Geser Samsung, Huawei Kuasai Vendor Ponsel Dunia

Teknologi 2 Agt 2020

Walau ditahan perkembangannya oleh pemerintah Amerika Serikat, Huawei berhasil mengalahkan Samsung dan menjadi vendor ponsel nomer satu di dunia.

Perusahaan asal China ini membuktikan bahwa pencekalan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak berimbas pada bisnis smartphone-nya.

Setidaknya pada kuartal II-2020 ini. Pada periode tersebut, Huawei berhasil menjadi vendor dengan jumlah pengiriman (shipment) ponsel terbesar di dunia, menggeser posisi yang tahun sebelumnya ditempati oleh Samsung.

Menurut riset pasar terbaru Canalys, perusahaan china itu mengirimkan 55,8 juta unit ponsel sepanjang April hingga Juni 2020. Jumlah tersebut sejatinya turun 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski turun, jumlah pengiriman ponsel Huawei tetap menjadi yang paling banyak, sebab penguasa pasar ponsel dunia sebelumnya, Samsung juga mengalami penurunan pengiriman yang signifikan.

Dilansir dari KompasTekno dan The Verge, Canalys mencatat pada kuartal II-2020 lalu Samsung mengirim 53,7 juta unit ponsel. Jumlah itu turun 30 persen dari jumlah pengiriman pada periode yang sama tahun lalu.

Perbandingan pengiriman ponsel Samsung dan Huawei (The Verge, Canalys).

Dengan demikian, Huawei resmi menjadi penguasa pasar ponsel dunia kuartal II-2020, jumlah pengiriman ponselnya unggul 2 jutaan unit dari Samsung.

Huawei Didukung Pemerintah dan Rakyatnya

Menurut Canalys, keberhasilan Huawei tak lepas dari pengaruh pandemi Covid-19 dan dukungan dari masyarakat China itu sendiri.

Dalam beberapa bulan terakhir, kegiatan perekonomian di China dilaporkan telah kembali normal. Huawei juga telah mendominasi pasar di negaranya sendiri, sehingga 70 persen ponsel yang diproduksi Huawei laku terjual di China daratan.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 telah membuat pasar utama Samsung yang tersebar di negara Amerika Serikat, Brasil, dan Eropa berada di dalam situasi sulit. Akibatnya Samsung secara langsung merasakan efek negatif dari pandemi tersebut.

Meski telah resmi mengalahkan Samsung, namun analis pasar, Mo Jia dari Canalys menyebut bahwa keunggulan Huawei tidak bakal lama. Samsung diprediksi dapat sewaktu-waktu mengambil alih pasar lagi.

“Kekuatan di China saja masih belum cukup untuk menopang Huawei sebagai pemimpin, begitu perekonomian global berangsur pulih,” kata Mo Jia.

Terlebih lagi, sejak 2019 Huawei masuk daftar hitam entity list pemerintah AS, sehingga dilarang berbisnis dengan perusahaan-perusahaan AS. Ponsel-ponsel Android Huawei pun tidak bisa menggunakan layanan Google dan toko aplikasi Play Store.

Larangan berbisnis dengan perusahaan-perusahaan AS ini sedikit banyak juga diprediksi berimbas pada bisnis ponsel Huawei.

Tag

Yehezkiel Frederik Ruru

Photography, Technology and Videography Enthusiast