Film Baru 3DCG Besutan Studio Ghibli Resmi Diumumkan

Pop Kultur 3 Jun 2020

Studio Ghibli mengumumkan pada hari Rabu (3/6) bahwa mereka memproduksi sebuah film adaptasi anime dari novel karya penulis terkenal Diana Wynne Jones berjudul ‘Earwig and the Witch’ (Aya to Majo atau dalam Bahasa Jepang Earwig to Majyo).

Dilansir dari Crunchyroll dan Anime News Network, film Earwig to Majyo dijadwalkan bakal diputar perdana televisi di saluran NHK General pada musim dingin nanti.

Film ini akan diproduksi menggunakan animasi 3DCG penuh, sekaligus menjadi karya studio pertama yang diakui secara internasional dengan animasi 3DCG. Ghibli sendiri diketahui tak pernah menggunakan animasi 3DCG dalam karyanya.

Goro Miyazaki menjabat sebagai sutradara berdasarkan perencanaan dari ayahnya, Hayao Miyazaki. Sedangkan co-founder Studio Ghibli, Toshio Suzuki ikut memproduksi film ini.

Perlu diketahu bahwa Hayao sangat menyukai novel Earwig and the Witch, sehingga ia berencana untuk menjadikannya sebagai film anime layar lebar.

Sedangkan pemilihan NHK General sebagai stasiun televisi yang memutarkan film baru 3DCG itu cukup beralasan. Karya sutradara pertama Hayao, Future Boy Conan (1978) dan karya sutradara TV pertama Goro, Ronia, the Robber’s Daughter (2014) pernah ditayangkan di NHK, sehingga ayah dan putranya memiliki hubungan dekat dengan stasiun itu.

Sebelumnya novel karya Jones lainnya, Howl’s Moving Castle juga menginspirasi adaptasi film anime tahun 2004 silam oleh Hayao Miyazaki, dan film ini mendapatkan nominasi Academy Award untuk Film Animasi Terbaik.

Sinopsis

Tidak semua anak yatim akan senang tinggal di Rumah Anak-anak St. Morwald, tetapi Earwig melakukannya. Dia mendapatkan apa pun yang diinginkan, kapan saja dia mau, dan sudah seperti itu sejak dia hidup di panti asuhan ketika masih bayi.

Tapi, semua itu berubah saat Bella Yaga dan Mandrake datang ke St. Morwald’s, menyamar sebagai orang tua asuh. Earwig dibawa ke rumah misterius mereka yang penuh dengan kamar, ramuan, dan buku mantra yang tak terlihat, dengan sihir di setiap sudut.

Kebanyakan anak akan lari ketakutan dari rumah seperti itu, tapi tidak dengan Earwig. Menggunakan kepintarannya sendiri, dengan banyak bantuan dari kucing yang berbicara, dia memutuskan untuk menunjukkan kepada penyihir siapa bosnya.

Komentar Suzuki

Suzuki mengomentari film baru ini dengan merenungkan seperti apa dunia setelah penyakit Virus Corona baru (COVID-19). Dia menambahkan bahwa ini adalah kekhawatiran terbesar bagi orang-orang di seluruh dunia sekarang, dan bahwa film dan televisi tidak dapat menghindari berurusan dengan pandemi ini.

Ketika dia melihat cuplikan awal film, dia sering bertanya-tanya apakah Earwig dan sang Penyihir akan bertahan sebagai karya setelah COVID-19. Dia menyadari bahwa kelebihan cerita ini adalah kepintaran Earwig. Dia menyimpulkan bahwa jika masyarakat memiliki kepintaran, maka mereka dapat mengatasi masa-masa sulit.

Tag

Rizuki

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.