Rumor Merger Dengan Grab Beredar, Begini Bantahan Gojek

Teknologi 26 Feb 2020

Perusahaan penyedia aplikasi transportasi online raksasa di Asia Tenggara, Gojek dan Grab, yang masing-masing bervaluasi lebih dari 10 miliar dollar AS, diisukan bakal merger.

Dikutip dari Deal Street Asia, Kabar merger tersebut sempat mencuat karena kedua manajemen dikabarkan telah bertemu beberapa kali selama 2 tahun terakhir untuk serius dalam mendiskusikan merger.

Berdasarkan laporan tersebut, Presiden Grab Ming Maa dan CEO Gojek Andre Soelistyo bahkan dirumorkan telah bertemu awal bulan ini untuk membicarakan kesepakatan itu.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa pemberi kesepakatan yang paling potensial akan mengendalikan entitas gabungan itu.

Grab pun telah mengatakan kepada investor utamanya terkait Gojek yang menginginkan kesepakatan imbang 50-50 jika merger benar-benar terjadi.

Isu tak benar

Akan tetapi, isu tersebut langsung dibantah oleh pihak Gojek. Dilansir dari Kompas, Rabu (26/2), Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menegaskan Gojek tidak memiliki rencana merger dengan pesaing terdekatnya, Grab.

“Tidak ada rencana merger, dan pemberitaan yang beredar di media terkait hal tersebut tidak akurat,” ujar Nila.

Tanggapan Menkominfo

Menanggapi isu Merger Gojek dan Grab, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate hanya berharap konsolidasi kedua perusahaan bisa mengembangkan ruang digital di Indoneisa.

“Kalau rencana itukan aktifitas business to business ya. Yang pasti kita harapkan konsolidasi-konsolidasi dalam rangka menyemarakan bisnis diruang di ruang digital di Indonesia,” jelasnya sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia.

Tag

Rizuki

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.