Google Doodle Perkenalkan Ignaz Semmelweis, Sosok Pelopor Cuci Tangan

Kreasi 21 Mar 2020

Jika MedForians coba untuk mengakses situs pencarian Google pada hari ini, Jumat (20/3), maka terdapat gambar orang yang memegang stopwatch dengan proses mencuci tangan pada huruf “O” kedua dari Google. Tak hanya itu, jika doodle diklik, sebuah video menampilkan animasi gerakan cuci tangan dalam beberapa langkah.

Dilansir dari Tekno Kompas, orang tersebut adalah Ignaz Semmelweis. Pria yang berasal dari Jerman dan sekaligus berprofesi sebagai dokter memperkenalkan kepada dunia hal yang simpel namun sangat bermanfaat terutama dengan kondisi dunia saat ini. Hal tersebut adalah prosedur mencuci tangan.

Lebih tepatnya pada tanggal 20 Maret 1847, sang dokter inilah yang menciptakan prosedur mencuci tangan untuk pertama kalinya.

Hal ini disebabkan karena saat itu terdapat sebuah penyakit yang bernama “childbed fever”, dimana penderita akan merasakan demam tinggi dan berpotensi tinggi menyebabkan kematian.

Setelah diselidiki, ternyata para dokter juga yang membawa penyakit ini. Karena sebelum kontak dengan pasien, tangan mereka sudah terlebih dahulu kontak dengan bakteri, virus, atau mikroorganisme.

Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh beberapa dokter yang langsung menangani pasien lainnya dengan tangan “kotor” setelah sebelumnya melakukan autopsi.

Melihat hal ini, Semmelweis pun secara sigap berinisiatif untuk menerapkan aturan cuci tangan pada rumah sakit tempatnya bekerja.

Awalnya beberapa rekan kerja tidak mempercayai seputar prosedur tersebut. Namun, lambat laun setelah penyakit “childbed fever” ini berkurang, para ahli medis di masa mendatang akhirnya mulai menerapkan standarisasi seputar mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap pasien.

Jadi, seputar virus Corona (Covid-19), yang mewabah ini, MedForians harus berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada sang dokter yang telah mengajarkan untuk menjaga kebersihan diri mulai dari tangan.

Tag

Yoan Fernanda

Seorang penggemar Pop Culture, baik Western, Korea, maupun Jepang. Dan seorang Petrolhead, fans berat Subaru #FL4TISJUSTICE