasking juga cukup mumpuni, karena ditopang dengan RAM 4 GB. Bahkan saat kami mencoba memainkan Vroid Mobile, Advan G3 Pro ini bisa menjalankan Vroid Mobile dengan cukup lancar. Menurut beberapa review oleh reviewer lain di Youtube, skor AnTuTu dari Advan G3 Pro ini 79 ribuan, dan bisa diajak bermain Mobile Legends di pengaturan tertinggi dan PUBG Mobile di pengaturan grafis smooth-medium dengan framerate medium.

Di sektor penyimpanan, Advan membekali G3 Pro dengan penyimpanan internal sebesar 64 GB. Cukup besar sih untuk ukuran smartphone dari brand lokal. Terlebih, MedForians bisa menambahkan kartu memori hingga 128 GB jika penyimpanan sebesar 64 GB itu masih dirasa belum cukup.

Meskipun performanya masih bisa diandalkan, saat bermain gim dalam waktu yang lama, bagian belakang dari Advan G3 Pro akan terasa hangat yang tentunya akan sangat mengganggu jika diajak bermain dengan waktu yang sangat lama.

Selain itu, performa dari sensor fingerprint dari smartphone ini bisa dibilang cukup akurat namun ada sedikit jeda. Begitupun dengan performa dari face unlocknya yang cukup cepat jika kondisi cahaya cukup, namun performa face unlocknya akan menurun jika kondisi cahaya kurang maksimal.

Kamera

Berbekal kamera belakang 12+2 Megapixel dan kamera depan 8 Megapixel, hasil kamera dari Advan G3 Pro ini bisa dibilang cukup layak di kelasnya. Di kondisi dengan pencahayaan cukup, hasil foto yang dihasilkan cukup maksimal, namun akan sedikit menurun jika pencahayaan menurun.

Fitur kameranya pun tergolong standar, dengan adanya mode SLR yang hanya berfungsi untuk mengatur tingkat efek blur yang dihasilkan oleh konfigurasi kamera ganda tersebut. 

Untuk perekaman video, ia mampu merekam hingga resolusi 1080p. Dan surprisingly, ternyata ada EIS pada kamera Advan G3 Pro.

Konsumsi baterai

Berbekal baterai 3000 mAh, Advan G3 Pro mampu bertahan dengan screen on time selama 4 jam dengan catatan pemakaian untuk sekadar membuka media sosial, streaming video di YouTube, memainkan Vroid Mobile dan mendengarkan lagu.

Pengisian dayanya pun nggak begitu cepat, namun cukup lambat. Dengan charger 1.5A, ia dapat terisi dari 19% ke 100% dalam waktu berkisar 4 jam. Semua itu tergantung pada pemakaian pengguna dan juga kondisi baterai.

Konklusi

Lantas, apakah Advan G3 Pro ini layak dibeli sebagai daily driver?

Jawabannya tergantung. Jika MedForians adalah orang yang mementingkan desain, kapasitas memori dan juga kamera maka smartphone ini patut dipertimbangkan. Mengingat di rentang harga sejutaan, MedForians bisa mendapatkan smartphone dengan RAM 4 GB, internal 64 GB dan kamera belakang ganda 12 + 2 Megapixel.

Namun, jika MedForians adalah orang yang mementingkan jenis prosesor yang dipakai untuk melakukan aktivitas gim berat, mungkin MedForians harus berpikir dua kali, karena suhu smartphone ini akan terasa hangat jika diajak bermain gim semisal PUBG dan Mobile Legends, meskipun ia sanggup dimainkan di pengaturan medium ataupun high (asal jangan set pengaturan ke ultra).

Terlepas dari stigma “Ponsel Kentang,” Advan G3 Pro menurut kami adalah salah satu bentuk kemajuan dari brand lokal agar tetap eksis di pasar smartphone Indonesia. Dan harapan kedepannya, Advan bisa memperbaiki beberapa kekurangan dari smartphonenya agar konsumen lebih nyaman dalam menggunakan produknya.

Demikian ulasan kami mengenai Advan G3 Pro, jika ada kritik ataupun saran sila komentar di bawah. Ataupun jika ada pertanyaan mengenai smartphone ini juga boleh komentar di bawah.

Tag

Ilham Purnama Sadik

Pecinta Otomotif yang punya tiga oshi : Suisei, Hanasaru dan IONIQ 5. Juga menulis di SuaraMerdeka.com pada hari kerja