[Review] Magia Record: Dari Mencari Adik yang Hilang Hingga Bertemu Gerakan Revolusi

Pop Kultur 31 Mar 2020

Mungkin akan ada sedikit perbedaan pendapat, terutama dengan pemain game-nya

Ulasan anime kali ini datang dari serial anime Magia Record : Mahou Shoujo Madoka Magica Gaiden. Serial ini merupakan adaptasi game dari spin-off serial anime 2011 yang dikenal sebagian penggemar anime sebagai “dekonstruksi genre Mahou Shoujo”, Mahou Shoujo Madoka Magica. Serial ini pun direncanakan akan mendapatkan musim kedua.

[SPOILER WARNING]

Serial ini menceritakan tentang seorang Mahou Shoujo dari Kota Takarazaki bernama Iroha Tamaki yang pergi ke Kota Kamihama untuk mencari adiknya yang hilang, Ui Tamaki.

Kota Kamihama sendiri menyimpan sebuah misteri karena beberapa hal, di antaranya rumor bahwa Mahou Shoujo “bisa diselamatkan” jika pergi ke kota ini, tempat berkumpulnya para Majo, kemunculan Uwasa, hingga Kyubey yang tidak bisa masuk ke kota ini.

Disana, Iroha bertemu dengan beberapa Mahou Shoujo lainnya seperti Kaede Akino dan Rena Minami yang terkadang selalu ribut satu sama lainnya, Momoko Togame yang cukup dewasa menengahi mereka, Yachiyo Nanami yang merupakan seorang mahasiswi, Yui Tsuruno yang menjalankan restoran Banbanzai peninggalan kakeknya, Felicia Mitsuki yang berambisi membasmi seluruh Majo, hingga Sana Futaba yang sedikit canggung.

Beberapa karakter dari main series pun juga ditampilkan disini. Ada yang hanya ‘sebagai pemanis’ saja, namun ada pula yang memegang peranan penting hingga akhir episode 13 musim pertama.

Dalam mencari adiknya, Iroha harus menghadapi Majo maupun Uwasa yang bisa muncul tiba-tiba. Namun untungnya dibantu oleh teman-temannya. Iroha pun memutuskan untuk pindah ke Kota Kamihama dan tinggal bersama Yachiyo, Tsuruno, Felicia, dan Sana.

Dari awalnya tujuan Iroha hanya untuk mencari adiknya yang hilang, tetapi ternyata ia menemukan sebuah hal yang tidak terduga, yang menyebabkan situasi semakin rumit. Permasalahan pun masih belum menemukan titik temu pada episode terakhir sehingga serial ini direncanakan mendapat musim keduanya.

Gambaran Umum

Magia Record sendiri memiliki cerita yang tidak terlalu dark jika dibandingkan dengan main series, meskipun fakta kelam dibalik Mahou Shoujo itu tetap diungkapkan. Adapun cerita dalam adaptasi anime ini sedikit mengalami perubahan bila dibandingkan dengan cerita dalam gamenya, termasuk kemunculan karakter main series yang dihilangkan. Perihal jajaran staf yang sedikit mengalami perubahan pun tidak terlihat terlalu signifikan.

Takumi Ozawa menggantikan Yuki Kajiura sebagai komposer, meskipun ada beberapa BGM karya Kajiura yang masih terdengar dalam serial ini, seperti Sis Puella Magica. Meskipun begitu, Ozawa cukup berhasil membawakan nuansa musik magical dalam serial ini. Bahkan salah satu BGM berhasil ‘mengecoh’ penulis yang sempat menyangka bahwa BGM ini buatan Kajiura karena stylenya, dan ternyata bukan.

This isn’t Kajiurago, This is “Ozawago”

Selain itu, Magia Record memiliki jumlah action scene yang sepertinya lebih banyak dibandingkan dengan main series. Dan salah satu scene pertarungan berhasil menarik perhatian penulis dengan grafik yang spektakuler, hampir menyerupai pertarungan senapan pada Movie Rebellion.

Sayap Magius : Gerakan Revolusi Para Mahou Shoujo

Terlepas dari hal-hal diatas, ada sebuah hal lain yang sangat berhasil menarik perhatian penulis, yakni Sayap Magius. Awalnya penulis berekspektasi bahwa organisasi Mahou Shoujo ini hanya bertujuan untuk menghapuskan seluruh Majo di dunia. Tetapi ternyata lebih dari itu. Episode terakhir musim pertama sudah cukup mengungkap identitas mereka sebenarnya.

Pidato Touka sebagai salah satu petinggi Magius menjadi pusat perhatian dalam hal ini. Secara singkatnya ia berkata bahwa “Para Mahou Shoujo harus menumbangkan Sistem Kyubey yang hanya memandang mereka sebagai alat semata, dan hanya memberikan penderitaan demi kepentingannya sendiri”.

Kyubey sendiri memang dikenal tak memiliki perasaan kepada para Mahou Shoujo, hanya karena entropi, ia menjadikan para Mahou Shoujo sebagai alat untuk mendapatkan energi tersebut. Oleh karena itu, Sayap Magius didirikan untuk menumbangkan sistem tersebut.

Kenapa hal ini bisa menarik perhatian? Perlawanan Mahou Shoujo terhadap Sistem Kyubey ini mengingatkan penulis kepada perlawanan yang dilakukan oleh kaum proletar terhadap kaum borjuis, di mana dalam paradigma Marxisme, kaum borjuis ini sebagai pemilik modal yang mempekerjakan orang-orang, sementara kaum proletar, atau dalam hal ini kaum buruh tidak mampu untuk melawan “majikannya”.

Mereka terlalu berharap pada pemilik perusahaan (borjuis) untuk bekerja, sementara apa yang didapatkan oleh mereka seringkali diluar ekspektasi, terkadang juga penderitaan akibat individualisme sang borjuis itu sendiri. Oleh karena itu, kaum proletar melakukan perlawanan terhadap borjuis ini.

Sistem Kyubey yang hanya memandang para Mahou Shoujo sebagai alat untuk mendapatkan entropi saja seperti cerminan sistem Kapitalis yang hanya menguntungkan kaum borjuis saja, sedangkan para Mahou Shoujo yang tidak terima hal itu dapat diibaratkan sebagai kaum buruh yang berupaya untuk menumbangkan sistem tersebut dengan membentuk sebuah organisasi ‘proletariat’. Apakah Sayap Magius ini berhasil melancarkan “Revolusi Oktober” di Kamihama? Patut untuk ditunggu.

Para pekerja Mahou Shoujo di seluruh dunia, Bersatulah!!!

Satu hal yang pasti, Magia Record menjadi salah satu anime yang penulis rekomendasikan, terutama bagi penggemar anime yang menyukai jalan cerita yang cukup berat.

Sebagai penutup, MedForSquad ingin memberitahu bahwa bakal ada musim kedua dari anime Magia Record yang bakal lebih seru dan menarik untuk ditonton!

Tag

Wahyu Soetisna

Just a person who loves to write somethings