Kominfo Gelar Pelatihan Online Selama PSBB, Apa Saja?

Teknologi 19 Mei 2020

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah meluncurkan beberapa inisiatif dalam upaya penanggulangan pandemi Virus Corona (Covid-19).

Guna memastikan produktivitas masyarakat di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Kementerian Kominfo menghadirkan tiga program yang dapat dimanfaatkan masyarakat, yakni program Digital Talent Scholarship (DTS) 2020, Siberkreasi Online Class dan program pendampingan untuk para pelaku UMKM/UMi di kawasan wisata prioritas.

“Selain berbagai upaya tersebut, Kementerian Kominfo juga menyadari pentingnya memastikan produktivitas masyarakat. Untuk itulah kami menghadirkan 3 program yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan bidang digital secara online,” ujar Menteri Johnny G. Plate melalui rilis pers yang dilansir dari web resmi Kominfo, Senin (18/5).

Selama masa pandemi Covid-19, Kementerian Kominfo menyediakan 40.000 kesempatan pelatihan secara online melalui salah satu program andalannya, Digital Talent Scholarship (DTS) 2020. Informasi lengkap DTS 2020 sendiri bisa dilihat melalui laman digitalent.kominfo.go.id.

“Program ini terbuka untuk masyarakat yang telah lulus pendidikan formal. Peserta yang menyelesaikan pelatihan ini akan mendapatkan certificate of completion, dan peserta yang memenuhi kriteria tertentu akan difasilitasi untuk mengikuti tes sertifikasi global,” lanjut Menteri Kominfo.

Menurut Johnny, gelombang pertama DTS Online Academy 2020 telah diikuti peserta sebanyak 20.300 orang.

“Dan saat ini, pelatihan sedang berjalan. Sedangkan sejak 12 Mei hingga 31 Mei 2020, telah dibuka pendaftaran gelombang II Program DTS untuk beberapa tema, yaitu Android Developer, iOS Developer, Augmented Reality, Associate Cloud Engineer, Digital Skills, HTML (Hypertext Markup Language), CSS (Cascading Style Sheets), dan Javascript,” paparnya.

Selain itu, beliau mengungkapkan bahwa program DTS 2020 juga menghadirkan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) bagi mereka yang berminat mengembangkan UMKM/UMi untuk masuk ke ranah digital.

Literasi digital, narasumber dari influencer

Program kedua berkaitan dengan Siberkreasi Online Class. Program itu terdiri dari tiga sub-program, yaitu Hangout Online, #BerkreasidiIGLive, dan School of Influencer.

“Hangout Online diadakan setiap hari Senin dan Kamis tiap minggunya, di mana peserta akan dipertemukan dengan narasumber pakar serta influencer untuk membicarakan isu literasi digital,” kata Menteri Johnny.

Selanjutnya, #BerkreasidiIGLive adalah program mingguan Siberkreasi bersama public figure melalui dialog di Instagram Live @Siberkreasi.

“Dialog yang dibicarakan dalam #berkreasidiIGLive utamanya mengenai kondisi di masa pandemi sebagai bagian dari kampanye #DiRumahSaja dan #TidakMudik,” tambah beliau.

Melalui Siberkreasi School of Influencer, Menkominfo berujar bahwa masyarakat dapat diajak untuk mengembangkan keterampilan media sosial dengan belajar langsung dari para pakar.

“Topik-topik pembelajarannya meliputi: fotografi, videografi, jurnalistik, teknik menulis, dan digital marketing. Program-program ini ditargetkan dapat menjangkau 100.000 peserta selama masa pandemi,” jelasnya.

Program pendampingan bagi pelaku UMKM

Program ketiga yang dibuka Kominfo adalah program pendampingan untuk para pelaku UMKM/UMi di kawasan wisata prioritas yang menjangkau 2.000 orang.

Program ini menyediakan pelatihan Bahasa Inggris melalui platform digital CAKAP untuk peserta di berbagai desa wisata di Indonesia yang dilakukan selama 7 bulan.

“Selain itu, pelatihan pemasaran digital juga diselenggarakan selama 3 bulan dengan target peserta di Destinasi Wisata Super Prioritas,” jelas Menteri Kominfo.

Menurut beliau, seluruh kegiatan tersebut di atas, yang dulunya dilaksanakan secara tatap muka dan online, saat ini seluruhnya dilakukan pelatihan online.

“Melalui ketiga inisiatif ini, Kementerian Kominfo berupaya untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan “the new normal”. Era dimana proses digitalisasi di berbagai lini akan berjalan semakin cepat,” ungkap Menteri Kominfo.

Menghadapi era itu, Menteri Johnny menyatakan kesiapan sumberdaya manusia menjadi tanggung jawab bersama.

“Untuk itu sudah seharusnya kita bersama-sama mempersiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital (digital talent) untuk menghadapi perubahan ini,” ajaknya.

Menteri Kominfo mengapresiasi peran serta berbagai pihak, perusahaan, maupun startup yang mendukung program itu. Sejumlah dukungan startup lokal dan perusahaan teknologi global yang turut berpatisipasi seperti Dicoding, Cisco, Google, Microsoft, Facebook, Progate Indonesia, Red Hat, AWS Educate, IBM Indonesia, Oracle Academy dan Asosiasi Digital Marketing dalam program DTS.

“Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peran serta berbagai pihak dalam mewujudkan program-program ini. Ke semuanya ini adalah wujud kerja bersama,” ungkapnya.

Tag

Visio

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.