Kasus Covid-19 Kembali Naik, Gubernur Tokyo Minta Jam Operasional Bisnis Dipersingkat
Pemerintah Metropolitan Tokyo pada Kamis (30/7) ini menggelar pertemuan dengan sejumlah pakar penyakit menular guna menilai situasi pandemi Covid-19 saat ini yang terus memburuk.
Dikutip dari NHK dan Crunchyroll, Gubernur Koike Yuriko mengungkapkan rencana untuk meminta restoran yang menyediakan minuman beralkohol dan karaoke untuk mempersingkat jam operasionalnya, serta menawarkan bantuan finansial bagi pemilik usaha kecil dan menengah yang memenuhi permintaan tersebut.
Sebagai rincian, pemerintah meminta restoran dan tempat karaoke yang menyajikan alkohol untuk membatasi jam kerja mereka hingga jam 22:00 malam.
Bisnis apa pun yang menanggapi permintaan dapat menerima 200.000 yen (US $ 1.900) sebagai kompensasi dari pemerintah untuk menebus biaya yang hilang. Permintaan dimulai pada 3 Agustus dan dijadwalkan berakhir pada 30 Agustus, tergantung pada tingkat infeksi baru saat ini.
Dalam konferensi pers usai pertemuan, Koike mengungkapkan kondisi krisis penyebaran virus korona baru, dan mengatakan situasi ini bisa menjadi alasan untuk mengeluarkan peringatan khusus.
Kasus Covid-19 kembali meningkat
Jumlah kasus virus korona baru di Tokyo terus meningkat. Hingga Kamis malam ini pukul 20.00 JST, jumlah penularan yang terkonfirmasi mencapai 367 kasus.
Angka ini merupakan rekor tertinggi, menjadikan total kasus di ibukota menjadi 12.228 sejak pencatatan dimulai, dengan 22 orang secara keseluruhan saat ini dalam perawatan kritis.
Jepang secara keseluruhan memiliki catatan 1.266 kasus baru pada 30 Juli per jam 19:00 waktu setempat, dengan beberapa prefektur belum melaporkan kasus baru.
Dalam pertemuan dengan para pakar, Gubernur Tokyo Koike Yuriko menyerukan warga dan para pebisnis untuk melakukan segala cara guna mencegah penularan. Koike meminta warga untuk menghindari pergi ke distrik-distrik hiburan dan makan di luar saat malam hari.
Asosiasi Medis Tokyo menyatakan jumlah orang yang meminta untuk dites telah melampaui kapasitas di sejumlah lokasi pengetesan, dan hal itu menyebabkan adanya penundaan. Asosiasi ini berencana untuk menambah jumlah lokasi tes dari sekitar 300 menjadi 1.400.