Pernah Khilaf, Microsoft Mengaku Keliru Tentang Open Source

Teknologi 20 Mei 2020

Microsoft telah mengaku kekeliruannya tentang open source, setelah perusahaan berjuang menghadapi Linux selama bertahun-tahun berada di puncak dominasi penjualan produk desktopnya. 

Hal itu awalnya diungkapkan Mantan CEO Microsoft Steve Ballmer menyindir open source bermerek Linux sebagai “kanker yang melekatkan dirinya dalam pengertian kekayaan intelektual bagi semua yang disentuhnya” pada tahun 2001 silam.

Akan tetapi sebagaimana dilansir dari The Verge, Selasa (19/5), Presiden Microsoft Brad Smith sekarang percaya perusahaan itu keliru tentang open source selama ini. 

“Microsoft berada di sisi sejarah yang salah ketika open source meledak pada awal abad ini, dan saya dapat mengatakan itu secara pribadi,” kata Smith dalam sebuah acara MIT baru-baru ini. 

Smith telah berada di Microsoft selama lebih dari 25 tahun dan merupakan salah satu pengacara senior perusahaan selama pertempuran dengan perangkat lunak open source.

“Kabar baiknya adalah bahwa, jika hidup cukup panjang, Anda dapat belajar dan perlu berubah,” tambah Smith. 

Microsoft tentu saja telah berubah sejak branding Linux menyebar luas bagai kanker. Raksasa perangkat lunak sekarang merupakan kontributor tunggal terbesar untuk proyek open-source di dunia, mengalahkan Facebook, Docker, Google, Apache, dan banyak lainnya.

Microsoft secara bertahap telah mengadopsi open source dalam beberapa tahun terakhir, termasuk PowerShell open source, Visual Studio Code, dan bahkan JavaScript Engine asli Microsoft Edge. 

Microsoft juga telah bermitra dengan Canonical untuk membawa Ubuntu ke Windows 10, dan mengakuisisi Xamarin demi membantu pengembangan aplikasi seluler dan GitHub untuk mempertahankan repositori kode populer bagi para pengembang.

Microsoft bahkan mengirimkan kernel Linux lengkap dalam pembaruan Windows 10 yang akan dirilis akhir bulan ini, dan kemudian dipindah ke mesin browser Chromium untuk Edge tahun lalu. 

Microsoft juga berkolaborasi dengan komunitas open-source untuk membuat PowerToys untuk Windows 10 , dan filosofi desain terbuka baru perusahaan memungkinkan pengguna akan melihat lebih banyak upaya open source di Windows di tahun-tahun mendatang.

Tag

Wahyu Soetisna

Just a person who loves to write somethings