Apple WWDC 2020, Ada Inovasi Baru Apa Saja yang Ditampilkan?

Teknologi 24 Jun 2020

Seperti halnya event-event lainnya di tengah pandemi COVID-19, Apple turut mengubah konsep konferensi WWDC tahunannya kali ini. Acara ini diadakan secara daring dan disiarkan langsung dari Cupertino, California, Amerika Serikat.

WWDC atau World Wide Developer Conference adalah ajang tahunan dimana Apple memperkenalkan fitur dan layanan baru dalam software mereka.

Hari ini, Apple memperkenalkan banyak fitur dan hal baru untuk iOS, iPadOS, Mac, dan lainnya pada ajang Apple WWDC 2020. Apa saja yang baru? Berikut adalah beberapa hal baru yang diumumkan dalam acara ini.

iOS 14

Pertama-tama adalah iOS 14, sistem operasi untuk iPhone. Tampilan homescreen iOS mulai mendapatkan banyak perubahan setelah sekian lama tidak mendapatkan fitur baru.

Selain itu, ada banyak rombakan antarmuka pengguna diperkenalkan di versi terbaru iOS ini.

App Library

Dengan fitur App Library, aplikasi yang terinstal di iPhone akan lebih mudah dicari. iOS akan mengkategorikan aplikasi secara otomatis, sehingga pengguna tidak perlu membuat folder secara manual lagi.

App Library juga akan merekomendasikan aplikasi yang sering digunakan ke dalam folder khusus.

Widget

Ya, fitur yang sudah ada di platform Android sejak jaman baheula kini hadir di iOS dan iPadOS. (*tepuk tangan*)

Seperti namanya, widget memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan fitur aplikasi tanpa harus membuka aplikasi tersebut. Widget di iOS juga dapat menampilkan foto dan notifikasi baru, mirip seperti Live Tiles di Windows.

Picture in Picture

Fitur ini memungkinkan untuk tetap menonton video, sekalipun berada di layar home ataupun aplikasi lain, tanpa menutup video yang tengah diputar. Seperti halnya di Android. :p

App Clips

Fitur ini bisa diblang serupa dengan Google Play Instant di Android. App Clips memungkinkan pengguna untuk menggunakan bagian dari fitur aplikasi tertentu tanpa harus menginstal keseluruhan aplikasi.

Yang membedakan fitur ini dengan Play Instant adalah pemakaiannya. App Clips dirancang agar pengguna dapat menyelesaikan suatu tugas lebih cepat. Jadi fitur ini bukan hanya sekadar alat untuk “uji coba” aplikasi saja.

App Clips dapat digunakan dengan memindai kode App Clips rancangan Apple atau melalui NFC, Kode QR, tautan dari Safari, atau link yang dapat dibagikan melalui iMessage.

Apple mengklaim dengan fitur ini pengguna dapat mengeksplorasi dan memanfaatkan aplikasi secara lebih cepat dan lebih ringan.

iPadOS

iPadOS juga mendapat widget yang tampilannya sama dengan versi iOS.

Scribble

Fitur ini memungkinkan pengguna Apple Pencil menulis di kolom teks manapun.

Sidebar dan Drag-and-drop

Ini membuat multi tasking di iPadOS menjadi lebih cepat

macOS Kini Dapatkan Pembaruan

Akhirnya setelah sekian lama bertahan dengan nomor versi 10, macOS kini resmi meningkatkan nomor versi OS-nya menjadi versi 11 dengan nama macOS Big Sur. Seperti kebiasaan sejak macOS Mavericks, nama versi macOS ini juga diambil dari nama cagar alam di Amerika Serikat. Big Sur sendiri merupakan daerah pesisir yang berada di Central Coast, California. Big Sur sendiri membentang dari Carmel Highlands hingga San Simeon.

Versi macOS ini menjadi “pembaruan besar yang memajukan kombinasi legendaris dari kekuatan UNIX dengan kemudahan penggunaan Mac, dan mengantarkan update terbesar kami untuk desain dalam lebih dari satu dekade,” kata Craig Federighi, Wakil Presiden Senior Software Engineering Apple.

Mulai dari sekarang, Developer Beta dari sistem operasi ini akan tersedia, dan dijangka pada Juli mendatang, versi Public Beta dapat kamu jajal. Dan seperti biasa, versi stabil dari sistem operasi ini akan hadir pada musim gugur mendatang.

Mendukung Prosesor ARM

Tampaknya, Apple akan bersiap untuk melebarkan sayapnya ke ranah laptop berarsitektur ARM. Banyak yang skeptis dengan langkah ini. Namun, Apple mengklaim aplikasi seperti Final Cut Pro dan Photoshop dapat dijalankan pada perangkat ini. Apple juga turut mengabarkan jika Microsoft sedang mengembangkan aplikasi Office untuk platform baru ini.

Transisi menuju arsitektur baru ini dijangka akan selesai dalam 2 tahun. Namun, pihak Apple mengatakan tetap akan merilis perangkat Mac dengan prosesor Intel dalam beberapa tahun kedepan. Terlebih, produk baru tersebut juga ada dalam pipeline rencana mereka.

Rilisnya macOS Big Sur digadang-gadang menandai bermulainya transisi ini. Dalam video demo, perangkat yang digunakan diotaki prosesor Apple A12Z, prosesor yang sama yang dimiliki iPad Pro 2020.

Tampilan UI Baru yang Lebih Segar

Membawa tampilan ala iOS, macOS Big Sur memiliki tampilan yang lebih segar. Hal ini tampak dari title bar hingga ke dock. Pembaruan juga ditampilkan pada jendela aplikasi yang kini terlihat lebih rapi dan mudah dinavigasi.

Menu bar juga dibuat serasi dengan warna title bar yang transparan sesuai dengan wallpaper.

Control center juga diboyong dari iOS ke macOS, juga dengan tampilan transparan. Pusat Notifikasi tak ketinggalan mendapat redesain yang ciamik. Hampir semua elemen UI dari iOS diboyong ke sistem operasi desktop ini.

Safari

Selain itu, terdapat fitur-fitur lain, seperti: Dukungan bilingual antara bahasa Inggris-Bahasa Indonesia (*tepuk tangan*), berlaku juga untuk bahasa Jerman dan Prancis, bahasa Mandarin Sederhana dan Jepang, serta Polandia dan Inggris.

watchOS

Pengingat Cuci Tangan, Sleep Tracker, dan Face sharing menjadi fitur baru yang diperkenalkan di ajang ini.

tvOS dan Layanan Apple Lainnya

Selain pembaruan di atas, masih banyak fitur bahkan layanan baru yang diperkenalkan, seperti aplikasi Translate yang dapat digunakan walau dalam kondisi offline, perubahan UI/UX pada Siri, percakapan pada pesan yang dapat dipin, dll.

Tag

Muhammad Ferdiansyah

Write. Design. Learn. Media/Tech/J-Pop Enthusiast.