Pendeteksi Covid-19 Buatan Apple dan Google Dikhawatirkan Bocorkan Alamat Pengguna

Teknologi 27 Apr 2020

Sebelumnya, Google dan Apple dikabarkan tengah berkolaborasi untuk membuat aplikasi atau sistem yang dapat mendeteksi pengguna dari masing-masing brand jika mereka terkena wabah Covid-19 atau tidak. Namun hal ini malah membuat sebuah kekhawatiran baru.

Dilansir dari CNET, Senin (27/4), sistem ini dapat mendeteksi dan mendiagnosa pengguna ponsel yang positif Covid-19, sehingga sistem ini mengirim sinyal via bluetooth kepada pengguna ponsel sekitarnya untuk peringatan.

Sementara untuk pengguna ponsel yang positif, akan ada notifikasi lebih lanjut mengenai penganggulangan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Salah satunya adalah karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Langkah kolaborasi ini diambil untuk mengatasi kurva virus tersebut. Hingga saat ini, telah tercatat sebanyak 500.000 jiwa terenggut dan 2.7 juta orang terinfeksi akibat virus Corona di seluruh dunia.

Untuk bagian keamanan, Apple dan Google menggunakan teknologi enkripsi yang lebih baik. Untuk memastikan tidak ada data pribadi antar sesama pengguna ponsel yang bocor. Untuk memastikan data tidak benar-benar bocor, sistem ini akan dihapus ketika pandemi Covid-19 berakhir, baik dari segi program interface maupun API.

“Janji bahwa Apple dan Google akan mematikan API sangat disambut baik,” ungkap Jennifer Stisa Granick, selaku penasehat ACLU dan pengawasan keamanan siber, mengatakan awal bulan ini.

“Kami hanya ingin memastikan bahwa ini adalah sesuatu yang dapat diverifikasi, dan bahwa akan ada tinjauan independen untuk memastikan komitmen yang mereka buat adalah sesuatu yang mereka jalani,” lanjutnya.

Seperti berita sebelumnya, bulan lalu kedua pihak ini juga telah menyumbangkan dana sebesar USD 800 juta yang ditujukan untuk garda depan Covid dan para pelaku usaha kecil yang terkena dampak dari pandemi ini. Untuk berita lebih lanjut seputar kolaborasi Apple dan Google ini dapat dicek disini.

Tag

Yoan Fernanda

Seorang penggemar Pop Culture, baik Western, Korea, maupun Jepang. Dan seorang Petrolhead, fans berat Subaru #FL4TISJUSTICE